Sekolah

72 1 0
                                    

Happy Reading....

"Hidup terus berjalan, walaupun penyemangat kehidupan sudah pergi meninggalkan kita. "
~Cacaaya
***

Sudah seminggu lebih perempuan bergingsul, dengan surai dark brown itu ditinggal oleh sosok penting dalam hidupnya. Kini ia harus bisa melanjutkan hidupnya tanpa penyemangat hidupnya, akan ia kenang embun disetiap harinya.

Cahaya tersenyum melihat wajahnya yang tampak cantik, dengan bibir yang merah karena olesan lipstick miliknya. Eyeshadow berwarna pink berpaduan dengan warna Whitiers yang sengaja sedikit tebal, agar terlihat menonjol dan cantik.

Selesai berdandan, siswi dengan seragam colombe lengkap dengan property untuk upacara bendera itu mendekati wanita paruh baya yang berbaring di kasur rumah sakit, karena penyakit jantung yang kembali kambuh.

Membuat april harus Breekstret dari keseharian yang biasa dia lakukan, dokter juga meminta april untuk dirawat inap supaya memudahkan pihak medis memantau pemulihan april.

"Ma, Caca berangkat dulu ya. " Pamit cahaya mencium punggung tangan april, dan kedua pipinya.

"Mamah kalau ada apa-apa, panggil suster aja. " Pesan cahaya yang diiyakan oleh april. "Kamu juga, belajar yang rajin ya.. " Ucapnya disertai senyuman.

"Siap, Ratu.. " Balas cahaya seakan memberi penghormatan pada seorang pemimpin, yang membuat april senyum melihat tingkah putrinya.

Walaupun, putri sangat pintar membuatnya tertawa itu belum cukup bisa menutupi rasa sedihnya, mengingat keponakannya sudah pergi meninggalkannya, suaminya yang sibuk dengan pekerjaannya. Bahkan, sudah tiga hari areksa tidak menjenguknya, atau memberinya kabar.

Berbeda Dengan pemuda dengan tubuh yang ideal untuk disukai kaum Hawa itu duduk santai di ruang tamu dengan wanita manis, putih, tinggi, bergelanyut manja di lengannya.

"Aku masih kangen sama kamu, kamu bolos aja ya... " Bujuk wanita yang berpakaian sexy yang sudah tidak muda lagi, wanita itu cocok jadi ibunya dari pada kekasih.

"Sayang, kamu tau kan. Kalau aku itu wakil OSIS, gak mungkin aku bolos yang artinya aku ngasih contoh buruk untuk murid lain. " Jelas xabiru lembut, berusaha memberikan pengertian pada kekasihnya yang sudah setahun ini ia kencani.

"Nanti malam, aku janji akan kesini lagi.. " Janji xabiru yang membuat kekasihnya mendengus.

"Beneran, nanti malam gak sibuk ngurusin pacar kamu yang lagi bunting itu? " Ucapnya sedikit menyindir xabiru yang sudah seminggu ini sibuk mengurus lema, dan tugas colombe.

Xabiru memberikan senyuman manis, "engga, malam nanti aku bakal kesini. Tapi, sekarang aku sekolah dulu okey." Yakin xabiru dengan memberikan kecupan manis di bibir kekasihnya, yang langsung membuat wanita itu melepaskan Gelayutannya.

"Aku tunggu kamu,,, " Bisiknya dengan sensual membuat xabiru tersenyum miring, sebelum benar-benar keluar dari rumah minimalis bergaya Eropa yang sudah sering ia kunjungi.

Wanita yang berusia sama dengan ibunya itu kekasihnya diatas ranjang. Xabiru memang gila seks, ia akan menyewa wanita yang berhasil membuatnya puas untuk melayani nafsunya.

Berbeda dengan lema, jika dengan lema ia memang bertingkah layaknya remaja yang dimabuk asrama, yang penasaran dengan dunia malam. Bahkan, ia berhasil membuat lema mengandung Darahdagingnya.

Satu lagi, cahaya mentari areksa.
Teman satu kelas, Tidak pernah say hay ataupun hanya omong kosong, xabiru tidak pernah melakukan semacam pertemanan dengan cahaya. Akan tetapi, mereka di pertemukan di ranjang rumah bapaknya yang sudah lama tidak di huni, ia berharap tidak ada makhluk hidup di dalam perut perempuan itu.

Ia sangat tidak menyukai prilaku perempuan itu, angkuh, sombong, keras kepala, manja, berdandan layaknya tante-tante, dan simpanan om-om. Jauhkan xabiru dari sosok cahaya.

Sudahlah fokus saja pada wakil ketua OSIS dengan gagah berani mengendarai motor kesayangannya menuju sekolah, ia berhenti di toko photocopy untuk keperluan OSIS yang menjadi tanggungjawabnya.

Namun, belum beranjak dari motornya, ia lebih dulu di mandikan genangan air jalanan akibat mobil yang barusan melintasinya menginjakkan ban mobilnya tepat di genangan air.

"Anjingg.. " Umpat xabiru melihat seragamnya kotor terkena genangan air jalanan.

Xabiru mengerutkan keningnya, melihat plat nomor yang ada di body mobil. Ia sedikit familiar dengan mobil yang menjadi incarannya, Ca 1404 Ya.  Bukannya, seminggu yang lalu ia yang mengendarai mobil itu.

Waka OSIS menggeram marah, menatap tajam body mobil yang berada jauh dari tempatnya. Kira-kira Balasan apa yang cocok untuk pemilik mobil itu?.

***

Colombe sudah kembali aktif untuk belajar mengajarnya, semua siswa-siswi beramai-ramai berangkat ke sekolah setelah seminggu lebih diliburkan guna penyelidikan kasus embun.

Begitu juga dengan siswi dengan dandanan tebal, dan mencolok berusaha kuat melangkahkan kakinya melewati lapangan luas didepan bangunan colombe. Disanalah tempat mereka menemukan embun yang sudah tidak bernyawa, sanggupkah ia menjalani hidupnya di sekolahan ini?.

"Jadi, Kangen sama lo.. " Lirih cahaya tersenyum sedih meninggalkan lapangan luas, ia harus kuat hidup tanpa embun.

Kelas XII IPA, tulisan tebal tertera di atas pintu lokal yang menjadi tempatnya belajar. Cahaya menghembuskan nafas panjangnya sebelum masuk kedalam lokal, hari ini akan kembali seperti hari-hari sebelumnya yang penuh tugas.

Mata cokelatnya menatap meja paling depan, tempat dimana saudaranya menimba ilmu selama ini. Cahaya tersenyum tipis melanjutkan langkahnya, tapi berhenti sejenak tepat di samping meja milik embun.

"Selamat pagi, semangat belajarnya. " Ujar siswi dengan kacamata tebalnya di sertai senyum simpul.

Cahaya menatap kosong kearah bangku kosong di sampingnya, mulai hari ini tidak ada lagi ucapan penyemangat dari gadis kacamata itu.

Cahaya kembali menghembuskan nafasnya kasar, dan kembali beranjak menuju tempat duduknya yang berada di pojokan.

Brukhh..

"Arghhh... "

***
Wihhh,,, ada keseruan apa lagi yang terjadi sama xabiru dan cahaya?

RedflegTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang