CHAPTER~17

160 11 12
                                    

17. BERAT UNTUK MELEPASKAN

.
.
.

Pagi menjelang, jam setengah 7 Alden baru saja selesai bersiap siap. Hari ini adalah jadwal nya ia masuk kampus.

"Pulang dari kampus, ajakin mbak santri ke taman sebagai tanda minta maaf sama dia." Gumam Alden. 'Mbak santri' adalah panggilan khusus untuk Alana dari Alden.

Setelah siap dengan segala perlengkapannya, Alden pun turun ke bawah.

Saat di bawah, ia mendapati Alana yang sedang mengerjakan sesuatu.

"Selamat pagi mbak santri."

Alana yang mendengar celetukan Alden pun berbalik dan menatap cowok itu dengan pandangan yang sedikit berbeda.

Alden yang menyadari akan tatapan Alana pun, mengerti kenapa istri nya itu menatapnya seperti itu.

Alden tersenyum tipis
"Hari ini gue mau ke kampus, lo mau ikut gak?" Tawar Alden.

"Ikut?"

"Yes. Lo boleh ikut gue ke kampus kalau lo mau," ucap Alden.

"Gak usah kak. Nanti kak Alden gak fokus belajar kalau bawa Alana, lagian kak Alden pasti akan banyak kegiatan disana." Ujar Alana.

Alden berjalan maju, ia berdiri tepat di samping Alana
"Istri harus nurut suami, lo gak mau berdosa kan kalau nolak perintah suami?" Alana menggeleng. "Kalau gitu turutin perintah gue, lo ikut gue." Tukas Alden.

"Jadi tawaran kak Alden ini termasuk perintah untuk Alana? Kan kak Alden menawarkan Alana, kenapa jatuhnya malah perintah ya kak?" Kata Alana.

"Yaudah kalau lo gak mau ikut, gak usah ikut gue kalau gak mau." Alden yang tadinya hati nya sudah berbunga-bunga, kini sirna dan tergantikan menjadi hati yang bsdmood.

"Yaudah ini bekal buat kak Alden, kalau Kak Alden mau sarapan dulu silahkan, bekalnya nanti jangan lupa di makan pas makan siang nanti ya kak." Alana menyodorkan tas bekal yang ia siapkan tadi.

Alden menerima nya
"Thanks. Gue gak sarapan soalnya buru-buru, lokasi kampus dari rumah jauh soalnya."

"Yaudah hati hati kak." Alana menjulurkan tangannya.

"Apanih?" Bingung Alden.

"Salim kak."

"Oh."

Alden menerima uluran tangan Alana, dan Alana pun mencium punggung tangan Alden dengan takzim.

"Gue pergi dulu ya mbak santri, pintunya di kunci, kalau ada tamu jangan dibuka selain keluarga keluarga kita. Kalau mau keluar izin dulu, gue pergi assalamualaikum."

"Waalaikumsallam iya."

Selepas pergi nya Alden, Alana menutup kembali gerbang rumahnya dan menguncinya, lalu masuk ke dalam rumah dan menutup semua jendela dan mengunci pintu.

Kini Alana berdiam diri dalam kamar.

"Kenapa tadi aku gak iyain aja ajakan kak Alden coba? Padahal kan kalau aku ikut pasti kak Alden gak akan berduaan bareng kak Laila." Gumam Alana. Istri mana coba yang rela suaminya masih memiliki hubungan dengan perempuan lain bahkan terklaim sebagai pasangan kekasih.

SANTRIWATI PILIHAN UMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang