Bukti

101 5 0
                                    

Happy Reading...

***

Setelah mendapatkan kabar dari kepolisian, keluarga cahaya segera mendatangi kantor kepolisian untuk menyelesaikan kasus embun.

Saat ini, kepala Kepolisian memperlihatkan sebuah kalung yang memiliki liontin cery di hadapan cahaya, areksa, dan April, sebagai barang bukti dari sosok pelaku.

"Apakah dari kalian mengetahui siapa pemilik kalung ini? "Tanya kepala Kepolisian kepada keluarga cahaya.

Kepala Kepolisian mengerutkan keningnya kala melihat benda yang sama di leher cahaya, " Sepertinya kalung ini sama dengan kalung yang kamu pakai... "Ujar kepala Kepolisian yang mendapatkan sorotan dari areksa maupun April.

Areksa langsung meneliti benda yang melingkar indah di leher putrinya Dengan tatapan tajam. " Dari mana kamu dapat kalung ini? "Tanya areksa menunjuk leher cahaya.

Cahaya bingung mau menjawab apa, ia takut areksa marah, dan menuduhnya terlibat dalam kasus ini. " Kalung ini merupakan simbol pertemanan saya dengan ketiga teman saya, dan saya sendiri yang mendesain kalung ini. Setau saya belum ada yang mengenakan kalung seperti ini selain kami berempat. "Jujur cahaya.

" Kalau begitu, kamu tentu mengetahui siapa pemilik kalung ini? "
Tanya kepala Kepolisian dengan tenang, berbeda dengan areksa yang sudah tidak sabar mendengar Jawab dari cahaya.

"Cepat jawab, jangan diam saja. " Cecar areksa yang langsung ditenangkan oleh april.

"Saya tidak mengetahui kalung itu milik siapa, akan tetapi saya bisa memastikan kalung itu bukan milik saya ataupun salju. Kemungkinan besar kalung itu milik kedua teman saya. " Jelas cahaya.

"Bagaimana kamu yakin kalung ini bukan milik saudara salju, melainkan kedua temanmu yang lain?, lalu apakah kamu mengetahui dimana kedua temanmu itu? "

Cahaya pun menjelaskan pada Kepolisian, jika ia masih melihat benda itu terpampang jelas dileher salju hari ini. Sedangkan benda yang menjadi bukti itu sudah ada sebelum mereka datang ke lokasi kejadian.

Ia juga memberikan photo kedua temannya, beserta alamatnya. Kepala Kepolisian pun langsung meminta anak buahnya untuk menyusuri alamat yang di sebutkan cahaya.

"Kami juga memiliki satu bukti lagi, berupa ponsel korban. " Ucap Kepolisian mengambil ponsel milik embun yang menampilkan video.

"Kita akan liat, apakah disini ada bukti yang lebih jelas penyebab embun jatuh dari rooftop. " Lanjut kepala Kepolisian memutar video yang ada di ponsel embun.

Terlihat didalam video ponsel milik korban, embun duduk di pinggir dinding dengan keadaan berantakan. Rambut yang biasanya rapi, kini berantakan, baju seragam kusut, raut tertekan, disertai tangis yang meluapkan kekecewaan, emosi, dan rasa sakit.

"Ca. Biasanya Apapun masalah q, aku selalu cerita sama kamu. Tapi, untuk kali ini aku takut cerita sama kamu, aku takut kamu jijik sama aku, jauhi aku. Aku takut, ca. Aku juga kecewa sama diriku sendiri, ca. " Curah embun dengan ponselnya.

Cahaya sekarang mengerti, setiap saudaranya tidak berani menceritakan masalahnya pada dirinya, embun akan menceritakan pada ponselnya untuk menghilangkan perasaan yang mengganjal di hatinya.

RedflegTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang