Mual

50 2 0
                                    

Happy Reading...

***

"Liat, papa drizella udah pulang.. "

Dengan senyum sumringah gadis dengan kuncir satu memberitahu bayi mungil yang matanya mengerjap, sembari memainkan tangannya.

"Hallo, sayang... "

Pemuda dengan rambut acak-acakan duduk mensejajarkan tubuhnya dengan stroller anaknya yang sedang menatapnya sembari memamerkan senyumnya.

"Sebentar ya, sayang. Papa mandi dulu, baru nanti kita main. Papa mau kenalin seseorang sama kamu.. "

Merasa tubuhnya kotor, dan takut putrinya sakit karena dirinya belum bersih-bersih dahulu. Akhirnya, xabiru meminta adiknya untuk menemani putrinya untuk sementara ia mandi.

Sedangkan, Alicia bingung dengan perkataan kakaknya. Seseorang siapa?, apakah pengganti mamanya Drizella?.

"Aya.. Kamu tunggu disini dulu ya. Cia temani aya... " Pinta xabiru pada sosok perempuan yang memberikan senyum manisnya pada alicia yang menatap heran kearah cahaya.

Setelah kepergian xabiru kekamarnya, Alicia langsung mendekati perempuan yang dibawa pulang kakaknya. "Hai, kenalin aku Alicia. Panggil aja cia, kakak siapa namanya? " Ujar cia sopan.

Melihat sosok perempuan yang dibawa xabiru, Alicia berusaha untuk bersikap sopan. Melihat penampilan, dan responnya yang terlihat baik dan sopan, Alicia berusaha untuk merubah sikapnya yang sedikit bar-bar, dan cuek.

"Cahaya,, salam kenal. " Ujar cahaya menyambut jabatan tangan cia.

"Kakak, siapanya kak biru? " Selidik Alicia yang penasaran, dengan sosok didepannya.

Walaupun sopan, Alicia tidak bisa mengatakan cantik dari segi penampilannya. Seperti biasa, cahaya masih menggunakan make-up yang berlebihan, sehingga membuat dandanannya sedikit menor.

Ditanya seperti itu?,
Cahaya bingung harus menjawab apa. Pacar, mereka belum pacaran. Teman, mereka juga tidak berteman. Kecuali yang berhubungan dengan ranjang, dirinya memang menjadi temannya xabiru alias teman tidur.

"Hm. Teman satu kelas. "

Hanya itu yang bisa cahaya sampaikan pada Alicia. Namun, Alicia memandang intens pada cahaya yang nampak tersenyum sopan padanya.

"Bukan pacarnya, kak biru? "

Cahaya langsung tersedak ludahnya sendiri mendengar tuduhan Alicia, "Bu-bukan, kita temenan aja kok. " Balas cahaya berusaha tenang.

"Temen. Oke, cia percaya. Tapi, bukan temen yang bisa menghasilkan anak kan? "

Lagi-lagi cahaya tersedak ludahnya sampai terbatuk mendengar penuturan Alicia yang berhasil menebak dengan benar. Cahaya kira, adiknya xabiru orang yang mempunyai sifat pendiam, dan cuek. Tapi ternyata, sangat jauh dari perkiraannya.

"Kakak kenapa? "

Alicia khawatir dengan cahaya yang terlihat batuk-batuk, seperti sedang tidak sehat.

"Enggak papa. Kakak kaget aja, denger omongan kamu. Kita memang temenan sehat kok, gak seperti yang kamu pikirkan. " Jawab cahaya yang berhasil membuat Alicia percaya dengan jawabannya.

RedflegTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang