-07-

882 50 0
                                    

Pagi ini Arin sedang berjalan menuju dapur Istana, mau membuatkan sarapan untuk Nonanya sebelum mereka pulang nanti siang.

Moodnya sedang bagus, dia berjalan sambil melompat lompat, tangannya di buat melambai lambai, seperti anak kecil yang sedang bahagia, tak lupa dengan lirik lagu andalannya yang dia nyanyikan.

~ But you see, it's not me, it's not my family. In your head, in your head they are fighting. With their tanks and their bombs, And their bombs and their guns. In your head, in your head, they are crying...

In your head, in your head,
Zombie, zombie, zombie,
Hey, hey, hey--

Eh!

Tiba tiba langkah kaki Arin harus terhenti, Arin melihat ada sosok menyeramkan di ujung sana, dengan aura yang menyeramkan. Apa jangan jangan zombie itu beneran ada yah, pikirnya.

Deg

"Ah sial!" umpatnya karena melihat zombi-- eh maksudnya Leon dari jauh sudah menatap tajam padanya. "Kudu kabur nie"

Lalu kabur dengan arah yang berlawanan dari Leon. Arin berlari ke koridor kiri, Tentu saja Leon mengejarnya, emosi dari semalam belum hilang soalnya.

Awas saja kalau sampai tertangkap Leon.

Tapi anehnya, yang mengejar Arin bukan hanya Leon, ada dua orang asing lagi yang entah dari mana datangnya, mereka ikut berbelok mengejar Arin.

"Siapa mereka?" Kata Leon.

Kyaaa!

Suara teriakan Arin membuat lari Leon semakin dipercepat. "Ck" dia berdecak kesal. Leon tidak tahu apa yang terjadi sebab dia masih tertinggal di belakang. Ketika akan berbelok Leon mendengar suara pukulan.

Bugh

Bugh

Deg

"KARIN" teriak Leon saat tiba di tempatnya Karin. Dia berharap tidak terjadi apa apa pada Karin.

Leon melihat sekitar, salah satunya sudah pingsan, lalu satunya sedang memegang pisaunya bersiap akan menyerang Karin lagi, sedangkan karin sedang memasang kuda kudanya bersiap akan melawan.

"SIALAN SIAPA KAU?" teriak Leon, dia mengeluarkan pedangnya, dan berlari kearah si penjahat.

Melihat aksi itu, si penjahat langsung saja kabur. Tentu saja Arin tidak tinggal diam, diapun ikut mengejar dan disusul Leon dari belakang.

Penjahatnya berlari menuju balkon, dan langsung melompat. Tanpa pikir panjang Arin pun ikut melompat.

Leon sontak berteriak lagi dan lagi, "INI DI LANTAI EMPAT, BODOH"

"eh iya bener, ASTAGADRAGON"

Arin yang mencoba mengulurkan tangannya ke arah Leon, agar bisa di gapai oleh Leon. namun sayang, tangan Leon tak sampai untuk meraih tangan Karin.

"KARIIIN" teriak Leon.

Si penjahat dengan aksi lihai seperti ninja, dengan cepat menangkap dahan pohon. "Cih, pelayan bodoh".

KYAAA

"Tidak..tidak...ini terlalu tinggi, aku sudah terbiasa jatuh di air, tapi belum pernah coba jatuh di tanah, pasti remuk tubuh ini..hiks"

KYAA!!! SOMEBODY HELP!!

Seseorang dari lantai dua dengan cepat berlari dan melompat keluar dari balkon untuk menangkap tubuh Karin.

Hughh

Graabb

"Akhh" Arin terjatuh bersama dengan orang itu, dengan posisi tubuh orang itu dibawah dan Arin di atasnya.

EXTRAORDINARY MAIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang