Via Hamill

58 3 0
                                    

Happy Reading...

***

Setelah menyelesaikan mata ujian terakhir hari ini, kedua insan yang memiliki janji temu dengan seseorang sudah membelah jalanan menuju tempat pertemuan mereka. Selama perjalanan kedua anak manusia hanya membicarakan kabar dan kemajuan tumbuh kembang Drizella.

"Biruu."

Kedua mata perempuan cantik itu mendelik merasakan usapan lembut pada pahanya yang tertutipi rok hitam span diatas lutut, sang empu tersenyum miring, sembari mengedipkan matanya.

"Udah lama loh, kita gak main. "

Secepatnya, cahaya menghempas punggung tangan kekar yang masih meraba-raba paha putihnya.

"Gua lagi datang bulan. " Balas cahaya yang mendapat desahan kasar dari pria berambut acak-acakan.

Cahaya sendiri bingung mengapa mengatakan kalimat itu, ia hanya mengeluarkan apa yang terlintas dipikirannya saja. Akan tetapi, ia juga heran, tumben laki-laki kurang ajar ini mengatakan hal itu seolah meminta persetujuan.

Padahal, sebelum-sebelumnya xabiru akan langsung memaksa tanpa meminta persetujuan darinya. Beruntung dirinya mengatakan alasan yang tepat, sehingga xabiru tidak akan berani memperkosanya.

"Kapan selesainya? "

Cahaya mengedikkan bahunya, seolah tidak tahu tentang siklus tanggal merahnya.

"Lo bisa cari cewek lain, buat melampiaskan nafsu bejat lo itu, "

Mulai sekarang, ia harus punya alasan untuk tidak terperangkap dengan pesona xabiru, yang dengan gampangnya ia menyerahkan tubuhnya pada laki-laki bermanik biru.

Ia tidak mau terus-terusan menjadi boneka seks, atau semacamnya. Akan ia usahakan untuk tidak dekat dengan xabiru seperti dulu, yang tidak pernah bertegur sapa. Apa itu bisa, sedangkan di dalam perutnya terdapat janin yang mengalir darah xabiru?.

"Gua maunya lo.. "

Cahaya bergidik mendengar perkataan laki-laki di sampingnya itu. Kerutan didahi tercipta setelah melihat sosok wanita yang tidak asing di penglihatannya sedang beradu mulut dengan seseorang yang seusianya dihalaman rumah minimalis dua lantai.

Ketika cahaya hendak bertanya, mobil sudah berhenti dulu, dan xabiru sudah keluar menghampiri mereka dengan raut yang tidak bisa terbaca. Ia penasaran dengan apa yang terjadi, cahaya segera keluar dari dalam mobil menyusul pria yang sebentar lagi menjadi ayah untuk anaknya itu.

Cahaya samar-samar mendengar pertengkaran mereka, meributkan soal janin. Janin siapa?.

Langkahnya semakin dekat untuk bisa mendengar pembicaraan mereka,"kamu mau menipu keluarga kami kan? "Seru wanita yang cahaya tangkap itu karisma, ibunya xabiru.

" Biru,  kamu gak mungkin kan ada main sama wanita seperti dia? "

Xabiru yang ditanya hanya terdiam tidak tau mau menjawab apa, laki-laki itu tidak percaya wanita didepannya berani mendatangi rumahnya tanpa memberitahunya lebih dulu.

"Biru, Jawab ibu. Bukan kamu kan, ayah dari anak yang dia kandung? "

Cahaya mendelik mendengar seruan karisma yang membuat xabiru menyapu wajahnya kasar dengan kedua tangannya.

Xabiru bingung harus bagaimana?,  kabar yang diberikan wanita didepannya benar-benar berita besar, yang bisa menghancurkan dirinya dimata karisma. Ia juga tidak menyangka akan ada kehidupan didalam hubungan kontrak itu.

"Kamu gak mau mengakuinya?. "

"Atau kamu gak percaya kalau aku hamil anak kamu? "

Sekarang apa yang harus xabiru katakan. Sebelumnya, dirinya sudah Mewanti-wanti, jika wanita kontraknya tidak akan ada janin didalamnya. Tapi, sekarang apa dirinya mau menjadi seorang papa lagi.

Wanita berambut dark brown yang sama seperti cahaya mendekati xabiru yang sedang bingung, harus menghadapi masalah seperti ini.

"Kamu tenang saja, aku kesini bukan minta pertanggungjawaban dari kamu. Aku cuma mau memberitahu kamu tentang kondisi aku yang sedang mengandung darah daging kamu, setelah itu aku akan menggugurkan kandungan ini. Karena aku tidak mau terikat hubungan antara ibu dan anak. "

Semua yang ada disana tercengang mendengar perkataan wanita yang tidak diketahui namanya itu membelai wajah xabiru dengan mesra. Hal itupun tak luput dari pandangan cahaya yang membuat dadanya berdenyut nyeri. Entah karena tidak suka xabiru disentuh wanita itu, atau karena perkataan jahat perempuan yang akan menjadi seorang ibu?.

Tetapi, berbeda dengan karisma yang tersenyum mendengar penuturan wanita sebayanya itu. "Itu pilihan yang tepat. Kamu gugurkan saja kandungan kamu itu, entah itu anaknya xabiru atau bukan. Yang jelas saya tidak mau punya cucu di usia anak saya yang masih muda, itu akan membuat putra saya tidak fokus mencari uang. "

Xabiru menatap karisma tidak suka mendengar perkataan ibunya. "Ya sudah, saya pergi dulu. Saya pastikan setelah ini saya akan menggugurkan kandungan ini. Permisi. "

Wanita itu dengan santai pergi meninggalkan halaman rumah karisma dengan hati yang sedikit sakit. Tapi, mau bagaimana lagi, ini yang dia mau. Dia sudah memikirkan untuk menggugurkan kandungannya saja, ia tidak mau masalah 18tahun yang lalu terulang kembali.

"Via.. " Seru xabiru setelah sekian lama terdiam.

"Kamu kenal, kamu benar-benar ada main sama wanita itu. " Cecar karisma yang tidak dipedulikan putranya yang sudah lebih dulu memasuki mobil cahaya, beruntung kunci mobil cahaya berada di tangannya.

"Aya, gua minjam mobil lo dulu.. "Seru xabiru sebelum meninggalkan halaman rumahnya untuk mengejar wanita yang bernama via. Mendengar seruan seperti itu, cabang hanya bisa mengiyakan perkataan xabiru.

Setelah kepergian xabiru, cahaya menatap karisma yang diliputi kekesalan, amarah, kekecewaan melihat kepergian putranya yang mengejar wanita seusianya. Begitu juga dengan cahaya yang tak habis fikir dengan xabiru yang bisa bermain gila dengan perempuan yang usianya jauh diatasnya. Bahkan, layak di panggil mama.

Tanpa terasa tangannya meraba perut datarnya dengan raut sedih. Ternyata bukan hanya lema dan dirinya korban dari perbuatan xabiru, tetapi perempuan itu juga. Cahaya juga sedih mendengar penuturan karisma yang tidak menginginkan cucu diusia putranya yang masih muda, lalu bagaimana dengan nasib dirinya dan janin didalam perutnya.

Apa sebaiknya, dirinya diam saja dan membesarkan anaknya sendiri, atau Menggugurkannya?.

Lamunan cahaya terhenti setelah tangan lembut menyentuh pundaknya, ia menoleh untuk melihat siapa pemilik tangan itu. "Cahaya mentari, kan? "

Senyum manisnya tercipta, "iya tante."

"Ayo, kita masuk. Xabiru sudah memberitahu kan tentang penawaran saya? "

"Iya tante, biru sudah memberitahu saya." Balas cahaya sembari menyeimbangkan langkah kaki karisma memasuki rumah mereka.

"Kamu duduk dulu, saya kebelakang sebentar. " Pinta karisma yang meminta cahaya untuk duduk diruang tamu.

Sementara karisma kebelakang, entah kemana. Cahaya memanfaatkan untuk melihat kesekeliling rumah xabiru yang terlihat bersih, megah, dan banyak barang-barang antik untuk di pajang disetiap sudut rumahnya.

Cahaya sangat mengagumi ruangan rumah milik karisma.

***

Waduh gimana nih, vina juga hamil..
Ternyata bukan hanya cahaya yang memberikan anak untuk xabiru, ternyata wanita seperti vina juga menginvestasi masa depan Buat xabiru.

RedflegTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang