JANGAN LUPA VOTE KOMEN GUYS KARENA SUPPORT KALIAN ITU PENTING UNTUK AKU 💗
Pagi ini Sadam tengah berada di kamar,anak itu sedang menyusun rencana untuk mengakhiri hidupnya karena alasan lelah. Sebenarnya ini bukan akhir dari segalanya namun Delima terus mendesak Sadam agar anak itu lenyap dari bumi
"Ma,Sadam dimana?".tanya Satria
"Di kamar".sahut Delima dengan nada yang tidak acuh
"Oke".sahut Satria lalu membuka pintu kamar Sadam
"SADAM".pekik Satria yang langsung berlari
"Sadam bangun".lirih satria seraya mengambil botol yang di pegang sang adik
Satria mengerang marah karena ternyata itu botol berisi cairan pembersih lantai. Tanpa berlama-lama lagi satria menggendong tubuh Sadam tidak peduli jika baju kantor nya kena busa dari mulut sang adik
.
.
.
.
.
.
Satria menatap cemas melihat sang adik yang di tangani oleh dokter"Maafin gue dam". batinnya
Satria terus berdoa agar sang adik selamat,dirinya pasti akan menyesal jika tidak cepat menyelamatkan sang adik. Dokter belum juga keluar dari ruangan membuat jantung anak itu berdegup kencang tidak karuan. Bahkan tadi mulut Sadam sudah di penuhi oleh busa
"Sadam bertahan dek,Abang pastiin kamu bakalan sembuh".lirihnya seraya mengacak rambutnya panik
.
.
.
.
.
Setelah mendengar keputusan dokter, Satria menghela nafas nya lelah. Hasil dari pemeriksaan cairan tersebut sudah masuk terlalu dalam ke organ bagian dalam mengakibatkan kesadaran Sadam kini ada di ambang. Satria terus memaksa dokter untuk melakukan yang terbaik untuk adiknya namun dokter juga masih berusaha hingga akhirnya"Saya terima apapun yang akan terjadi dok".sahutnya
"Mas berdoa saja biar kami para tim medis yang akan menyelamatkan adik anda".ucap sang dokter berusaha menguatkan satria yang tampak sedih. Malam ini satria bermalam di rumah sakit. Remaja itu masih menunggu adik bungsu nya sadar dan secepatnya pulih kembali
"Bang,bang Satria ". panggil seseorang memecahkan lamunan satria yang kini tengah duduk disebuah kursi besi
"Sa-sadam? Lo sadar? Lo udah sadar?".tanya Satria seraya berdiri
"Itu gak penting bang,yang terpenting sekarang Sadam udah bisa ngomong Abang pasti bangga ".sahut Sadam dengan raut wajah ceria
"Iya gue senang Lo bisa ngomong,tapi ini beneran Lo kan?".tanya Satria
"Iya dong ini sadam bang".sahutnya
"Gue bangga sama Lo".bisik satria
"Ohiya bang Sadam cuma mau bilang,Sadam cape,Sadam mau nyerah ".ucapnya membuat Satria menatap Sadam dengan tatapan penuh amarah
"Jangan sampe itu terjadi".sahut Satria
"HAH,HAH,yah cuma mimpi? Jadi tadi si Sadam ngomong mimpi?". monolognya seraya melihat sang adik di ranjang sedang terlelap
"Biarpun mimpi gue tetap senang".lirih Satria kembali ikut terlelap
.
.
.
.
.
Malam nya Satria masih dirumah sakit,anak itu masih setia menjaga sang adik hingga akhirnya sang Oma datang dengan para bodyguard nya. Dengan enteng para bodyguard memaksa Satria untuk pulang"Oma,ini apa? Lepasin".bentak Satria
"Diam Satria,kamu hanya perlu ikuti apa kata Oma".ucap sang nenek
"Aku gak mau".sahut Satria dengan suara yang lantang
"Ini semua demi kebaikan kamu,stop buat berbuat baik Satria".bentak Oma
"Oma jahat,lepas".bentak Satria seraya terus berusaha melepaskan genggaman bodyguard Oma nya
"Oma kasih kamu pilihan,tinggalkan dia atau kamu tetap disini tapi semua aset kamu oma sita ".ucap wanita paru baya tersebut
"Oke,aku bakalan lepasin semuanya kalau itu yang Oma mau".sahut Satria
"Lepaskan". perintah oma membuat anak buahnya melepaskan genggaman nya terhadap tangan Satria
"Ini kunci mobil,ATM,duit cash terakhir yang ada di dompet ku semuanya udah aku keluarin. Sekarang Oma yang keluar".ucap Satria membuat wanita paruh baya itu mendumel kesal dan pergi meninggalkan satria yang masih diam terpaku
"Harus pake apa gue bayar biaya rumah sakit? ". batinnya
"Gue gak boleh nyerah,yang nyerah temennya setan".batin Satria seraya menatap sang adik
ilustrasi Satria yang lagi mikir gimana caranya Nebus biaya rumah sakit Sadam
AYO GUYS VOTE+KOMEN YA JANGAN LUPA SEBAR LINK BIAR CERITA KU RAMEEEEEEEEEEEEEE. BIAR AKU SEMAKIN SEMANGAT NULIS NYA
KAMU SEDANG MEMBACA
si Bisu
Teen Fictionmenceritakan tentang seorang anak bernama Sadam yang memiliki kekurangan namun di mata mentari Sadam itu sempurna