-08-

824 59 0
                                    

Seminggu kemudian, terjadi kehebohan di Kediaman Keluarga Eastaria.

Saat ini Helia sedang di seret paksa ke ruang bawah tanah milik keluarga Eastaria, di seret oleh dua orang bawahan Tuan Duke.

"SEDANG APA KALIAN, LEPASKAN AKU, AKU INI NYONYA DI RUMAH INI" bentak Helia.

Keributan itu mendapat perhatian dari semua orang. khususnya Brian, anaknya.

"Hey mau dibawa kemana Ibuku, cepat lepaskan"

Brian berniat ingin melepaskan ibunya, tapi dia malah di dorong sampai terjatuh.

"Aaakh"

"BRIAN...ANAKKU!! APA YANG KALIAN LAKUKAN, AKU AKAN MELAPORKAN HAL INI PADA SUAMIKU....SAYANG..SAYANG... DIMANA KAU?? SAYANG" teriak Helia, mencari keberadaan suaminya.

"Tenanglah Nyonya,Tuan Duke sedang menunggu anda di ruang bawah tanah" ucap salah satu prajurit yang menyeretnya.

Helia tampak terkejut.

"Apa? Ruang bawah tanah? Itu kan penjara. Tapi kenapa?" Helia sudah berkeringat dingin.
"Apa Alec mengetahuinya, tapi siapa... Siapa yang memberitahunya?" Batinnya

Tak lama sorot matanya bertemu pandang dengan Annabelle. Emosinya seketika memuncak, dengan mudahnya dia mengira ini pasti adalah ulah Annabelle.

"Anak haram ituuuu" geramnya, dia melepaskan dirinya dengan menendang serta menggigit tangan para bawahan Alec, lalu dengan cepat mengambil pedang dari salah satu bawahan Alec kemudian berlari ke arah Annabelle, mencoba untuk membunuh Annabelle.

"INI PASTI ULAHMU DASAR ANAK HARAM. MATILAH"

Annabelle yang tak jauh dari situ terdiam kaku, saking paniknya dia tidak bisa untuk menghindar hanya bisa menutup matanya sambil mencoba melindungi dirinya dengan kedua tangannya.

Beruntungnya Arin dengan cepat menendang tangan Helia yang memegang pedang itu sehingga pedangnya terlepas.

Klaaankk

Pedang yang jatuh itu kemudian diambil oleh Arin.

"Aaah tanganku, berani beraninya pelayan seperti dirimu-- ah" ucap Helia, namun seketika dia terdiam.

Dilihatnya pelayan itu yang menatapnya begitu tajam dengan aura yang begitu mendominasi, membuat tubuh Helia sedikit gemetar, dia ketakutan apalagi Karin memegang sebuah pedang.

Arin marah, sangat marah.

Berani beraninya Helia ingin membunuh Nonanya, padahal Nonanya tidak melakukan apa apa. Arin ingin sekali menebas leher Helia saat itu juga. Namun dia berusaha menahannya apalagi saat ini Brian terus menangis, Karin hanya tidak tega melakukannya di depan Brian.

Tak berselang lama kedua prajurit itu kembali menyeret Helia, dan dia kembali berteriak histeris. Pedangnya juga sudah Arin kembalikan. Sementara Brian sudah tak sadarkan diri karena syok Ibunya di seret ke ruang bawah tanah atau penjara.

Arin menghampiri Nonanya yang juga sama terlihat syok itu.

"Nona, apa kau tidak apa apa" tanya Arin lembut.

"Karin, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Ibu mau membunuhku, lalu kenapa Ibu di bawah ke penjara?" Tanya Annabelle. Annabelle masih lemas.

"Nona, sini aku bantu kau berjalan, akan aku ceritakan semuanya padamu Nona" jawabnya.

Benar, semua yang terjadi itu ulah nya Arin. Dari memorinya dia melihat di masa lalu, Helia sedang berbicara dengan orang asing yang di yakini sebagai Ayah kandung Brian. Hanya saja Karin yang lama tidak peduli sama sekali.

EXTRAORDINARY MAIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang