-02-

1.5K 82 0
                                    

Saat ini Arin sedang duduk di pinggir jembatan. Sedang melamun memikirkan nasibnya.

"Dewa..punya dendam apa kau padaku !! Padahal aku ini cuma jahat sama yang jahat loh" Arin bergumam sendiri. Matanya sudah berkaca kaca.

"Satu satunya hal baik yang ada, hanyalah tubuh ini, cantik dan kuat, huft" lanjutnya mengerutu.

Saat Arin berusia 12 tahun, dia mengalami kecelakaan mobil bersama kedua orang tuanya. Ke dua orang tuanya tewas di tempat, sedangkan Arin harus koma selama 6 bulan.

Tersadar dari koma, dia kembali syok dengan kabar kematian orang tuanya. Lalu tak lama, orang yang asing bagi Arin datang mengatakan bahwa dia adalah Bibi Arin. Dia Ribka, Adik dari Ayah Arin. Begitu katanya.

Sejak saat itu Ribka lah yang merawat Arin. Apakah Bibinya itu baik ? Oh tentu tidak, pasalnya rumah dan restaurant milik keluarga Arin di ambil alih oleh Ribka termasuk keuangan keluarga Arin.

Ribka juga sengaja tidak membiayai sekolah Arin, sehingga Arin harus berhenti sekolah.
Meski begitu Arin tetaplah pintar, baginya kalau soal ilmu pengetahuan bisa didapat dari mana saja, apalagi Arin ini hobinya membaca.

Lalu bagaimana soal pria pria mesum itu? Itu juga adalah ulah Ribka. Ide gilanya muncul saat Arin mulai dia pekerjakan di Restaurant.
Perawakan Arin yang saat itu baru berusia 15 tahun sungguh menawan  sehingga banyak yang datang berkunjung ke restorannya, tak jarang beberapa ingin minta nomor teleponnya namun tidak di berikan Arin.

Memang banyak yang datang ke restoran hanya untuk melihat dan untuk di layani Arin, dan kalau Arin tidak bekerja karena sakit, Restaurant pun ikut sepi. Kan mayoritas pengunjung disitu adalah laki laki, makanya Ribka membuka layanan plus plus pada jam 7 malam dirumahnya.

Siapapun yang inginkan Arin harus membayar uang dulu ke Bibinya, Ribka. Setelah itu kunci rumahnya akan di berikan ke pelanggan itu. Untung saja Bibinya tidak punya kunci kamar milik Arin.

Arin awalnya shok dan ketakutan karena dapati pintu kamarnya di gedor gedor orang asing, untuk saat itu Arin melarikan diri dari jendela, dia pikir itu maling. Keesokan harinya saat melapor ke Bibinya, respon Bibinya malah menyuruh Arin melayani mereka, pake sepenuh hati lagi. gila kan Bibinya.

Tak mau mengandalkan siapapun, karena dia juga tak punya siapa siapa lagi, dari situlah Arin memulai melatih fisik dan cara berkelahi. Entah itu karena bakat atau karena dia jenius, tapi Arin bisa pintar berkelahi secara otodidak dari film action yang selalu dia tonton.

Jadi tenang, tidak ada satu pria mesum pun yang berhasil merasakan tubuh Arin sampai hari ini. Namun jelas ada konsekuensinya, dia harus menikmati cambukan Bibinya karena tidak melayani pelanggannya, pasalnya pelanggan yang kecewa juga meluapkan emosinya itu ke Ribka, tak jarang malah Ribka yang berakhir melayani mereka bukan Arin, sudah terlanjur di bayar soalnya.

Ribka juga yang menyebarkan gosip soal Arin yang tidak tidak. Makanya tidak ada seorang pun yang mau berteman dengan Arin. Baik dari teman yang lama, tetangga, semua tidak peduli.

Padahal kan Arin masih perawan dan baik baik saja.

Semua itu Bibinya lakukan, agar Arin tidak punya akses sama skali baik dari pendidikan dan kenalan untuk merebut kembali Aset milik keluarganya.

***

Kembali pada Arin yang sedang melamuni kehidupan malangnya itu

Malam ini Arin tak bisa menahan air matanya lagi, dia menangis. Sakit sekali hatinya.

"Hiks...hiks...hu...hu...Ibu..Ayah... kenapa waktu itu kalian meninggalkanku!! SEHARUSNYA KALIAN MEMBAWAKU JUGA" Arin lelah, sungguh lelah..

Jembatan yang awalnya ramai akibat kendaraan yang ber lalu lalang, kini mulai sepi, hal itu membuat Arin tersadar bahwa dirinya sudah terlalu lama berada di luar.

EXTRAORDINARY MAIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang