Cahaya

824 7 0
                                    


Selamat datang di ceritaku..

Happy Reading...

***

Gadis cantik bersurai dark brown tersenyum manis didepan kamera dengan memamerkan produk kecantikan keluaran terbaru dari perusahaan yang mendapuk dirinya sebagai brand ambassador. Beberapa kali jepretan berhasil menangkap model Bergingsul itu dengan pose yang berganti-ganti.

"Selesai.. " Seru photograper kepercayaan perusahaan Eringlow.

"Nih, ponsel lo bunyi terus. " Protes asisten pribadinya yang merupakan teman dekati, gadis Bergingsul dengan tatanan make-up yang tebal, dan terlihat menor.

"Hallo, Beby. " Ujarnya setelah menerima panggilan yang sedari tadi menghubunginya.

Perempuan yang menjadi asisten pribadi sang model dengan sigap membantu gadis bersurai dark brown untuk mengganti pakaiannya. Setelah ini tuannya memiliki acara penting lainnya, yang tidak diketahuinya.

"Iya, Beby. Aku sudah selesai kok, bentar lagi aku ke sana. " Ujarnya santai, yang membuat asistennya penasaran.

"Lo telponan sama siapa ca? "

"Pacar gua.. " Balasnya singkat setelah mengakhiri pembicaraannya, dan sibuk merapikan make-up yang menurut salsa sudah menor, jika ditambah lagi akan jadi badut, kali.

Salsabila, teman dekat Cahaya Mentari Areksa sang model, sekaligus aspri cahaya.

Gadis cantik, memiliki gingsul yang menambah pesona gadis bersurai dark brown itu memiliki nama lengkap Cahaya Mentari Areksa, atau lebih dikenal didunia model dengan nama Caca.

Salsa mengerutkan keningnya, pasalnya setaunya kekasih majikannya sedang duduk santai ngobrol dengan salah satu photograper di studio ini. "Bukannya..."

"Ini urusan gua, lo cukup diam. Okey.. " Potong Cahaya yang menatap Salsa tajam.

Akhirnya, Salsa hanya bisa mengiyakan permintaan cahaya. "Lo balik naik taxi, gua udah pesenin lo. " Pesan cahaya sebelum beranjak menuju pada pria tampan, dengan sedikit brewok.

Salsa hanya diam melihat temannya yang Bergelayut manja di lengan model senior. Ia harus segera pulang, ia masih punya banyak pekerjaan lainnya selain mengurusi tuannya.

***

Matahari bersinar terik, tak mengubah tekad gadis bersurai dark brown yang keluar dari mobilnya, berjalan dengan angkuh memasuki restoran yang sudah menjadi tujuannya.

Ruang VVIP.
Ia memiliki janji temu dengan kekasihnya di ruangan tertutup ini. Menarik ganggang pintu, senyum manis ia berikan pada pria yang sudah menunggunya di balik kursi hitam yang menghadap keluar Resto.

"Beby... " Serunya Yang langsung disambut dengan pelukan hangat oleh pria tampan, dengan perut buncit, dan brewok tipis yang memenuhi rahangnya.

"Kenapa?, kangen? " Tanya pria yang berkepala empat itu melihat raut kesal gadisnya.

"Iya." Cicitnya, yang langsung dibungkam bibir tebal milik kekasihnya.

Gadis bersurai dark brown meremas jas hitam kekasihnya, menyalurkan rasa nikmat diantara Cumbuannya. Walaupun, gadis itu sedikit risih dengan brewok yang bergesekan pada kulit wajahnya.

Tangan kekar, mendudukkan tubuh cahaya pada meja makan Resto untuk memudahkannya mengecap, dan bermain di bibir kekasih kecilnya.

Ditengah kesibukannya menjelajahi bibir cahaya, pria berumur 47 tahun itu Menggerayai tubuh kekasihnya yang masih berbalut blouse pink, dipadukan dengan rok mini hitam.

Lenguhannya tak tertahan, kala kekasih tuanya meremas kedua gunungnya dari luar pakaian yang dikenakannya. Tangan satunya pun, tak tinggal diam. Dengan lembut, pria yang harusnya dihormati sebagai seorang ayah itu mengusap sensual pahanya, yang membuat cahaya menggeram, menggelinjang hebat.

"Bebbb,, Sssttopphh... " Cegah cahaya kala Arga mulai bermain di area yang sangat ia jaga.

Arga langsung menghentikan aksinya, memberikan ruang untuk kekasihnya berbicara.

"Ada apa, sayang.. " Tanya Arga yang sudah diliputi gairah.

"Perjanjian kita, gak boleh bermain di area ini. " Peringat cahaya sembari menunjuk bagian tubuh bawahnya, yang membuat Arga mendesah kecewa.

"Tangan.. " Pinta Arga yang disetujui cahaya.

Ini yang Arga gak suka dari gadis kecilnya. Ia tidak bisa merasakan mahkota cahaya, tapi ia tidak bisa memaksakan kehendaknya. Selama ini ia terikat perjanjian dengan gadis kecilnya, dengan keselamatan keluarganya.

"Ahhh.. " Desah Arga, kala tangan mungil cahaya mengusap, mengurut lembut bendanya dari luar celana yang di pakainya.

"Permisi... " Ucap seseorang yang membuat cahaya menghentikan aksinya.

Betapa terkejutnya, melihat sosok waiters yang datang membawakan menu yang sudah dipesan Arga. Cahaya langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain, agar terhindar dari penglihatan wakil ketua OSIS.

"Terimakasih.. " Ucap Arga setelah wakil ketua OSIS meletakkan pesanan Arga.

"Kita lanjutkan? " Tanya Arga setelah memastikan waiters sudah pergi dari ruangannya.

"No. I'am bad mood. " Balas cahaya langsung memakan makanan yang sudah ada dihadapannya.

Arga menghela nafasnya kasar mendengar pernyataan cahaya, yang harus dituruti.

***

Cahaya Mentari

***

Gila...
Kurang apa sih, pacarnya?
Sampe selingkuh sama bapak-bapak yang udah berkeluarga.

RedflegTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang