Pagi ini aktivitas Sadam lumayan sibuk karena harus mengurus tanaman baru delima yang ada di polybag. Anak itu disuruh oleh Delima untuk merawat tanaman tomatnya,Sadam rasa tanaman itu bisa di rawatnya. Setelah mengurus tanaman delima Sadam pun berangkat ke kampus
.
.
.
.
.
.
Pulang dari kampus Sadam melihat ibunya sudah dengan muka masam duduk di sofa single yang berada di ruang tamu,Sadam bertanya dalam hati kali ini salah apa yang dibuat nya? Apalagi kesalahannya?"ANAK SIALAN". bentak delima seraya menampar Sadam
"KENAPA TANAMAN TOMAT SAYA KAMU BIARIN HUJAN-HUJANAN".bentaknya seraya menjambak rambut Sadam
Sadam baru teringat,dirinya lupa untuk meletakkan tanaman baru ibunya di bawah tempat tanaman biasanya alhasil tanaman tomat delima yang baru di taman hari ini sudah rusak dan di genangi dengan air. Delima menyeret Sadam menuju kamar mandi dan langsung mencelupkan kepala Sadam kedalam air yang ada di bak kamar mandi. Sadam tampak susah bernafas,delima pun menjambak rambut Sadam dan membawanya ke halaman belakang
"SAYA MAU KAMU GANTIIN TANAMAN SAYA,DASAR CACAT".bentak delima kepada Sadam yang tampak bergetar ketakutan
Delima lepas kendali memukul Sadam dengan pipa paralon di dekat tanaman tomatnya yang sudah layu. Wanita itu memukul Sadam dengan pipa paralon itu membuat Sadam hanya meringkuk kesakitan seraya menutupi kepalanya namun sayang kepalanya juga jadi sasaran empuk sang ibu. Delima menarik paksa Sadam masuk ke dalam rumah dengan badan sudah penuh dengan tanah dan juga basah. Wanita itu menampar Sadam beberapa kali serta delima juga mengumpat didepan Sadam membuat anak itu ketakutan. Akhirnya Sadam pingsan dan Delima baru siap dengan siksaannya
.
.
.
.
.
.
Pagi nya Sadam sadar dan berusaha bangkit dengan muka pucat anak itu berjalan tertatih menuju kamarnya,setibanya di kamar Sadam mandi dan mengobati luka nya. Sadam tidak boleh lemah. Satria tengah berada diluar kota bersama Zaki itulah mengapa tidak ada yang membela Sadam untuk saat ini. Anak itu meringis melihat semua luka di tubuhnya,semenjak kepergian Danar Delima semakin menjadi-jadi membenci dirinya"Pa,badan Sadam sakit semua. Pa,Sadam rindu papa ".batinnya seraya mengobati luka di tubuhnya
"Nek,Sadam kehilangan arah".lirihnya
Andai waktu bisa diputar mungkin ini semua tidak akan terjadi dan tubuh Sadam tidak akan menjadi korban nya. Namun nasi sudah menjadi bubur membuat anak itu hanya bisa menerima nasibnya. Dirinya memang selalu terlihat hina di hadapan delima,namun Sadam tidak ingin menyerah begitu saja untuk mendapatkan perhatian Delima. Sadam berniat keluar rumah untuk mencari makan siang di luar kompleks,namun belum panjang langkah kakinya sudah ada beberapa tetangga kompleks yang panik memberitahukan Sadam bahwa Delima mengalami kecelakaan mobil. Delima di bawa kerumah sakit dengan kepala yang sudah mengeluarkan banyak darah
"Kita perlu mencari pendonor darah yang tepat untuk pasien".ucap dokter kepada salah satu tetangga Sadam
Mendengar hal itu Sadam pun mengajukan diri untuk mendonorkan darahnya kepada Delima,mungkin ini cara satu-satunya agar delima terbuka hatinya menerima Sadam
.
.
.
.
.
Waktu terus berlalu dan delima pun sudah siuman,wanita itu merasa kepalanya sakit sekali"Alhamdulillah ibuk sudah sadar".ucap seorang suster yang datang membawa sarapan pagi
"Saya? Saya kenapa sus? ".tanya Delima
"Ibuk kecelakaan dan mengalami pendarahan yang hebat di bagian kepala,tapi syukur nya akibat donor darah dari mas Sadam ibu bisa sadar".ucapnya
"Apa sus? Donor?".tanya Delima seakan tidak percaya
"Iya buk,mas Sadam mendonorkan darah nya kepada ibuk karena kemarin ibuk kekurangan darah".ucap sang suster membuat Delima hanya terdiam
Anak yang dibencinya justru menolongnya. Delima merasa bersalah namun gengsi untuk mengakuinya. Entah bagaimana selanjutnya hanya delima dan Sadam lah yang tau
JANGAN lupa vote and komen guys thanks for support 💗
KAMU SEDANG MEMBACA
si Bisu
Dla nastolatkówmenceritakan tentang seorang anak bernama Sadam yang memiliki kekurangan namun di mata mentari Sadam itu sempurna