Terkuak

110 6 0
                                    

Happy Reading...

***

"Sshhh.... " Desah wanita berambut abu-abu yang hanya menggunakan dress tanpa lengan, itupun dressnya sudah disingkap oleh laki-laki yang sedang memainkan sesuatu di bawah sana menggunakan tangannya.

"Aku bisa gila, mei. Denger desahan kamu.. "

Masih dengan kegiatan tangannya yang mengobrak-abrik lubang bawah wanita yang dipanggil mei, ia tidak membiarkan tangan dan mulutnya bersantai.

Dicecap, di jilat, leher jenjang kekasihnya hingga bahu putih bersih yang polos. Tangannya tidak ia anggurkan begitu saja, ia remas squishy yang berhasil membuatnya ketagihan.

"Mas, Akkuuhhh maauhh ngomong serius samah kamuhh.. "

Masih dengan desahan, mei berusaha membuat laki-laki di depannya berhenti untuk menggrayai tubuhnya. "Ngomong apaan? " Ketusnya masih memandangi wanitanya dengan penuh gairah yang harus ia pendam sebentar.

Kejadian beberapa hari yang lalu, tidak ingin terjadi lagi. Mei marah dan tidak ingin disentuh olehnya, ia dengan kasar menyetubuhi perempuan bersurai abu-abu, dan berakhir marah.

"Kapan kamu mau ceraikan istri kamu? "

Laki-laki bersurai hitam legam itu tidak terkejut lagi dengan pertanyaan kekasih gelapnya, mei sudah berulang kali menanyakan tentang ini. Bahkan, jauh sebelum kekasihnya pulang ke Indonesia untuk bertemu keluarga areksa yang sudah berkenan menghidupi putrinya yang sudah meninggal dunia.

"Sebentar lagi,,, "

Mei berdecak tak suka mendengar Jawaban dari kekasihnya."kapan, mas?. Kamu mau nunggu apa lagi?, dulu kamu bilang nunggu ayahku tiada, setelah ayah ku tiada, kamu bilang nunggu waktu yang tepat. Bahkan, sampai embun meninggal tanpa mengetahui siapa ayahnya, kamu masih bungkam tanpa melakukan apapun untuk hubungan kita. "Seru mei mengeluarkan kekecewaan pada kekasihnya.

Apakah dirinya hanya di permainkan saja?, ia tidak akan tinggal diam jika itu terjadi. Aku bersumpah, akan membuat lelakinya itu menjadi miliknya seutuhnya.

Lelakinya berusaha menggenggam tangannya, demi menurunkan kekesalan kekasihnya. " Sayang, aku janji ini hanya sebentar. Kamu tau, kalau kita memberitahu istriku tentang hubungan kita, istriku pasti akan pergi selamanya dari kehidupan kita. " Tuturnya berusaha meyakinkan kekasihnya yang kemungkinan akan marah besar padanya.

"Terserah kamu, aja. "

Mei langsung meninggalkan kekasihnya yang masih bersimpuh di lantai, sedetik kemudian ia langsung mengejar kekasihnya menuju lantai dua.

***

Mobil dengan plat nomor "Ca 1404 Ya" Berhenti tepat di depan rumah minimalis dengan interior modern, barang-barang yang yang di perlukan dari rumah sakit diturunkan oleh sopir pribadi perempuan cantik.

Perempuan cantik bersurai dark brown tersenyum bahagia, sudah lama ia tidak masuk kerumah ini. Setelah kepergian embun dirinya hidup di rumah sakit, menjaga mamanya.

Entah seperti apa kehidupannya dirumah ini, masihkah sama seperti sebelum meninggalnya saudara perempuannya.

"Ayo, kita masuk.. " Ajak april yang menggandeng lengan cahaya, untuk masuk kerumah bersama-sama.

Cahaya menikmati setiap langkahnya memasuki ruang demi ruang rumahnya. Ruang tamu masih sama seperti terakhir kali ia masuk kerumahnya, ruang keluarga pun masih sama hanya sedikit berantakan di sofa, dan meja.

Terakhir, ia akan mengantarkan april ke kamarnya. Namun, langkahnya berhenti setelah mendengar suara cekikikan seorang wanita yang berasal dari kamar april.

Cahaya semakin mengeratkan genggaman tangan mamanya yang semakin mendekatkan dirinya kedepan pintu kamarnya, untuk mengetahui siapa sosok yang ada di kamarnya bersama suaminya.

"Mass,, udah geliii ahhh.. "

Detak jantung april berdetak semakin cepat, darah nya seakan berhenti tersengat aliran listrik, ia tak menyangka sosok wanita yang ada di dekat suaminya yang sedang bercanda secara intim.

Cahaya seakan mati rasa melihat, bagaimana kedekatan areksa bersama wanita lain begitu mesra, berciuman dimana-mana, dari celah pintu kamar april. Ia tidak menyangka areksa berani bermain api di belakang Mamanya, bahkan mereka bermesraan di kamar ayah ibunya.

Melihat april hendak masuk, segera ia tahan, ia menggeleng mengisyaratkan untuk tetap tenang walaupun rasanya sakit. Cahaya ingin tau, apa alasan areksa bermain perempuan.

"Mas, serius kamu mau menceraikan april secepatnya? "

Wanita bersurai abu-abu seakan tak percaya dengan keputusan kekasihnya yang akan menceraikan istrinya, paling lambat minggu ini. Ia harus banyak berterima kasih pada Tuhan, karena mau mengabulkan permintaannya.

"Serius, sayang. "
"Aku gak mau kehilangan anak kita lagi, karena kelalaian aku. Cukup embun saja, aku gak mau calon anak kita ini bernasib sama dengan kakaknya. " Putus areksa sembari mengecup lembut perut wanitanya, yang sedang mengandung benihnya.

Betul.
Mei sedang mengandung buah hatinya yang kedua bersama dengan areksa, suami kakaknya. Setelah memberitahu tentang kehamilannya, areksa langsung mengambil keputusan untuk menceraikan istrinya. Harapan yang selama ini ia tunggu, akhirnya terkabul juga.

"Embun, anaknya papa" Batin cahaya yang berhasil mendengar pembicaraan areksa dengan tantenya.

Cahaya menyumpah serapahi areksa yang berhasil membuat anak, kecuali dirinya. Ia tak menyangka ini semua terjadi begitu saja, bagaimana perasaan april saat ini, dirinya saja sudah sakit sekali mengetahui fakta barusan?.

Air mata april sudah luruh sejak mereka melihat dua orang berbeda jenis itu bermesraan, bertambah pula dengan fakta barusan rasanya april ingin mati saja. Ia tidak sanggup menahan sakit hatinya yang seakan di cincang pisau tajam.

Plakk...

"Kurang ajar, kamu mei. " Seru april yang berhasil menampar kuat mei.

April sudah tidak tahan lagi untuk tidak memaki adik kandungnya, dengan kasar ia mendobrak pintunya yang berhasil membuat kedua insan yang di mabuk asmara terkejut.

Setelahnya, suara pertemuan kulit yang sangat kencang memekak telinga, berhasil membuat mei terkejut dan tidak percaya akan mendapatkan tamparan dari april.

Cahaya yang sempat melamun, segera mendekati april, untuk menjauh dari areksa yang sudah naik pitam.

"Apaan kamu, menampar adik kamu sendiri? " Marah areksa yang hendak mendekati april untuk membalaskan perbuatan istrinya pada kekasihnya, langsung di tahan oleh mei yang menatap tak suka dengan kehadiran kakaknya.

"Aku kurang ajar?, maksud mbak apa ya? " Tanya mei pura-pura bodoh, menatap april seperti orang yang tersakiti.

"Kamu gak usah pura-pura gak tau, kamu tau mas areksa itu suami Mbak. Kenapa masih kamu goda?, laki-laki diluar sana masih banyak mei. " Seru april yang tak percaya dengan perbuatan adiknya.

Marah tentu, sakit sudah pasti, ingin membunuh perempuan itu tentu ada sedikit niatan. Namun, perempuan itu adiknya, april tidak akan setega itu.

"Kamu jahat, mei. Mas areksa itu suami mbak mei.. " Seru april yang sudah kacau.

"Hahaha.... "

***

Wahhhh,, ipar adalah maut nih..
Jahat banget mei, ngerebut areksa dari april.

Kasian april, selama ini ngurusin anak suaminya dengan adiknya sendiri.

RedflegTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang