Kecurigaan

65 1 0
                                    

Happy Reading....

***

Dengan telaten perempuan yang mengenakan tanktop hitam, dipadukan dengan rok span selutut berwarna pink menyuapi bundanya yang terbaring di rumah sakit, dengan tahap penyembuhan.

"Terimakasih ya, sayang. Kamu mau nemenin mama di sini. " Ucap April yang terharu dengan sikap putrinya yang biasanya manja, kini mau mengurusnya.

Cahaya kembali tersenyum mendengar ucapan april, "ma, sudah menjadi tugas aku, sebagai seorang  ngurusin mama. Dulu mama juga ngurusin aku dari kecil sampai sebesar sekarang.. Harusnya aku yang bilang terimakasih ke mama. " Jawab cahaya yang berhasil membuat april berkaca-kaca.

Ia tidak menyangka, putri kecilnya yang dididik penuh kasih sayang, dimanja disetiap saat, bisa sedewasa ini. "Mama bangga punya kamu. "

Mendengar perkataan april, cahaya hanya bisa tersenyum tipis. Apakah mamanya masih bisa ngucapin kalimat itu, jika mengetahui prilaku dirinya?, disaat putri orang lain masih lugu tentang kedewasaan, dirinya sudah pernah menjadi simpanan ayah temannya sendiri.

Disaat semua anak remaja bisa menjaga kehormatannya sebagai seorang gadis, sedangkan dirinya sudah gagal.

"Kamu ngapain nyuruh Papa kesini? " Ujar seseorang yang barusan masuk kedalam ruangan perawatan April.

Perih begitu terasa di hati april, bagai tergores pisau silet mendengar ucapan suaminya. Apakah suaminya tidak ingin menemaninya?, apakah suaminya lupa punya istri yang masih terbaring di rumah sakit?.

Bukan hanya april, cahaya pun merasakan sesak mendengar penuturan papanya. Seharusnya ia tidak perlu mengundang areksa datang ke sini, hanya untuk menemani april selama dirinya tidak ada. Cahaya mengerti areksa yang gila kerja, gila harta, setelah mempunyai banyak kebun pertanian. Tapi, tidak Adakah rasa simpati pada istrinya?.

"Aku minta untuk dua hari ini, Papa temenin Mama ya? " Pinta cahaya yang langsung mendapat penolakan dari areksa dengan alasan banyak pekerjaan.

Tidak bisakah areksa meluangkan waktunya untuk keluarganya?.

"Hanya dua hari, pa. Caca ada jadwal photoshoot di bandung, caca usahain pulangnya cepat. Papa bisakan, minta tolong sama anak buah papa, untuk gantiin papa sementara waktu. " Mohon cahaya yang mendapatkan decakan malas dari areksa.

April saat ini, hanya diam. Ia tidak ingin berkomentar, ataupun meminta putrinya untuk membiarkan areksa bekerja dari pada mengurusnya. Ia ingin melihat kepedulian suaminya, sudah cukup dia terus mengalah dengan pekerjaan yang di urus areksa.

"Iya, papa temenin. Sudah sana berangkat, nanti telat. " Usir areksa pada cahaya.

Areksa malas mendengar ocehan putrinya yang seolah menderita itu. Dengan cepat kepergian cahaya, ia akan leluasa untuk melakukan apapun tanpa ada larangan dari putrinya.

Untuk april.
Biarkan saja, dengan adanya dirinya di sampingnya sudah bisa membuat perempuan itu senang. Maka, perempuan itu tidak akan berisik.

"Pa, ma. Cahaya berangkat dulu ya.. " Pamit cahaya setelah selesai mengemasi barang yang sangat penting untuk keperluannya selama di bandung.

Sebelum berangkat, cahaya juga menitipkan pesan pada areksa untuk menjaga april dengan baik, minum obat sesuai peraturan, makan minum teratur, dan masih banyak lagi.

Setelah mendapat persetujuan areksa, cahaya baru bisa tenang untuk meninggalkan april.

Cahaya menghela nafas panjang, lagi dan lagi para wartawan sudah standby di depan rumah sakit. Ia harus melewati ini semua, toh sudah biasa para wartawan ataupun netizen penasaran dengan kehidupan para selebriti.

"Mbak Caca,,, mbak Caca... " Seru para wartawan berlarian Mengerubungi dirinya, yang membuatnya sulit melangkah menuju ke mobilnya.

"Gimana mbak, kondisi mama mbak?"

"Alhamdulillah, kondisinya semakin membaik. Mohon doanya ya,,, " Jawab cahaya dengan senyuman manisnya ke arah kamera.

"Mbak, bagaimana kelanjutan kasus saudara sepupu mbak itu? "

"Oh, kelanjutannya. Ya masih di selidiki sama polisi, untuk dugaan pelakunya juga masih di cari dimana persembunyiannya. Saya berharap kepolisian berhasil mengungkap kasus ini, dan pelakunya di hukum sesuai dengan peraturan. " Ucap cahaya yang memberikan senyum tipisnya sebelum masuk kedalam mobil.

Ia juga sempat melambaikkan tangan pada para wartawan, supaya tidak ada lagi gosip-gosip sombong yang merujuk pada dirinya.

"Huft.. Akhirnya.. " Seru cahaya setelah melewati banyak wartawan, dan meminta pada sopirnya untuk segera menjalankan kendaraannya.

Perjanjian dengan pihak agency sebelum jam 06, cahaya harus sudah sampai di sana. Ia juga harus menentukan beberapa pakaiannya untuk di pakai saat photoshoot nantinya, tipe cahaya adalah semua model baju untuk di promosikan harus sesuai dengan badannya.

Cahaya menikmati keindahan pemandangan di luar jendela mobil, ia pecinta hal-hal yang berbau alami. Jembatan Cakrawala, sebentar lagi mobilnya akan melintas jembatan yang bersih dari tumpukan orang-orang yang mengungsi di kolong jembatan.

Jembatan itu, juga terlihat asri dengan rerumputan di sekitar jembatan. Kedua manik cahaya menangkap seseorang yang familiar berada di area jembatan cakrawala, akan tetapi cahaya lupa siapa orang itu.

Cahaya secepatnya memotret seorang perempuan yang sedang menyetop mobil taxi, akan ia tanyakan pada salju ataupun temannya yang lain. Sebenarnya ini tidak penting, tetapi cahaya penasaran siapa orang itu?.

Untuk apa perempuan itu ada di jembatan cakrawala sendirian, di sekitar jembatan juga tidak ada perumahan, ataupun toko kelontong lainnya. Disana pyur rerumputan hijau mengelilingi tanah di sekitar jalan menuju jembatan.

Sedikit mencurigakan bukan?.

Cahaya segera mengirim foto perempuan yang familiar di matanya pada salju, akan ia tanyakan siapa perempuan itu.

Saljuuu
Itu Artnya Salsa, ca.
Ngapain tu orang disana

Caca haya
Gua gak tau.
Lo bisa kan, selidiki ini.
Gua ke Bandung, ada project.

Saljuu
Ngapain di selidiki?

Caca haya
Gua penasaran...
Sebenarnya gak terlalu penting.
Tapi, lo selidiki ya..

***

Sebenarnya, bokapnya cahaya sayang keluarga gak sih?.

RedflegTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang