konflik antara Ayah dan Anak

207 14 0
                                    

"Hubungan ayah dan anak itu sudah berakhir saat lo membunuh ibu gua"
Langit Putra Mahendra

🕊🕊🕊🕊🕊


Mentari sudah semakin meredup namun anak yang masih menggunakan seragam dengan name teg "Langit putra Mahendra" sama sekali nggakn untuk pulang jangankan untuk pulang kalo seandainya dia dan Ayahnya bertemu di jalan langit memilih untuk mengalihkan pandangannya dari pada harus bertatapan dengan banjingan itu

Langit dan berberapa anak laginya sedang duduk di teras markas sementara Kevin, Alvin, Arlen, kevano dan Askara ada di dalam bersama dengan cewe-cewe yang tadi memilih ikut kesini

"Bell?" panggil Kevin

"Hmm" jawab bella yang masih sibuk buka Album K-kepo yang baru dia beli

"Napa lo beli Album mulu dah, se ngefens apa si lo sama si Sunoo Sunoo itu, dari tas lo pasangan poto dia di jadiin gantungan, casing juga lo pasang muka dia, padahal ma masih ganteng gua" ucap Kevin panjang lebar

"La napa emang SSB kali" ucap Bella dengan nada khasnya

"SSB apaan lagi bell?" ucap Alula uang sudah tak habis pikir dengan jalan pikiran temennya

"Suka-suka Bella" ucap Bella dengan nada songong

"Yah boros lo beli Album mulu" ucap Kevin

"Yah suka-suka gua duit duit gua gila lo! gua gak minta sama lo yah" ucap Bella

"Ketularan lollipop dia" ucap Silvia

"Yah maksud gua buat apa lo beliin gituan mereka aja gak tau lo hidup" ucap Kevin lagi Askara Kevano Alvin dan Arlen memilih untuk menjauh beberapa senti

"Gila anjing lo!! Biarin kalo mereka gak tau gua hidup yah!! Yang penting gak kaya lo bangsat! gila lo buaya lo!" ucap Bella sambil menampol wajah lucu nan tampan milik Kevin

"Busett!" seru mereka saat Kevin terjungkal kebelakang namun cowo itu malah menarik tangan Bella hingga keduanya jatuh bersamaan dengan Bella yang menindih badan Kevin

"Kemarin Sagar sama Luna sekarang lo berdua kebelet cip*k apa gimana dek dek" ucap Askara membuat Luna melotot pada nya

"Santai aja Lun natap nya kaya macam aja lo" ucap Askara lagi

"Gua tendang juga lo sa" ucap Luna dengan mata yang melotot

"Sa malem ini gua nginep di rumah lo boleh yah om Gibran juga pulang kan" ucap Luna mendadak

"Lo mau anu-anu sama om-AGH!!"belum selesai bicara kepala Arlen sudah lebih dulu di tampol oleh Silvia

"otak lo gesrek!" seru Silvia

"Malam ini om Ethen pulang?" ucap Askara di angguki oleh Luna sudah menjadi kebisaan memang jika sang ayah pulang pasti akan ada keributan di rumah Luna maka dari itu Luan memilih untuk menginap di rumah sepupunya

"Ya udah nanti balik rumah gua, gua yang bakal minta izin sama tente Caca" sambung nya

"Hmm makasih sa" ucap Luna

"Uhhh soswit deh kaka sama adik ini gemesin!" seru para cewe

"Jadi pengen punya adik gua" celetuk kevano

"Yah orang mah bersukur punya kaka" ucap Bella yang memang menjadi anak pertama

"Mana ada! Lo gak akan tau rasanya punya kaka cewek plus dia lagi PMS" sahut Arlen

"Vano mah udah biasa dia kan punya bebyy tuh yang selalu nempel sama dia" ucap Alvin sembari menunjk Silvia yang bersandar pada bahu kevano

"Apa liat-liat!! " seru Silvia

"Maaf Baginda ratu Barat" ucap Alvin sembari menunduk, membuat mereka semua tertawa

🕊🕊🕊🕊

Langit hari ini terpaksa pulang kerumah nya karan sang Nenek berkunjung katanya sampai Langit di rumah nya ternyata semua itu hanya Alasan ayahnya saja

"Langit dari mana saja kamu dari tinggal di Tokyo sampai kembali ke indonesia kamu selalu jarang pulang! Kamu itu punya rumah Langit!!" ucap Gilang ayah dari Langit di samping laki-laki itu ada Valen istrinya atau ibu sambung Langit

"Rumah gua udah kalian bunuh 5 tahun yang lalu!" sentak Langit membuat keduanya tertegun luka yang dulu sudah berusaha mereka hilangkan dari Langit masih melekat di ingatan nya

"Langit! Jangan ucapan kamu" sentak Gilang lagi

"Mas udah langit baru pulang dia pasti capek" ucap Valen

langit tertawa sinis "peduli apa lo sama gua" ucap langit terang-terangan

"Sayah ibu kamu jelas sayah peduli pada kamu langit" ucap Valen jika boleh jujur dia sangat terluka saat dulu melihat mental Langit hancur karena melihat aksi bejatnya dengan Suami nya

"Munafik kalo lo peduli sama gau kenapa lo BUNUH IBU GUA BANGSAT!!" bentak langit membuat Valen kembali meneteskan air mata luka yang dia dan suaminya berikan pada Langit begitu dalam sampai dia yakin bahwa menyembuhkan nya butuh waktu seumur hidup

"LANGIT! Kau lupa sedang berhadapan dengan siapa, Sayah masih ayah kamu!!" balas Gilang yang juga ikut membentak

"Hubungan ayah dan anak itu sudah berakhir saat lo bunuh ibu gua" ucap langit dengan napas yang tak beraturan, jelas ucapan itu menyakitkan perasaan Gilang namun itu bukan salah Langit kan? Gilang yang membuat nya seperti ini

"Dan satu lagi lo dan lo gak lebih dari sekedar banjingan yang gua benci" ucap Langit sebelum masuk kedalam kamarnya

"Langit!" ucap Gilang

"Mas sudah biarkan langit sendiri selain itu kita juga yang membuat langit seperti ini" ucap Valen dengan air mata yang terus menetas

"Kalo ayah boleh jujur ayah menyesal telah berbuat hal itu apalagi di depan mu, ayah mau kamu menjadi Langit ayah yang dulu,pangeran kecil ayah, ayah mau kamu balik lagi.." ucap Gilang melirih dalam hati

🕊🕊🕊🕊🕊🕊


Depresi yang Langit alami dulu kembali kambuh anak itu meringkuk ketakutan dengan badan yang sepenuhnya gemetar, tubuhnya terasa dingin, namun juga panas, keringat dingin terus membasahi tubuh nya yang gemetar

"Mama jangan tinggalin Langit langit gak mau sama papa langit takut jangan pergi mama" lirih cowo itu dengan suara yang serak

"Mama langit mohon sama mama jangan tinggalin Langit" ucap Langit dengan suara yang semakin gemetar

"Langit gak mau sama papa langit mau nya sama mama" ucap anak itu ngelantur dia menatap sekeliling dan mendapati sebuah Katar entah bekas siapa di Meja belajar nya

Cowok itu bangkit dari duduknya dan langsung mengambil kater itu seolah sedang di rasuki Langit menggoreskan benda tajam itu tepat di lengan nya rasa sakit nan perih itu justru membuat Langit tenang, darah yang terus mengalir itu membuat Langit tersenyum gentir

"Lebih banyak yang keluar lebih bagus" ucap nya kembali membanting tubuh nya ke kasur hanya butuh waktu beberapa menit hingga dia tertidur dengan pulas

"Langit kangen mama..." igau nya

🕊🕊🕊🕊🕊🕊

Tolong Vote dong guys komen juga sama Follow yah makasih yang udah baca dari Awal aku buat cerita ini maaf karan Alurnya acak-acakan karan yang ada di otak itu yang aku tulis, sekali lagi makasih udah baca cerita aku

Hai guys buat Visual cewe-cewe tadi baru aja aku ganti biar lebih mudah kalo aku mau promosiin cerita ini

Dia Askara (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang