Sesuai rencana, sekarang Karin dan Annabelle sedang keluar dan kini berada di depan butik terkenal Kerajaan Kingdom.
-MadamLee Bouquite-
Itulah tulisan papan yang dilihat Arin dari luar. Dan "Wow" Arin mengerjab kagum ketika masuk kedalam butik tersebut. Terlihat banyak sekali gaun gaun indah.
"Pilih dan ambillah mana yang kau mau Karin"
"Apa? Benarkah?"
Annabelle mengangguk, "tidak boleh menolak, karena ini perintah" lanjutnya memperingati.
Dengan penuh antusias Karin pun mencari gaun yang dia inginkan. Dan Annabelle bersantai di ruang tunggu, sambil menikmati teh yang di sediakan disitu.
Arin mulai dari lantai dua dulu, yang dilihat ternyata isinya gaun pengantin semua dan ada sepatu, dan juga aksesoris. Sudah terlanjur naik jadi dia pun memutuskan untuk melihat lihat aksesoris, ada anting yang menarik perhatiannya, warna rubinya mirip seperti warna mata Annabelle, Dia berniat ingin membelinya.
Karin memanggil pelayan toko itu sambil menunjuk ke arah anting itu, kemudian menanyakan harganya karena dia akan membeli itu.
"NAA NIIII....Ini harga cincin apa mobil, mahal banget. Gak jadi beli deh,masih misquin" Batinnya syok setelah mendengar harganya. Karin pikir bakal murah ternyata semahal itu.
Kyaaa!!!
"Eh,ada apa?"
Seorang pelayan berlari ketakutan karena ada ular yang tiba tiba muncul entah darimana.
"KUCING" teriak Arin sambil menunjuk ke arah kucing- eh ular itu.
"Itu ular Nona, bukan kucing" ucap pelayan butik itu dengan panik, saat ini dia bersembunyi di balik tubuh temannya yang satunya.
"Iya ini ular tapi namanya Kucing, hei sini Kucing" panggil Karin, entah bagaimana tapi ular itu paham dan mau mendekati serta melingkar di leher Arin.
"Nah kan, ular ini tidak berbahaya" ucapnya pada kedua pelayan, namun tetap saja keduanya ngeri dan mundur menjauhi Karin dan ular itu.
"Hey kucing, dimana pemilikmu"
"ARIN~ ternyata benar Arin, kupikir aku salah lihat orang" Reyn yang datang langsung memeluk erat Karin.
"Aku merindukanmu Arin~hehe" imbuhnya lagi.
Rayn tidak menyangka akan bertemu Arin, padahal dia masuk butik ini hanya ingin mengejar si Kucing yang tiba tiba kabur tadi.
"Kau sedang apa disini Karin? Jangan bilang kau sedang memilih gaun pengantinmu" wajah ceria tadi tiba tiba menjadi datar.
"Haha tidak Tuan Reyn, aku bersama Nona ku kemari, dia ingin membelikanku gaun baru, aku ke lantai dua hanya ingin melihat lihat saja, tapi tidak menyangka malah ketemu sih Kucing" ucapnya sambil mengelus elus si ular.
Reyn yang baru sadar kalau Kucing sedari tadi ada di leher Karin. Dia melotot heran.
"HA! KUCING!, BAGAIMANA KAU BISA ADA LEHER KARIN, CEPAT MENYINGKIR" kagetnya, yang dia tahu ularnya tidak pernah mau sama orang lain selain dia, pemiliknya.
Seperti tidak meresponi Tuannya, si ular masih anteng di pundang Karin.
Arin terkekeh melihat tingkah si ular dan pawangnya, mereka saling menatap tajam satu sama lain.
"Haha, kalian lucu sekali. Kucing pergilah ke Tuanmu, nanti kalau ketemu lagi kita akan main bersama, aku janji" ucap Arin lembut, tawanya yang ceria sudah membuat Rayn yang melihatnya tersipu. Cantik sekali Arin.
Deg
Lalu terdengar suara langkah kaki yang mendekati mereka.
"Karin!" panggil Annabelle. Dia tidak bisa pisah lama lama dari Karin.
"Nonaa~ maaf membuatmu menunggu, aku bertemu Tuan Rayn dan sedikit mengobrol dengannya, Nona ingat Tuan Rayn kan!?"
Annabelle melirik sebentar ke arah orang yang di maksud Karin lalu menarik tangan Karin, membawanya pergi "Ayo cepat pilih gaunnya dan pulang, pekerjaanku masih banyak"
"Ya baiklah Nona..Tuan Rayn aku pergi dulu yah, bye bye Kucing" sambil melambai tangannya.
Rayn sudah kembali datar wajahnya, "Cih, Nona itu mengganggu saja. Suatu saat aku akan mengambil Arin dan menjadikannya pelayanku" gumamnya.
*
Lalu Rayn pun keluar dari butik itu,wajahnya ceria lagi saat mengingat tubuh Karin yang dipeluknya tadi.
Tak lama dalam perjalanannya, Rayn bertemu salah satu anak buahnya.
"Tuan.. kami menemukannya" lapor salah satu bawahannya.
Wajahnya kembali datar, sebenarnya ini adalah wajah asli Rayn. Datar bukan main.
"Bawa aku padanya" perintahnya.
Bawahannya membawa Rayn ke salah satu gang yang tidak terpakai. Dari jauh sudah terdengar suara orang di pukul habis habisan.
Sampai yang di pukul terlempar dan jatuh tepat di dekat kaki Rayn. Orang itu melihat keatas mendapati Rayn yang sudah menatap tajam. Tak lama Rayn mengangkat kakinya dan meletakannya diatas wajah samping orang itu.
"Katakan...siapa yang memerintah kalian waktu itu"
"Hanya ada sebuah surat dan sejumlah uang dengan perintah untuk membunuh pelayan itu, aku pikir itu adalah perintah dari Tuan, aku benar benar tidak tau Tuan" ucapnya panik, dia dengan cepat merogoh surat dan memberikan pada Tuannya.
Hm!! Setelah melihat itu Rayn Lalu tersenyum smirk. Dengan tak segan segan dia menginjak injak kepala Bandit itu. Ya, anak buah Reyn itu adalah para bandit.
Bandit yang sedang di pukuli ini adalah salah satu orang yang kala itu mengejar dan akan membunuh Karin, yang satunya tertangkap, dan bandit ini selamat, yang selamat ini adalah penjahat yang waktu itu di buat pingsan oleh Karin, saat kembali sadar dia bergegas kabur, dan disinilah dia sekarang.
"Akk tuan...tuan...maafkan aku...maafkan aku..." teriaknya karena kesakitan.
Reyn, meski dengan perawakan yang imut itu tapi kalau sudah marah pasti menyeramkan, tenaganya juga kuat. Rayn marah karena bandit bandit yang dia kuasai itu melakukan perintah selain darinya, apalagi sampai berencana membunuh Karin.
Bugh
Bugh
Bandit lainnya yang melihat hal itu hanya diam saja, mereka tau kalau pemimpin mereka sudah marah pasti tidak ada yang bisa menghentikannya. Mereka bisa melawan, tapi sadar kekuatan mereka tak sebanding, Rayn itu meskipun pendek tapi kalau soal bertarung dia itu hebat.
Setelah beberapa kali menendang Bandit itu, akhirnya dia berhenti dan menyuruhnya pergi.
"Pergi sana, aku muak melihatmu"
"Ba-ik Tuan....a..aku janji...t-tidak akan mengikuti...perintahnya lagi...selain dari..tuan" kemudian dengan pelan dia bangun dan berjalan untuk pergi.
Whuuuussh
Jleb
Sebuah anak panah berhasil menembus kepala bandit itu, dan pelakunya adalah Reyn sendiri yang adalah pemimpinnya.
"Buang dia. ini juga peringatan buat kalian kalau ada yang berani berkhianat" ucapnya memperingati, dengan wajah datarnya dia pun pergi.
Wilayah Utara terkenal dengan banyaknya bandit, dulu selalu buat onar namun sekarang tidak pernah lagi semenjak menjadi anak buah Reyn, anak dari Duke Lanorth.
Rayn tau anak buahnya tidak pernah berkhianat dan selalu menuruti perintahnya. Tapi melihat kejadian itu, Rayn jadi mencurigai seseorang yang bisa melakukannya. Namun hal itu masih akan dia selidiki dulu agar dia tidak gegabah.
Yang pasti jangan sampai ada yang akan membunuh Karin lagi.Karin kan akan Rayn buat menjadi pelayannya, jadi Karin tidak boleh mati, Pikirnya begitu.
>>> next <<<
KAMU SEDANG MEMBACA
EXTRAORDINARY MAID
RandomCerita Transmigrasi !! Semoga kalian suka dengan karangan bebas pertamaku ♡ _______________________________________ Merasa kehidupannya yang bernasib sial, Arin Glamaura memutuskan akan mengakhiri hidupnya (bundir) dengan melompat ke dasar lautan da...