Bunyi serpihan kaca pecah, Aron sedang berada di kantor Jakarta,ia menerima ancaman dari Zall pagi ini.
Zall Dad wants to play with me?
Pesan singkat itu mampu membuat Aron naik pitam nya, sudah empat kaca yang sudah ia pecahkan,bahkan tangan dan dahi nya ada jejak darah kental karena bekas goresan kaca.
" Zall, kamu terlalu berani!! " Monolog Aron di depan kaca yang sudah retak.
" Kamu harus di beri peringatan sekali lagi, Bukan fisik tapi bagian hidup kamu yang paling penting, Mama kamu,Maybe or not.. " Aron tersenyum Menyeringai seperti menemukan sebuah rencana busuk.
Tok tok
" Saya Erika, " Kata seorang perempuan dengan kuncir rambut kuda nya,sangat elegan dan anggun.
" Masuk " Jawab Aron mempersilahkan perempuan itu untuk masuk.
" Selamat siang " Perempuan itu tersenyum lebar dan menundukkan setengah badannya memberikan sebuah salam ke arah Aron.
Aron lap tangannya dengan sapu tangan berwarna merah. Setelah membersihkan tangannya,Aron duduk di kursi kebesarannya, sedangkan perempuan itu hanya berdiri di depan meja Aron yang sudah penuh kertas-kertas menumpuk.
" Perusahaan di Malaysia mengalami penurunan Pemasukan pak, " Kata Erika, Sekretaris Aron khusus perusahaan Dori di Jakarta.
" Penurunan?! " Aron Mengerutkan keningnya sangat jelas.
" Iya pak, Minggu ini pengeluaran kita sungguh banyak hingga pusat jakarta susah dalam pemasukan Barang untuk saat ini, untuk pemasukan sangat berbeda jauh dari sebelumnya nya " Erika memberikan sebuah kertas.
" Kenapa bisa!!! " Teriak Aron.
" Karena sistem kita ada yang mencoba masuk dan berhasil mengambil beberapa data penting di Malaysia, bukan hanya perusahaan di sana yang terkena,di jakarta juga terkena dampak dari Perubahan sistem di hack sama seseorang " Erika menjelaskan sambil menunjuk kan data yang sudah tercetak di lembaran kertas.
Aron melihat kertas itu sangat-sangat membuat kepala nya rasa ingin pecah, Dia mencakupi kerugian sebesar 2Milyar salam satu hari, ada seseorang yang mencoba merampas seluruh keuangan perusahaan,Terlintas di kepala Aron satu nama yang benar-benar membuat dia ingin sekali bertemu.
" Osvaldo " Aron melirik ke arah bingkai foto kecil yang berada di atas meja nya,Foto Osvaldo masih kecil yang saat itu di foto sama Dirinya sendiri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
