-01-

3.2K 122 1
                                    

-Hi Hello-
Maafkan diriku
Sebenarnya cerita ini sudah pernah aku up sampai ch-10-
Tapi aku unpublish karena susunan chapternya berantakan
Dan ini aku up baru lagi dan mulai dari awal

***

Suatu hari, disudut kota yang sepi. Seorang gadis cantik bernama Arin yang baru selesai bekerja sedang berjalan kaki menuju rumahnya. Tiba tiba.

"Tolong..tolong ada pencuri"

Arin terkejut, kemudian berlari cepat ke sumber suara tersebut, di dapatinya seorang nenek yang sudah menangis karena tasnya di curi.

"Dia lari kemana Nek" tanyanya tanpa basa basi

"Kesana Nak, dia lari kesana, hiks" tangisnya, sambil menunjuk ke arah gang kecil.

Arin tersenyum smirk, lalu berlari mengejar si pencuri.

Arin sangat hafal daerah disini, semua jalan, lorong bahkan sudut gang dia tahu, jadi dia pasti bisa mengejar pencurinya dan sesuai dugaan dia berhasil menemukan si pencuri, meskipun harus beberapa kali melompati pagar rumah orang.

"Nah loh mau kemana kau,sini kembalikan tas itu dan menyerahlah sebelum keadaanmu tambah buruk" tegasnya sambil memberikan kode untuk menyerahkan tas itu ke tangan kanannya yang sudah menjulur kedepan.

"Tambah buruk? Haha, kau yakin? Bukannya yang akan tambah buruk itu kau"

Si gadis mengangkat satu alisnya. Oh dia paham, sekarang mereka sedang terpojok di gang sempit, sepi, agak gelap dan jauh dari pemukiman.
Untuk si pencuri yang adalah seorang Pria jelas ini keuntungan baginya apalagi yang mengejarnya hanya seorang gadis muda.

"Hahaha..haha" Si pencuri tertawa begitu keras.

Bahkan dengan tawanya yang begitu keras tidak ada seorangpun yang bakal mendengarnya.

"Dasar cewe bodoh, kemari kau "

Namun sebelum dia akan menarik sih gadis, sebuah tendangan berhasil mendarat di perutnya.

Bugh

Tendangan dari gadis yang dia remehkan itu sangat kuat sampai membuatnya jatuh bertekuk lutut bahkan sampai muntah.

"Ugh. Hoek. Ba-bangsat. MATI KAU BRENGS--akh" satu tendangan lagi berhasil mengenainya, kali ini di wajahnya.

"KURANG NGA---akhhh hoek"

Bugh

Bugh

Tendangan bertubi tubi dari Arin akhirnya membuat dia menyerah.

"sudah..sudah..hentikan..tolong hentikan, ampun..aku minta maaf.. ampun" si pencuri sudah tak berdaya di buatnya, seluruh tubuhnya babak belur. Kasian siapa suruh mencuri.

Dia meraih tas nenek yang sudah kotor terkena debu di tanah, menepuk pelan tas itu agar debunya pergi.

"NAK! oh syukurlah kau tidak apa apa" ucap si nenek yang sudah sampai di TKP.

Dari rasa khawatir lalu menatap kagum ke arah sang gadis, sungguh hebat gadis yang ada di depannya ini mampu mengalahkan si pencuri.

"Lain kali Nek, kalau jalan sendirian pakai aja tas biasa atau kantong kresek atau apalah terserah. Asal jangan pakai tas branded begini, mana ada hiasan berliannya lagi, jiwa mencopet orang yang melihatnya pasti akan tergoda Nek" tutur gadis muda itu menasehati, padahal dia sendiri juga hampir tergoda.

"Iya Nak, trimakasih banyak. Siapa namamu?" Tanya nenek

"Arin, Arin Glamaura" ucapnya dengan senyum manisnya

EXTRAORDINARY MAIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang