Seperti rencana Arin, saat ini dirinya, Annabelle dan juga Duke Alec bersama Elliot, Asisten Duke. Sudang berada di tempat pemakaman di wilayah barat. Mereka juga sedang menunggu orang lain.
"Hey pelayan, Apa maksudmu ini?" Ucap seseorang yang baru tiba di tempat itu juga.
Orang itu adalah Leon, lelaki mesum itu sudah menatap nyalang ke arah Karin. Yang dia tau dia akan bertemu dengan pelayan itu sperti yang tertulis dari suratnya kemarin, tapi kenapa yang datang malah banyak orang, apalagi itu adalah Duke Alec dan Annabelle orang yang di bencinya.
Dia mengepal kuat tangannya, emosinya sudah terpampang jelas di wajah tampannya. Sehingga tak sadar bahwa ada orang lain lagi yang datang dari arah belakangnya.
"Tuan Leon, sedang apa disini?" panggil seseorang yang baru tiba di tempat itu.
"Kau??" Dia terkejut melihat kedatangan Assisten Ibunya, dia makin bingung sebenarnya ada apa ini. Lalu menatap Karin lagi.
"Hey pelayan, katakan apa yang sedang kau rencanakan bodoh" ucap Leon yang terus menatap tajam ke arah Karin.
Sebenarnya waktu itu Arin mengirim dua surat, satu untuk Leon dan satunya Lagi untuk Assisten Duchess, Kath. Tanpa berlama-lama Kath pun menceritakan suatu fakta dimasa lalu.
"Tuan Leon, kuburan tanpa nama itu milik seorang wanita berambut merah. Dia adalah orang asing yang pernah di tolong oleh Nyonya Duchess, ibu tuan"
Mendengar itu membuat yang lainnya terheran, berbeda dengan Duke Alec yang terkejut
"Itu Jenia, Istriku" jelas Tuan Duke.
Duke meremat kedua tangannya, dadanya sesak..dia berusaha mengatur nafasnya, agar bisa tenang. Jujur hatinya kacau sekali.
"Jadi kuburan tanpa nama ini, milik Ibuku?" Ucapan Annabelle itu sontak membuat Tuan Duke meneteskan sedikit air matanya.
"Tidak kusangka bayi yang di bawa Nyonya waktu itu tumbuh secantik ini, kau terlihat mirip seperti ibumu" ucap Kath yang menatap Annabelle dengan tersenyum.
Lagi lagi Duke terkejut, dia menatap Annabelle., dan lagi dia meneteskan air matanya. Bagaimana bisa dia tidak menyadari Annabelle yang tumbuh mirip Jenia. Kebencian benar benar sudah membutakan Duke saat itu.
"Kalau saja waktu itu kami lebih cepat tiba, mungkin Ibumu bisa kami selamatkan" kata Kath lagi. Lalu kemudian dia menjelaskan kejadian waktu itu.
Saat itu Nyonya dan Kath baru saja kembali dari Kerajaan Zelon, setelah berbulan bulan menetap disana. Itu Kampung halaman Nyonya Duchess. Dalam perjalanan mereka tak sengaja mendengar suara rintihan dari seseorang, dan di dapatinya Jenia yang sudah dalam kondisi parah, beruntung saat itu bayi di perutnya memberikan reaksi dengan gerakan kuat, lalu mereka membawa ke rumah dokter kepercayaan mereka, tenaga yang tersisa dari Jenia, dia gunakan untuk melahirkan bayinya. Bayi nya lahir dengan selamat, tapi tidak dengan Jenia, dia sudah menghembuskan nafas terakhirnya saat bayinya belum keluar dengan sempurna. Tapi entah mujisat apa, bayi itu terlahir dengan selamat.
"Maaf saat itu kami tidak begitu mengenal Nyonya Eastaria, karena tubuh Almarhum terluka parah bahkan di waja- ah maafkan aku"
Assisten jadi tidak enak kalau harus melanjutkan kalimat itu.
"Tapi kami menemukan kalung dengan lambang keluarga Eastaria dalam sak baju miliknya" lanjutnya lagi.
"Apa?? Kalung??" Tanya Tuan Duke.
"Iya, aku mengalungkan kalungnya di bayi itu,karena hanya itu petunjuknya, jadi Nyonya menyuruhku mengantar bayi itu ke kediamanmu, berharap bayi ini bisa di tolong oleh kalian. seharusnya pelayan peribadimu yang memberitahumu kan Tuan Duke, karena saat itu aku meninggalkan bayi ini kepadanya" Jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EXTRAORDINARY MAID
RandomCerita Transmigrasi !! Semoga kalian suka dengan karangan bebas pertamaku ♡ _______________________________________ Merasa kehidupannya yang bernasib sial, Arin Glamaura memutuskan akan mengakhiri hidupnya (bundir) dengan melompat ke dasar lautan da...