kedatangan tamu

30 7 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE KOMEN GUYS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN LUPA VOTE KOMEN GUYS

Malam ini Delima sangat sibuk karena harus menyiapkan makanan,serta minuman untuk teman-teman nya yang akan bertamu. Namun Delima juga cemas karena Sadam belum pulang, Delima gak mau dirinya di tanya-tanya mengenai Sadam karena selama ini dirinya berusaha menutupi keberadaan Sadam didepan teman-teman nya. Namun malang di pertengahan senang-senang Sadam pulang dan membuat teman-teman Delima terdiam dan langsung melihat kearah Sadam yang kini sedang menunduk takut

"Dia,dia anak siapa?".tanya Vira

"Dia,dia bukan anak gue tapi anak si mbok yang kerja di rumah ini".ucap Delima

"Oh gitu ".sahut yang lain merasa percaya

Akhirnya sadam pun masuk ke dalam kamarnya

"Del,anak lo beneran dua kan? Lo gak bohong kan?".tanya Amel

"Ya iya dong masa iya 3 ".sahut Delima membuat yang lain hanya mengangguk
.
.
.
.
.
.
.
Setelah bersenang-senang Delima pun masuk ke dalam kamar Sadam dengan segayung air di tangan nya

Byur

"BANGUN GAK LO,DASAR BIADAB".bentak Delima seraya menjambak rambut Sadam membuat anak itu meringis kesakitan

Delima memukul Sadam dengan gayung yang di pengang nya,membuat anak itu bergerak asal untuk menghindari pukulan sang ibu. Delima menjambak, menampar,memukul Sadam dengan hanger hingga anak itu kewalahan menghadapi sang ibu. Delima merasa belum puas hingga akhirnya wanita itu menarik paksa baju Sadam menuju ke halaman depan rumah

"Malam ini kamu tidur diluar dasar cacat,sudah berapa kali saya bilang? Jangan pernah memperlihatkan wajah kamu di depan saya ataupun teman saya. Telinga itu di pake cacat dasar bisu".bentak Delima seraya menjewer telinga Sadam membuat anak itu tambah meringis

Akhirnya pintu pun di tutup Sadam hanya bisa duduk di depan pintu dengan badan yang menggigil kedinginan kini posisinya Sadam sudah tidak berbaju,baju anak itu tadi di gunting oleh Delima membuat bentuk baju nya tidak karuan. Kini di perut kurus Sadam sudah tercetak jelas memar di dan luka yang baru saja tadi di dapatnya . Ternyata pukulan ibunya tidak main-main
.
.
.
.
Pagi ini Sadam tidak ada class alhasil dirinya harus seharian dirumah,padahal dirinya berharap bahwa hari ini kampus nya mengadakan class namun nyatanya tidak membuat Sadam harus sabar menghadapi hari ini. Kini posisinya Sadam sudah berada di dalam rumah pagi tadi Delima menyuruh nya masuk. Kini dirumah hanya ada Sadam dan Delima. Lalu kemana perginya Zaki dan Satria? Mereka berdua keluar kota untuk mengurus bisnis peninggalan Danar selama beberapa hari dan delima pun tidak tau kapan anak nya akan pulang. Sadam sudah berada di kamarnya mengobati luka nya dengan gel pereda nyeri memar,sedangkan Delima sedang sarapan

"Tu anak gimana? Udah deh bodo amat". monolognya

Siangnya Delima masak makan siang untuk dirinya. Wanita itu memasak dengan perasaan hati yang biasa saja setelah masakannya jadi dirinya terkejut memasak lumayan banyak padahal kan tadi rencananya hanya untuk dirinya namun sayang rasanya jika ini semua tidak habis

"Kamu udah makan? ".tanya Delima didepan pintu kamar Sadam membuat anak itu cepat cepat menghapus jejak air matanya membuat Delima sedikit kaget

"Dia nangis? Tapi kenapa ya?".batinnya

Sadam hanya terdiam tidak menyahuti Delima ragu akan menerima tawaran sang ibu

"Ayo makan saya gak mau kamu sakit ". ucapnya

Sadam hanya menggelengkan kepalanya,membuat Delima hanya pasrah. Namun dengan sedikit paksaan akhirnya Sadam mau makan. Anak itu menunduk saat makan membuat Delima hanya maklum namun Delima tahu jelas bahwa tadi Sadam menangis dan juga terlihat dari hidung nya yang tampak memerah,Sadam juga tampak sesenggukan. Setelah makan mereka kembali ke aktivitas masing-masing
.
.
.
.
.
.
.
.
Malam ini Delima berencana makan diluar dan berniat meninggalkan Sadam. Dan akhirnya wanita itu pergi dan Sadam ditinggal sendirian anak itu merasa kehadirannya benar benar tidak dibutuhkan dirumah ini

"Mama kapan menganggap Sadam ada? Sadam pengen di akui ma,pengen banget ".lirihnya

"Ma,Sadam juga pengen kayak teman-teman Sadam yang bisa enak ngobrol sama ibunya menggunakan mulut bukan tangan. Sadam cape ma tapi kalau Sadam marah mama bakalan jauh lebih marah kan ke Sadam? Apa Sadam tidak diberikan hak untuk marah ma? Sadam juga pengen banget marah ke takdir tapi Sadam sadar bukan Sadam yang punya garis takdir ma".ucapnya seraya menatap luka-luka ditubuhnya

Sadam hanya terdiam melihat semua yang terjadi di dirinya karena disini hanya Delima yang cape,lelah dan juga letih tanpa menyadari Sadam pun juga mengalami hal yang sama. Apapun intinya Delima tidak akan pernah sadar dengan salahnya,pada akhirnya Delima lah yang paling tersakiti tanpa sadar akibat ulahnya Sadam juga kena baik mental dan juga fisik

 Apapun intinya Delima tidak akan pernah sadar dengan salahnya,pada akhirnya Delima lah yang paling tersakiti tanpa sadar akibat ulahnya Sadam juga kena baik mental dan juga fisik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
si Bisu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang