Halo🧡
JANGAN LUPA VOTE+KOMEN UNTUK MENDUKUNG CERITA INI🧡🖤🧡
jika kalian ingin berinteraksi lebih dekat dengan aku ataupun ingin mengetahui lebih dalam tentang para tokoh di sini, kalian bisa kunjungi/follow instagram @wprahzannn
•••••
"Ngga ada anak haram. Anak haram cuman julukan dari orang-orang bodoh yang ngga bisa mikir panjang pake empati kemanusiaan."
-Sudut Luka Atharrazka-
•••••
Keadaan Aland tidak pernah baik sepenuhnya. Badannya selalu dipenuhi luka. Mungkin, orang-orang di sekolah berpikir bahwa semua lebam yang Aland punya adalah akibat dari pertengkaran dengan para musuhnya sendiri.
Nyatanya, mereka tak sepenuhnya benar. Tukang bully seperti Aland memang pantas di cap buruk, tapi, tak bisa dipungkiri bahwa ia juga manusia dengan latar belakang yang tak kalah sakit.
Aland tumbuh menjadi pembully, karena monster di keluarganya sendiri.
Perundungan, kekerasan, caci maki dan segala hal keji sudah lebih dulu Aland rasakan sebelum melampiaskan seluruh rasa sakitnya pada orang lain.
Aland memang salah. Perbuatannya tak pantas dibela. Tapi, ia juga perlu dibina karena sudah terlanjur jatuh terlalu jauh pada kubangan lukanya.
"Mama dipanggil ke sekolah karena kamu! Anak bajingan!"
"Danar, Karan! Siapa yang nyuruh Aland makan?!"
"Kalian bertiga harusnya ngga pernah lahir! Nyusahin hidup saya!"
"Aland! Bisa ngga jadi anak yang selalu dipuji banyak orang kaya yang lain?!"
"Mau mama pulang pagi sekalipun, itu bukan urusan kamu!"
"Papa kalian ngekhianatin saya! Denger ngga?! Ngekhianatin saya!"
Aland dan kedua kakak laki-lakinya, sudah sangat terbiasa menerima bentakan dari sang mama.
Nayara, ibu kandung mereka, sangat berubah pesat semenjak Adhikara—suaminya dan juga papa kandung mereka bertiga berselingkuh dengan Ariesta.
Nayara yang selalu berbicara lembut hilang begitu saja, digantikan dengan sikapnya yang suka membentak.
Bukan hanya membentak, tapi seringkali Aland dan kedua kakaknya mendapat kekerasan fisik.
Semua orang yang mengenal dekat dengan Nayara, pasti menyadari, wanita itu berubah menjadi sangat pemarah akibat perselingkuhan suaminya.
Aland, Danar dan Karan merupakan korban dari perselingkuhan itu. Kedua dari ketiga anak lelaki yang selalu saling menguatkan, berakhir menjadi manusia keji yang tak peduli pada kemanusiaan.
Aland, bahkan Danar, menjadi biang pelaku pembullyan di sekolah. Sedangkan Karan, kakak tertua dari mereka berdua, lebih memilih untuk tak pulang dan menaungi dunia malam sesukanya.
Keluarga Aland hancur, dan Aland terluka hebat.
Akibat dari kekerasan serta cacian dari sang ibu, Aland maupun Danar menjadi sangat sensitif jika ada manusia yang berlaku tak sopan pada mereka.
Mereka ingin selalu dihormati, karena sedari dulu, Nayara selalu memandang rendah harga diri anak-anaknya sendiri.
Kepribadian buruk mereka tercipta dari rasa sakit. Hal buruk terus membayangi masing-masing langkahnya, hingga mereka lelah, dan berakhir tak mau tunduk dengan takdir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Luka Atharrazka
Teen FictionAbian Atharrazka. Anak yang dipaksa menerima karma dari perbuatan dosa ibu kandungnya. Kekerasan, caci maki, serta banyak hal keji selalu mengelilingi langkah hidupnya. Dia, seolah terlahir hanya untuk menerima rasa sakit. Kakinya sudah tertatih le...