Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sekarang author mau bawa kalian ke masa yang dimana si Sadam masih piyik,masih jadi bocah SD ygy
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ilustrasi Sadam lagi di taman sekolah main sendirian
Dari kecil Sadam udah biasa dengan yang namanya kesendirian. Tidak ada anak lain yang ingin berteman atau sekedar bermain bersama Sadam dengan alasan Sadam berbeda dari mereka,jika di tanya Sadam juga pasti ingin normal Sadam pasti ingin mempunyai mulut yang dapat menjawab semua komen jahat di hidupnya,bahkan mungkin jika Sadam diizinkan berbicara mungkin dirinya akan menumpahkan semua emosinya kepada orang orang yang sudah jahat kepada dirinya. Hari-hari Sadam selalu saja bersama sang nenek mulai dari bangun hingga tidur kembali
"Sadam harus jadi anak yang pintar ".ucap sang nenek
(Fyi nenek yang disebut Sadam adalah ibu Delima guys jadi dari pihak delima sebut nya nenek dan dari pihak Danar sebutnya Oma )
Terkadang Sadam bingung mengapa teman-teman nya bisa diantar oleh orang tuanya sedangkan dirinya hanya di antar oleh sang nenek
"Cucu nenek harus belajar yang giat".pesan sang nenek dengan Sadam membuat anak itu mengangguk
Ini adalah hari pertama Sadam sekolah dan anak itu tidak kunjung mendapatkan teman. Alasan sang nenek menyekolahkannya di sekolah umum adalah karena sejujurnya nenek kurang biaya ingin meminta pun pasti tidak akan di kabulkan oleh Delima karena pada saat itu keuangan di atur oleh Delima dan biaya sekolah untuk anak khusus lumayan membuat nenek pasrah
"Halo nama kamu siapa?".tanya seorang guru yang tampak duduk di samping Sadam
"Sadam".eja nya dengan gerakan tangan
"Kenapa gak gabung sama temen nak?".tanya sang guru membuat Sadam hanya terdiam seraya menunduk kebawah
Ada rasa berat di hati Sadam saat sang guru bertanya pertanyaan seperti itu. Sadam hanya mampu murung seraya menahan tangis nya anak itu hanya diam dan terlihat jelas jika dirinya enggan menjawab
"Kalau Sadam tidak ingin bergabung tidak apa,ibuk bisa kok jadi temen sadam".ucap sang guru membuat Sadam mengangkat pandangannya dan melihat senyuman manis sang guru
