Prolog

16 3 0
                                    

“Abi akan melamar ning Ruwa untuk kamu”

Mendengar pernyataan sang Abi seketika  seluruh badan Zidan menegang,jantungnya bertalu cepat. Hendak membuka suara namun Abi-nya lebih dahulu berbicara

“Abi tau ini tidak mudah le,tapi mau sampai kapan kamu sendiri seperti ini? Ning Ruwa perempuan shalihah le, insyaAllah kalian bisa menjalani rumah tangga yang sakinah,mawaddah dan warahmah” tutur Hamdan mengelus punggung putra sulungnya meyakinkan

Zidan diam tak bergeming,masih memikirkan ucapan Abi barusan. Dirinya bingung harus berbuat apa,ingin menolak tetapi melihat sang ayah berharap besar kepadanya membuatnya tidak tega. 

“Le, pikirkan baik-baik tidak ada ruginya jika kamu menikah dengan ning Ruwa. Abi beri waktu satu minggu untuk kamu jawab” Hamdan berdiri dari duduknya,menepuk pundak Zidan pelan dan berlalu. Meninggalkan Zidan yang masih bergelut dengan pikirannya.

Aspect de L'amourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang