-24-

1.1K 78 6
                                    

Dua hari kemudian.

Suasana kerajaan nampak sangat ramai dengan orang orang yang mulai menyiapkan acara pertunangan sekaligus pengangkatan putra dan putri mahkota.

Para orang tua dan Pemimpin wilayah yang lain mulai berdatangan ke Istana.

Plaakkk

"Dasar anak tidak berguna" ucap Duchess Rosena setelah menampar keras pipi Loren.

Rosena baru saja tiba di istana dan langsung menuju kastil mawar putih untuk menemui anak anaknya.

Loren nampak sangat terkejut, kenapa hanya dia yang di tampar, padahal ke dua anak kandungnya pun tidak berhasil memenangkan seleksi ini.

Loren langsung menatap nyalang ke arah ibu tirinya itu, hal itu tidak di terima baik oleh kedua saudara tirinya.

Plaakk

"Berani sekali kau menatap Ibu dengan tatapan seperti itu" kata Selly yang ikut menampar Loren.

Sementara Sella sudah menjambak rambut Loren tanpa ia lepaskan. Loren terus menjerit kesakitan, ditambah lagi Rosena sudah mengeluarkan cambuknya. Mulut Loren kemudian dibekap dan diikat dengan kain agar tidak mengeluarkan suara, setelah itu kedua tangan Loren di tahan oleh Selly dan Sella. Loren tampak sangat ketakutan.

Lalu tak lama Jake datang menendang kuat pintu kamar Loren sampai rusak dan terbuka, Jake menatap pilu melihat penampilan nonanya yang tampak berantakan itu, beruntung sekali Jake datang saat cambuk milik Rosena belum menyentuh tubuh Loren sama skali.

Tentu kedatangan Jake tidak sendiri, dia diikuti prajurit yang menjaga kastil itu, sebab tadi Jake menerobos masuk kastil yang sudah melarangnya masuk. Rosena harus mengurungkan niatnya untuk menghukum Loren, tidak mungkin dia membuat keributan karena banyak mata yang memperhatikan, apalagi ini masih di istana kerajaan.

Rosena mengerjab kesal, kemudian pergi bersama anak kandungnya. Sementara Jake dengan perasaan sedih perlahan membuka ikatan kain di mulut Loren, lalu dia memeluk erat Loren yang saat itu sudah menangis.

Rosena yang melihat itu nampak tak suka, dan dia berencana akan memberi pelajaran pada pelayan Loren yang sudah mengacaukan tindakannya.

Arin juga berada disitu karena mendengar keributan, Saat akan masuk ke kamar Loren dia berpapasan melewati Rosena, entah kenapa dia merasa tidak asing dengan sosok ini. Dia memandang ke belakang melihat sosok Rosena sedetik kemudian dia berjalan mengabaikan firasatnya itu, saat ini dia harus membantu Loren dulu.

•••

"Apa tidak apa apa aku tinggal di kamar ini?" Kata Loren pada Arin.

"Iya Nona" jawabnya sambil mengobati lebam di wajah Loren.

Sebelumnya di kamar Loren, beberapa prajurit datang untuk membawa Jake yang sudah membuat keributan tadi. Jake memohon pada Arin untuk menjaga Nonanya dulu sampai dia terbebas nanti, untuk itulah sekarang Loren tinggal bersama di kamar milik Annabelle dan Arin.

"Selamat karena tuanmu menjadi pemenang seleksi ini. Apa kau sudah bertemu dengan Annabelle? Aku tidak menyangka bahwa kau tidak ikut tinggal di istana."

Pertanyaan Loren membuat Arin murung.

"Belum, padahal aku ingin bertemu dengan Nona. Tapi rasanya sulit sekali, aku juga tak mengerti kenapa raja mengganti asisten Nona" pilu nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EXTRAORDINARY MAIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang