-18-

820 55 0
                                    

Keretapun tiba di Istana. Mereka tiba di jam dua siang. Kedatangan mereka sudah di sambut beberapa pelayan Istana.

"Selamat datang di Istana Kingdom Nona Annabelle dari keluarga Eastaria. Aku Nana siap mengantar Nona ke kastil mawar putih"

"Terimakasih Nana" jawab Annabelle dengan lembut.

Nana kemudian memerintahkan pelayan yang lain untuk membawa barang bawaan Annabelle dan Karin. Lalu Nana berjalan di depan mereka sebagai guide untuk menuntun ke kastil yang menjadi tujuan mereka.

Kastil mawar putih menjadi tempat tinggal para peserta pemilihan untuk calon Ratu, dan juga pelayan pribadi mereka yang berjenis kelamin perempuan. Tidak ada laki laki di kastil ini, kecuali beberapa prajurit yang berjaga diluar kastil. Seperti namanya, kastil ini dikelilingi banyak bunga mawar putih, aromanya bahkan sampai tercium meskipun mereka sudah berada dalam kastil.

Nana membawa mereka sampai ke lantai dua, suasana di dalam kastilnya cukup sepi. dan langkahnya terhenti pada pintu berwarna putih itu. Nana mengeluarkan kunci kamar dari sakunya dan membuka pintu kamarnya.

Kriieeett

"Silahkan masuk Nona, ini akan menjadi kamar Nona Annabelle bersama pelayan anda nona Karin selama berada di Istana Kingdom"

"Dan ini kuserahkan kunci berserta undangan untuk malam ini" setelah mengatakan itu Nana langsung pergi.

"Wah Nona, kamarnya ternyata luas sekali" ucapnya kagum melihat kamar mereka.

Arin berjalan kesana kemari sampai pojok untuk melihat lihat isi kamar ini. kamar mereka masih memiliki tiga ruangan lagi, dua kamar tidur dan satu kamar mandi, kamar ini juga memiliki ruang tamunya dan juga ada meja makannya. Seperti Vila. Dan kamar untuk Annabelle tentu saja kamar yang memiliki kamar mandi pribadi.

Malam harinya, Annabelle dan Arin pergi menuju Istana, ada pertemuan bersama Raja dan Ratu seperti yang tertulis dalam undangan yang diberikan Nana tadi. Sesampainya di Istana, Arin lalu mempersilahkan Nonanya untuk masuk ke salah satu ruangan. karena dalam pertemuan ini yang boleh masuk ke ruangan itu hanyalah para kandidat dan juga pemimpin Istana.

Karin yang bingung harus melakukan apa, akhirnya memutuskan untuk jalan jalan dulu, sementara Annabelle sudah memasuki ruangan pertemuannya.
Annabelle sungguh berdebar gugup, karena ini pertama kali baginya mengikuti kegiatan seperti ini. Dia merasa sangat asing dan tidak biasa. Dia menarik nafas dalam dalam kemudian dia hembuskaan secara perlahan.

"Tidak apa apa kau pasti bisa, cukup bersikap tenang" ucap Annabelle untuk menyemangati dirinya sendiri.

Kedatangan Annabelle langsung di tatap oleh semua peserta yang sudah hadir duluan. dia berusaha mengabaikan semua tatapan itu dan tetap melangkah menuju kursinya yang sudah di tata dengan nama miliknya di meja bundar besar itu.
Ada beberapa wajah yang tidak asing lagi baginya, namun ada juga yang dia tidak kenal sama sekali.

"Kau datang juga Annabelle, kupikir kegiatan seperti ini bukanlah gayamu" ucap Loren yang kebetulan tempat duduknya di samping Annabelle.

"Hai Loren, jadi kau juga datang yah" jawab Annabelle dengan tenang.

Tanpa basa basi Loren langsung saja pada intinya. "Jadi, apa kau sudah menemukan bukunya?" Pertanyaan Loren hanya di balas dengan gelengan kepala dari Annabelle, membuat Loren jadi sedikit merasa kecewa.

"Jadi bukunya benar benar hilang yah, cih sayang sekali" ucapnya kesal.

"Nona Annabelle..apa Arin juga ikut bersamamu?"

Pertanyaan tiba tiba dari Reyn berhasil menarik atensi Annabelle, dan sudah pasti dari si kakak beradik dari wilayah barat itu, Zeon dan Leon.

"Maksudmu Karin?" Tanya Annabelle.

EXTRAORDINARY MAIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang