"Mau sesulit apapun hidup lo, percaya sama gua lebih sulit untuk melupakan Reyhan apalagi Reyhan baik"- Arlen Nugraha
🕊🕊🕊🕊
Askara dan ke-enam perintilan nya sedang duduk manis di teras Markas dengan di temani oleh Antariksa yang berceloteh tak jelas
"Tangan lo lo gores pake apa?" kali ini Askara angkat bicara terlebih dahulu
"Kater" ucap Langit santai dari tadi cowok itu memangku Antariksa
"Lo kenapa sampe segitunya" ucap Kevano dengan tangan yang yang dia lipat di dapan dada
"Terauma lo kambuh lagi lang" ucap Arlen, yah mereka tau kalo Arlen sudah berteman dekat dengan Langit sejak kelas 1 SD dulu
"Langit terauma ko kami gak tau" ucap Alula yang berjalan kearah mereka bersama dengan empat teman nya yang lain
Mereka bertujuh tersentak kaget karan tak menyadari keberadaan lima cewe itu
"Kalian gak pernah cerita kalo langit punya terauma" ucap Aluna dia duduk di sampai Sagra setelah mengambil alih tubuh Antariksa
"Yahh walaupun kalian tau juga gak membantu kali" ucap Arlen yang langsung mendapatkan pemotongan tajam dari teman-temannya
🕊🕊🕊🕊
Hari sudah mulai Sore kali ini Luna ingin memandikan Antariksa, bisanya yang memandikan bocah kecil itu kalo gak Sagra yang Ercik sama Orion yang bisa kadang-kadang Si kembar juga sih tapi lebih sering Segar,Orion,dan Erick
Setelah memandikan Antariksa Luna membawa anak itu keluar kamar mandi dengan hanya di balut Handuk kecil saja tadi yang memandikan anak itu bukan hanya Luna namun Silvia dan ketiga temannya juga iku {mandiin bocah satu kaya lagi persiapan tauran aja}
Askara baru ngeh jika Antariksa memiliki sebuah tanda lahir di belakang kepala anak itu memang tak akan terlihat jika sedang nggunakan pakaian dan yang membuat dia semakin kaget tanda lahir itu berbentuk angka 3 sama seperti yang di ucapkan oleh wanita yang menelpon Ayah nya
"Gak mungkin Anta kan?" gumamnya
"Apa nya yang gak mungkin" ucap Arlen yang duduk di samping cowok itu
Luna pergi keluar sebentar bersama dengan Sagar untuk membeli Susu Antariksa, jadi yang mengurus Antariksa sekarang Silvia yang memang sudah telaten mengurus bayi karna dia sudah terbiasa mengurus keponakan nya di rumah
"La tolong ambilin minyak telon dong" ucap Silvia yang baru saja membaringkan tubuh Antariksa di kasur
Kevano duduk si samping kekasih nya, Alula menganggukan kepalanya dia pergi keluar kamar untuk mengambil Minyak telon
Silvia dan Kevano terlihat begitu telaten mengurus Antariksa
"Saka" ucap Alula tak sengaja membuat Askara menoleh pada nya
"Lo manggil siapa La di sini gak ada yang namanya Saka?" ucap Alvin
"Aska maksud gua, minyak telon Anta di mana?" tanya nya
"Ada di tas nya cari aja mau gua bantu" Askara berdiri dari duduk nya saat akan berjalan mendekati Alula kaki nya di pegang oleh Areln hingga Askara limbung kedepan dan
Cup
Bibirnya dan bibir Alula bersentuhan satu sama lain hal itu di saksikan oleh semua anggota tengah berada di sana, mata kedua remaja itu saling tatap dengan jantung yang berdetak tak normal,Dan itu first kiss mereka berdua
Semua anggota bersorak Askara langsung menjauhkan tubuh nya dari Alula begitu pun dengan Alula
Sagar dan Luan yang juga melihat itu mematung di dapan pintu dengan tangan Sagar yang menutup mata Luan percuma sebenrnya karan Luna sudah terlanjur melihat adegan itu
"Sagar! Gelap anjirr!!" ucap Luna pada Sagar
"Diem dulu lo bocah" ucap Sagar walaupun dia tenang namun dalam hati Luna dia sangat senang dan Salah tingkah
"ASKA!!! KAMU APA-APAAN SIH!!!" teriak Alula wajah cewek itu sangat merah
"Gua gak sengaja La, ini si Areln sesat narik kaki gua!!!" ucap Askara dengan gugup
"Aleh bilang aja suka" ucap Arlen dengan entang
"Gak sengaja tapi lama banget ya sa" ucap Alvin terkekeh
"DIAM LO!!! gua gak sengaja La sumpah" ucap Askara
"Ada apaan sih berisik banget" ucap Silvia yang keluar kamar besama dengan Antariksa, Kevano dan tiga gadis lain nya
Kevano yang melihat noda merah bekas Lipstik di bibir Askara lantas langsung paham "mending kalian gak usah tau deh" ucap Kevano
"SAGRA!! TURUNIN GUA!!!!" teriak Luan membuat mereka semua menoleh
Sagar menggendong Luan masuk kedalam kamar, membuat mereka berpikir negatif
"Woy! Lo mau apain adek gua anjirr" ucap Askara panik Kalang kabut
sagar dengan santai menurunkan Luan di tempat tidur lalu dia keluar sebentar hanya untuk membawa Antariksa ke dalam kamar
"Gua gak bakal ngapa-ngapain adek lo" ucap Sagar "van ambil Minyak telon" sambung nya
Dia masuk kembali kekamar dan menyuruh Luan untuk memakaikan pakaian pada Antariksa
🕊🕊🕊🕊
Askara dan ke-enam inti lainnya sedang duduk santai di belakang Markas yang biasanya mereka buat untuk latihan namun kali ini mereka tidak sedng berlatih namun malah diam-diaman
"Lo gak papah kan Ar" tanya Alvin mengingat tadi Arlen sempat di marahin oleh lima cewek yang ada di markas bahkan sampe mau bauku hantam mereka
"Kencan" ucap Arlen dengan nada sedih
"Bencana yo" Sahut Sagar membuat mereka semua tertawa
"Tsunami" ucap Askara semakin membuat mereka tertawa
"Lo nanti bakal jadi orang yang family men banget gak sih" ucap Langit pada Arlen tiba-tiba
"Family men apaan gila" ucap Arlen
"nggak yah" ucap Langit dengan polos nya
"Ini ni kalo setiap jam pelajaran b. Inggris selalu kabur" ucap Kevano
"Lo mau jadi family men apa family mart"ucap Askara tiba-tiba
"Hahah biru ijo gua" ucap Arlen membuat mereka semua kembali tertawa
"Lo kebayang nanti kalo lo jadi Ayah lo mau jadi Ayah yang kaya gimana?" tanya Alvin pada Kevano
"Gua jadi ayah yang dekat banget sama anak gua" bales Kevano
"Yang kaya kedua senti gitu" timpal Askara lagi dan lagi mereka kembali tertawa
🕊🕊🕊🕊🕊🕊
(Hmm maaf chapter kali ini agak sedikit dewasa yah)
{Vote, komen and Follow}
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Askara (end)
Teen Fiction(Sebelum baca mohon untuk follow dulu) Askara anak laki-laki yang di tinggal kan ibunya untuk selamanya karan ulah seseorang yang belum iya ketahuan sampai saat ini,dia bersekolah di SMA Kencana 2 di kota Jakarta, dia menjadi salah satu murid pinta...