kolor gua lo sembunyiin di mana Luan!

128 10 0
                                    

"Niat ngehibur diri malah Copley jadi Moyet" -Aluna Danira Dirgantara

"Kenapa gua punya adek modelan kaya gini ya Allah"-Askara Dirgantara

🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊

Pagi hari Luna terbangun dengan perasaan yang cukup baik apalagi hari ini hari minggu Luan berjalan kearah balkon dan menengok kebawa melihat bi Santi yang sedang memindahkan tempat jemuran keluar

Bebarapa jemuran yang belum kering kemarin kini sudah kering oleh karan itu Bi santi mengangkat bebarapa pakaian itu di antaranya ada kolor Hello Kitty milik Askara niat jail gadis itu datang dia turun kebawa untuk mengambil barang itu diam-diam

"Lo non Luna lagi ngapain?" ucap Bi santai membuat Luan terkejut bukan main

"Anu...ini mau bawain kolor nya Aska" ucap Luna dengan senyuman

"Ouh bibi pikir nyari sesuatu" ucap Bi Santi lagi

"Nggak ko bi kalo gitu Luna keatas lagi ya" ucap Luna di angguki oleh Bi Santi

Bukannya pergi kekamar Askara untuk memberikan benda itu pada pemilik nya Luna justru membawa benda itu kekamar tamu yang ada di lantai tiga rumah Askara

Aluna masuk dengan hati-hati kedalam kamar itu "mama maafin Luan ya Luna cuma iseng aja ko gak ada niatan lain" ucap Luna entah pada siapa yang pasti dia izin lah pokoknya

Luna menyembunyikan kolor itu kebawa kasur dan dia rapikan kembali kasur itu

Aluna keluar dari kamar itu dan turun kembali ke lantai dua bertepatan dengan Luan yang keluar dari lantai tiga ada Askara yang baru keluar dari kamar nya dengan muka bantal

"Dari mana lun?" tanya Askara

"Dari... Balkon" alibi Luan dia kemudian membanting stirr diri nya untuk pergi dari rumah itu sejenak toh dia juga sudah mandi

Askara juga tak ambil pusing dia kembar masuk kekamar nya dan mulai mandi selesai mandi dia turun ke bawahdengan hanya menggunakan handuk saja di bagian bawah badan nya

"Bi liat kolor Aska gak" tanya Askara pada Bi santi

"Loh kan tadi udah di ambil sama non Luna den" ucap bi santi

Mendengar itu Askara langsung paham dia bergumam geram "Luna" geram nya dia naik kembali ke lantai dua dan menggunakan pakai seadanya hanya kaus oblong dan celana bahan sendalnya bahkan dia pake yang warna ping sangking buru-buru nya itu saja dia kembali mencari adik nya itu

"Awas aja kalo kolor gua lecet" gumamnya

🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊

Kevano yang baru saja terbangun dari tidur nya langsung mengecek ponsel nya di sana terdapat beberapa pesan yang di kirim dari nomer tak dikenal

+62****: jauhi Silvia atau dia mati

Kening Kevano berkerut bingung maksud nya apa ini? Dia sama sekali tidak paham

Me:lo siapa anjirr dateng nyuruh
Jauhin bidadari gua

+62****: turuti Saja atau wanita itu akan
                  Gua bunuh

+62****: *mengirim foto*

"Sialan" umpat Kevnao saat melihat poto yang di kirim adalah poto rumah Silvia dan poto gadis itu di dalam nya

Me: berani Lo sentuh dia Mati
Lo di tangan gua!!!!

Selama beberapa saat Kevano bergelut dengan pikiran nya sampai pada akhirnya dia memilih untuk menelpon sang kekasih

"Assalamu'alaikum via kamu gak papah kan" tanya Kevano sangking paniknya

"Waalaikumsalam aku gak papah ko kenapa Vano nanya gitu?" Silvia menjawab dari sebarang sana

"Alhamdulillah kalo via gak papah, mau jalan sama Vano gak kita bawa Anta juga" ucap Kevnao lagi

"Ih mau banget aku siap-siap sekarang ya" ucap Silvia mematikan panggilan telpon nya

Kevano tersenyum setelah mendengar suara lembut dan merdu milik sang Kekasih

🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊

"Si Luna mana si anjirr!!!!" Askara sedari tadi terus Mondar-mandir di sekeliling perumahan tempat dia tinggal

Semangat Luna yang sedang asik duduk di atas pohon terus menerus menahan tatawa nya saat beberapa kali Askara melewati tempat dia bersembunyi

"Luna! Lo di mana! Lo woy Luna!!" Askara terus berteriak tak peduli dengan banyak orang yang memandang nya aneh yang pasti dia cuma mau satu hal kolor nya balik

Luna tampa sengaja menjatuhkan ranting pohon kebawa tepat di kepala Askara

"Aduh!" rintih Askara saat ranting itu mengenai kepalanya

Askara menengok keatas "LUNA!" emosi bercampur dengan rasa ingin tertawa menjadi satu

"Oyy! Lagi Santai kawan!!" ucap Luna dengan santai

"Woy turun ege! Lo sembunyiin di mana kolor gua!!!"Ucap Askara menggebu-gebu

"Paras cantik, otak lo pinter, tapi kelakuan lo mirip Moyet manjat manjat sembarangan!" teriak Askara menggebu-gebu 

"Yahh gua lagi ngehibur dia yh sat! Cuma kelepasan aja Coldplay jadi Moyet" ucap Luna yang masih nangkring di atas pohon

"kenapa gua punya adek modelan kaya gini Ya Allah tuker tambah sama Alula bisa gak sih" ucap Askara

"Mana bisa gitu Asu!" ucap Luna yang turun dari pohon

"Hati-hati lo sini biar gua tangkap" ucap Askara sudah siap dengan posisi nya

"Kaya kuat aja lo!" ejek Luna

"Badan lo kurus kerempeng gini yang gua juga bisa kali" ucap Askara

"Anjing lo bang" ucap Luan dia langsung melompat kedepan Askara

"Lo cewek Luna!! Kenapa kelakuan lo kaya gini sih anjirr!" omel Askara

"Ya gak papah kali bang kali-kali loncat" ucap Luan, dari belakang ada yang menepuk kepalanya Luna sontak menoleh kearah belakang itu Sagar

"Jadi cewek yang anggun Diki napa na" ucap Sagar pada Aluna

"Gak bisa!" balas Luna, di antara banyak temen laki-laki nya Askara Luna paling akrab sama di Sagar

"Maaf buat semalem gua kelepasan" ucap Sagar lagi

"Bukan salah lo juga kali gak perlu minta maaf" balas Luna

"Anta mana lo titipin sama anak-anak di markas" ucap Askara

"Di bawa jalan-jalan sama Si vano" jawab Sagar Askara hanya berouh saja tampa mau menambahkan apa-apa lagi

🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊

Dia Askara (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang