🔞

699 6 0
                                    

Happy Reading...

Warning...
Terdapat adegan 18+
"*"

Brukh...

"Arrghh... " Seru gadis dengan dandan menor mengeluh kesakitan, punggungnya menghantam kasur keras.

Sedangkan, pelakunya hanya tersenyum miring, melihat mangsanya yang beringsut mundur melihat apa yang dilakukan dirinya.

"Biru, lo mau ngapain? " Teriak cahaya panik melihat wakil ketua OSIS membuka seluruh pakaiannya, hanya menyisakan Boxer hitam.

Bukan jawaban yang didapat cahaya, melainkan rangkaan xabiru yang mendekatinya. "Mabuk, lo. " Seru cahaya yang berusaha turun dari ranjang kecil, milik entah siapa. Ia tidak tahu, saat ini dia harus pergi dari tempat ini.

"Tolong.... Tolll... "Jerit cahaya yang langsung dibungkam cumbuan xabiru.

" Hmmm... "Seru cahaya berusaha memberontak, menjauhkan tubuh xabiru dari tubuhnya.

Tapi, apalah daya. Kekuatan mereka tidak seimbang, cahaya yang hanya kuat keangkuhan, sedangkan xabiru memang atlet Tekwondo.

Ia jelajahi seluruh isi mulut cahaya, tangannya tidak tinggal diam. Pakaian yang melekat dibadan model remaja itu sudah berceceran kemana-mana, meninggalkan tubuhnya yang telanjang tanpa sehelai kain.

" Ahh.. Ahhhh.. "

Cahaya tidak bisa menahan bibirnya untuk tidak mengeluarkan suara menjijikkan itu. Tubuhnya sudah terbuai dengan perlakuan xabiru yang memporak-porandakan badannya diarea sensitif.

Kedua gundukan kecilnya, diremas, di mainkan sesuka hati pria yang sudah melepaskan pagutannya. Leher jenjang cahaya yang menjadi incaran xabiru, ia sesap, decap, gigit, dan berakhir cahaya mendesah tak karuan.

Cahaya menggeleng kuat, kala tangan xabiru menyelusuri paha mulusnya dengan sensual yang terus merambat naik sampai ke mahkota yang dijaga selama ini.

"Biru,, gua mohon.. Jangan.. " Seru cahaya di sela desahan dan nafas yang Tersengal-sengal.

Xabiru yang sudah diliputi nafsu, gairah yang hampir meledak tidak bisa dihentikan. Pemuda itu seakan tuli, melakukan apapun yang disukainya.

"Argghhh... " Seru cahaya kesakitan, mencakar punggung rata milik pria diatasnya.

Air matanya menetes, merasakan sakit, dan kecewa dengan usahanya selama ini gagal menjaga mahkotanya.

"Sorry, ini akan nikmat.. " Tenang xabiru yang terus memompa tanpa memberi ruang pada cahaya untuk merilekskan tubuhnya yang sakit.

"Bodo... " Kesal cahaya pada xabiru yang tersenyum smirk.

Toh, sudah terjadi. Apalagi yang mau disesali, hanya rasa kecewa dan sakit di area inti yang bisa cahaya nikmati, bukan kenikmatan yang dibicarakan wakil ketua OSIS colombe itu.

Setelahnya, cahaya pasrah. Menangis, mendesah, menjerit, dan berakhir pingsan.

***

Sinar matahari pagi menerobos masuk kedalam kamar kumuh, yang menyambut hari perempuan bersurai dark brown. Tubuhnya terasa sakit, area intinya kebas, perih, sakit. Berlahan cahaya mendudukkan tubuhnya yang terasa remuk.

Ia melihat sekelilingnya seperti kapal pecah, akibat perbuatan pria yang sedang tidur nyenyak disebelahnya. Ia berusaha untuk bangkit, pergi dari rumah ini, dan bertekad tidak akan mau bertemu maupun berdekatan lagi dengan wakil ketua OSIS sekolahnya.

Sudah cukup malam ini, pelajaran paling berharga untuknya. Ia bukan perempuan lain-lainnya yang akan nangis, histeris, bunuh diri.

Tidak.
Cahaya memang kecewa, sakit, dan nangis. Sudah cukup menyesalnya, ia harus kuat untuk hidup kembali, membuka lembaran baru di hidupnya.

Ia tidak sudi, karena malam ini ia mengorbankan kehidupannya selanjutnya. Ia juga tidak sudi memohon pertanggungjawaban dari pemuda yang mulai memberikan tanda terbukanya matanya.

"Aya, mau kemana? " Tekan xabiru melihat pergerakan cahaya yang hendak beranjak dari ranjangnya.

"Mandi.. " Balas cahaya singkat.

Dengar tidak, pemuda sinting ini tidak terkejut dengan keberadaannya. Tidak seperti cerita wattpad, yang akan terkejut, menyesal, meminta maaf, karena sudah merenggut keperawanan gadis lain.

"Satu ronde lagi,, " Ujar xabiru menarik tubuhnya kembali terbaring di kasur, melihatnya dengan menaikturunkan alisnya.

"Gua mau mandi, bir. Gak puas lo, semalem. " Protes cahaya yang memberontak.

Hari ini ia ada janji dengan kedua sahabatnya, untuk menjenguk lema. Tidak mungkin ia tidak ikut serta, mereka sudah lama tidak bertemu.

Cahaya tidak habis fikir dengan pemuda yang sedang membujuknya untuk melakukan olahraga pagi, bagaimana bisa xabiru melakukan one night stand dengan dirinya yang Notabene sahabat dari kekasihnya yang sedang mengandung benih pria bermata biru didepannya.

"Tubuh lo, menggoda iman sih. " Balasnya yang membuatnya mendelik kesal.

"Gua mau sekolah, trus gua punya janji ketemu sama lema. " Jujur cahaya yang memposisikan dirinya sangat dekat dengan xabiru, agar bisa lolos dari niat kejinya.

Walaupun mereka satu kelas, baik cahaya maupun xabiru tidak pernah bertegur sapa. Bahkan, cahaya baru mengetahui jika xabiru satu kelas dengannya setelah lema mengakui kehamilannya didepan dirinya, dan memberitahu xabiru lah ayah biologis anaknya.

"Satu ronde, atau gua buat gak bisa jalan seminggu. " Ancam xabiru.

Cahaya mendesah kesal dengan ancaman xabiru. Pria itu hanya bisa mengancam, dan memberikan pilihan yang tidak mungkin bisa dipilih.

Xabiru masih tetap dengan keinginannya untuk merasakan tubuh cahaya lagi, tanpa mau mendengar alasan yang diucapkan perempuan yang sudah ia renggut kegadisannya.

"Oke,, " Pasrah cahaya yang langsung dicumbu oleh xabiru, berakhir dengan desahan keras.

***

Cahaya, Xabiru, Lema

Pilih siapa kalian?.

RedflegTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang