CHAPTER~15

187 12 4
                                    

15. KEDATANGAN LAILA

.
.
.

"Na, lo beneran ngambek sama gue?"

Dari sebelum subuh sampai di jam setengah 6 pagi ini, Alden tak henti hentinya mengikuti kemanapun Alana berjalan. Dari yang Alana menyapu, mengepel, bahkan saat Alana sampai di kamarnya pun, Alden tetap membuntutinya.

"Awas kak, Alana mau ganti baju, gerah." Ucap Alana yang hendak menutup pintu kamar.

Alden menahan pintu tersebut, dan berdiri tepat di depannya
"Lo marah gara gara gue yang motong pembicaraan lo mulu? Atau lo marah karena pertanyaan gue yang gaje?"

"Bukan. Alana gak marah sama kakak. Udah ya, minggir, Alana mau ganti baju, Alana ada kegiatan pagi penting di ponpes."

Alden menggeleng
"Muka lo kusut banget, tandanya lo marah beneran ke gue."

"Huff, kak-"

Ting nong.

"Ada tamu?" Gumam Alana, namun masih bisa di dengar oleh Alden.

"Lo ganti baju aja, biar gue yang buka." Usul Alden pada Alana. Alana mengiyakan.

Selepas pergi nya Alden, Alana langsung menutup pintu dan menguncinya. Ia akan mandi sebentar karena badannya terasa lengket sehabis membersihkan rumahnya yang lumayan besar ini.

Ceklek

"Siapa-"

"Al!"

Bruk

Deg

Alden mematung saat Laila memeluknya secara tiba-tiba. Ternyata orang yang memencet bel tersebut adalah Laila, pacarnya.

"Kamu kemana aja? Katanya habis nikah sama Alana kamu mau luangin waktu kamu buat aku. Aku nunggu selama seminggu ini, aku sengaja ngasih kamu waktu buat me time sama istri kamu biar nanti seterusnya kita bisa berduan terus." Ucap Laila, ia memeluk erat tubuh Alden.

Alden tersenyum kikuk, tangannya pun membalas pelukan sang pacar.

Alden juga rindu pacarnya ini, ia sengaja tak menghubungi Laila selama seminggu lebih ini.

"Sayang, suara kamu jangan besar-besar nanti istri aku dengar." Ujar Alden.

"Alana ada di dalam?" Bisik Laila.

Alden memgangguk.

"Darimana kamu tahu rumah baru aku hm?" Alden mengelus elus pucuk kepala Laila yang masih berada di pelukannya.

"Dari teman kamu." Jawab Laila.

Alden mengangguk paham. Pastilah teman temannya akan memberi tahu alamat Alden yang sekarang pada Laila, apalagi Laila adalah sahabat dekat teman temannya juga.

"Teman aku sahabat dekat kamu sayang." Sahut Alden. Laila tertawa kecil.

"Mau duduk di dalam atau di ruangan pribadi aku?" Tanya Alden.

SANTRIWATI PILIHAN UMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang