-14-

865 57 1
                                    

Siang hari di Istana Kerajaan Kingdom.

Suasana di Istana saat ini cukup menegangkan. Raja sedang mengadakan pertemuan bersama para petinggi dan yang lainnya.

Brak

Suara hentakan tangan raja di meja bundar mengagetkan seluruh yang hadir di pertemuan itu.

Raja geram mendengar laporan yang mengatakan bahwa Kerajaan Scoldia menolak untuk berkerja sama dalam membentuk suatu aliansi.

"Katakan, apa alasan mereka menolak kerja sama ini?" Tatapannya tertuju pada Duke Carloss, karena dia yang di utus Raja pergi ke Kerajaan Scoldia.

"Yang mulia..mereka belum menolak. Mereka masih ingin memikirkannya dulu" jawab Carloss.

"Lagi? Itu jawaban yang sama. Kau sudah pergi kesana tiga kali, dan jawabanya tetap sama?" Ucap Raja dengan nada yang di naikkan.

Duke Thomas terkekeh."Sebenarnya apa yang kau kerjakan selama pergi kesana Duke Carloss? Kenapa sampai sekarang kau belum juga berhasil mendapatkan mereka? Padahal itu hanya kerajaan yang kecil"

"Apa katamu?!" Sahutnya, Carloss sudah mengepalkan tangannya karena emosi.

Melihat hal itu Alecxius berdehem "Tenanglah, disini masih ada yang mulia Raja, jaga sikap kalian" ucapnya tenang.

Raja masih belum bisa tenang, dia sangat mengharapkan agar bisa bekerja sama dengan Kerajaan Scoldia, negara itu terkenal dengan tanaman langka yang hanya tumbuh disitu,tanaman yang dapat di olah menjadi sebuah obat yang sangat bermanfaat.

Tapi tujuannya bukan itu, dia ingin orang orang jenius disana membuat tanaman itu menjadi senjata. sari dari tanaman itu jika di campur oleh besi saat pembuatan pedang maka akan menghasilkan pedang beracun, tergores dikit langsung mampu melumpuhkan orang yang terkena pedang tersebut.

Hanya orang jenius dari kerajaan scoldia yang bisa membuat ramuan itu. Namun sayang, mereka di larang mengolah tanaman itu menjadi hal yang mengerikan, itu sumpah mereka yang sampai sekarang mereka pegang. Dan Raja Scoldia tahu maksud aliansi dari Raja Kingdom, oleh karena itu dia tidak bisa menerimanya.

Raja memijit pelan dahinya "Lalu apa dari kalian punya saran atau cara?"

"Yang mulia, Raja Scoldia memiliki Putra berusia 20 tahun dan belum menikah. Bagaimana kalau kita memberikan undangan resmi untuk putra mereka mengikuti seleksi ini?" Ucap Robbert memberi saran.

Raja terdiam sebentar, dia melirik Zeon yang diam diam saja sedari tadi.

"Apa dia tidak mempunyai seorang Putri?" Tanya Raja.

Sebenarnya Raja ingin menjadikan Zeon sebagai penggatinya kelak, seleksi ini hanya formalitas agar dia terlihat sebagai raja yang adil.

"Anak perempuan Raja Scoldia sudah menikah yang mulia"

"Yang mulia, bagaimana kalau kita mengirim undangan resmi ke kerajaan lain yang memiliki anak juga. Kita akan memperlakukan mereka dengan sangat baik. Dan biarkan itu menjadi kesan awal yang baik sebelum kita mengajak kerajaan mereka beraliansi dengan kita" sahut Alecxius memberikan saran juga.

Raja menaikan satu alisnya. "Hm, baiklah..aku setuju."

Srekk

Terlihat Zeon yang menggeserkan kursinya, sepertinya Zeon berencana untuk pergi.

"Zeon, mau kemana kau. Pertemuan ini belum selesai" ucap Robbert, ayahnya.

Zeon menatap semua yang saat ini menatapnya juga. Perlahan dia menunjuk ke arah pintu keluar.

EXTRAORDINARY MAIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang