Kabar Buruk

156 4 0
                                    

Happy Reading...

***

"Embun? "

Hanya gelengan kepala yang didapat cahaya. Ia menggeram kesal, tidak mendapatkan informasi apapun tentang embun.

"Gua mau ngomong sama salju.. " Pinta cahaya yang langsung membuat xabiru memberikan ponselnya.

"Sam, gua mau ngomong sama salju. " Ujar cahaya setelah mendapatkan ponsel xabiru yang masih terhubung pada samudera, kekasih salju.

"Embun gak ada ngabarin elo, atau cerita dia mau kemana gitu? " Tanya cahaya setelah mendengar suara salju dari Seberang sana.

"Engga. Dia kemarin sih, sempat ngomong mau ketemu sama orang yang berhasil bikin jantungnya berdebar, gitu. " Cerita salju yang berhasil membuat cahaya memikirkan baik-baik perkataan salju.

Orang yang berhasil bikin jantungnya berdebar siapa?

"Kayaknya embun lagi suka sama orang, deh. " Salju kembali memberikan isi pikirannya yang sama dengannya.

Siapa orang itu?.

"Dia semalam gak pulang, kata nyokap. Nyokap gua khawatir sama dia, gua udah datengin tempat yang biasanya dia datengin tapi gak nemuin embun. " Cerita cahaya yang membuat pihak sebrang sana juga khawatir dengan embun.

"Lo cari di luar sekolah, kebetulan gua udah sampe sekolah. Ntar gua tanya sama anak colombe lain, " Saran salju yang di setujui oleh cahaya.

Cahaya melihat kearah xabiru yang memperhatikannya, langsung ia suruh untuk kembali mengendarai mobilnya untuk mencari ketempat lainnya yang kemungkinan embun ada disana.

"Ca, bentar. Gua tanya sama murid yang ramai di lapangan dulu. " Ujar salju yang langsung mengalihkan panggilannya ke menu video call.

Cahaya mengerutkan keningnya, melihat banyak siswa-siswi yang berkerumun di lapangan didepan gedung sekolah. Tidak biasanya mereka berkumpul di tempat itu.

Tiba-tiba dada cahaya terasa sesak, entah karena apa?.  Perasaan khawatir pada embun semakin meningkat, ada apa ini?. 

"Lagi ngapain sih? " Tanya salju pada salah satu siswi colombe yang berada di kerumunan itu.

"Ada siswi kelas atas, meninggal. Kemungkinan jatuh dari rooftop... "

Jantung cahaya seketika berdebar kencang mendengar perkataan dari siswi yang berada di area colombe. Ia mengamati dengan baik, kala salju membelah kerumunan untuk mendekati siapa siswi yang tergeletak tak berdaya di tengah-tengah sana.

Deg...

Cahaya menolak percaya dengan penglihatannya yang bersamaan dengan salju yang berteriak histeris mendekati tubuh yang tidak bernyawa lagi, tubuh yang digenangi cairan merah kental, dan seragam dengan Nameteg seseorang yang sedang mereka cari berada di tubuh gadis yang tergeletak tak berdaya.

Jeritan histeris salju yang terus meneriaki nama embun yang di jegal samudera untuk tidak mendekati siswi itu, mampu membuat cahaya gemetar dan langsung mematikan ponsel xabiru.

"Kita ke sekolah sekarang,,, " Pinta cahaya yang di patuhi oleh xabiru.

Xabiru bukan orang yang patuh dengan perintah orang lain, akan tetapi kali ini berbeda. Melihat tubuh cahaya yang gemetar, raut yang kelihatan syok, nafas yang tak beraturan, dan selalu mengelak dengan apa yang barusan dilihatnya.

Walaupun, xabiru tidak melihat dengan detail. Ia bisa mengetahui apa yang terjadi, tanpa bertanya pada cahaya yang sudah menangis bingung.

"Engga,, itu gak mungkin.. " Racau cahaya yang terus menolak kenyataan yang ada di depan mata.

"Tenang, aya. "

"Gimana gua bisa tenang, biru. " Serbu cahaya yang membuat xabiru diam.

Niat hati ingin menenangkan perempuan di sampingnya, malah mendapatkan amukan. Ia tidak pernah menenangkan orang yang sedang frustasi seperti yang sedang cahaya alami, selama ini hidupnya dipenuhi senang-senang saja.

"Disekolah ada orang yang jatuh dari rooftop yang kemungkinan besar itu embun. Gimana gua bisa tenang? " Marah cahaya yang membuat xabiru diam terus mengemudi mobil sampai kecolombe.

***

Kerumunan siswa-siswi semakin banyak kala hari semakin siang, para guru disekolah sudah memberikan informasi pada pihak yang berwenang. Ambulance sedang dalam perjalanan, dan para kepolisian pun sudah menuju ke tempat peristiwa.

Seruan frustasi membuat mereka menatap iba pada sosok yang dikenal dekat dengan korban yang terjatuh dari rooftop.

"Salju. Stop, jangan terlalu dekat. " Peringat siswa dengan seragam dan jas kebangsaan organisasi colombe

"Engga, sam. Aku harus kesana, mastiin dia bukan embun. " Seru salju yang terus memberontak ingin mendekati siswi yang tergeletak sudah tak bernyawa.

"Kita engga boleh kesana, kita tunggu pihak kepolisian. Aku gak mau kamu yang tertuduh nantinya, " Ujar samudera yang menahan salju, supaya tidak mendekati lokasi kejadian.

Ia takut, jejak pelaku akan hilang jika salju mendekat yang akan menutupi jejak pelaku. Beruntung tidak lama kemudian, sirine kepolisian dan ambulance memasuki area colombe.

Pihak kepolisian meminta para siswa-siswi untuk menjauh dari tempat perkara, karena mereka akan menyelidiki kasusnya.

"Salju,,, " Seru siswi dengan seragam yang sama dengannya menghampirinya dengan raut panik.

"Emmm... Bunnn.. " Tanyanya dengan nafas yang tak beraturan, karena untuk sampai ke tempat kejadian ia harus lari melewati banyak mobil polisi.

Salju langsung menunjuk ke arah beberapa petugas medis yang mengangkat tubuh siswi colombe ke dalam ambulance. Melihat itupun, cahaya langsung berlari mendekati beberapa ambulance, ia harus melihat dengan jelas jika itu embun.

"Permisi, Pak. " Ujar cahaya pada salah satu petugas medis.

"Ada apa ya, dek? "

"Saya boboleh liat dia gak?, saya ingin mastiin itu saudara saya atau bukan. " Jelas cahaya yang diperbolehkan oleh petugas medis, dengan catatan tidak boleh menyentuh korban yang nantinya akan di cek Sidik jari siapa yang ada di tubuh korban.

Dengan jantung yang berdebar kencang, cahaya memberanikan dirinya untuk naik ke dalam ambulans.

Setelah melihat dengan jelas, siapa yang ada di dalam ambulans, tubuh cahaya seketika lemes, tangannya gemeteran, airmatanya tanpa diminta luruh dengan sendirinya.

"Embun... "

***

Kenapa embun gak mau ngasih tau status dia itu saudaraan sama cahaya sih, kalau semua orang tau kan gak akan ada orang yang berani bikin embun kayak gini.

Siapa dalang dari semua ini?

RedflegTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang