CHAPTER~20

165 12 7
                                    

20. HUBUNGAN YANG MULAI
RENGGANG

.
.
.

Satu bulan telah berlalu, semakin lama hubungan Alana dan Alden semakin baik. Alden yang mulai soft spoken pada Alana, dan sudah semakin jarang keluar rumah, bahkan hampir tidak pernah.

"Na, Amora mana ya?" Tanya Alden pada Alana yang sedang duduk santai di ruang tengah sambil menonton tv.

"Gak tahu kak, tadi Amora main sama aku tapi tiba tiba dia lari entah kemana." Jawab Alana.

"Yaudah aku cari dulu." Ucap Alden.

Amora adalah kucing anggora berwarna coklat moca, kucing jantan yang Alden belikan untuk Alana sebagai teman bermain di rumah jikalau Alden pergi kuliah.

"Amora, Mor," Alden terus saja memanggil manggil nama kucing tersebut, ia mencari nya dari dapur hingga kamar mandi. Tetapi ia tak menemukan dimana keberadaan Amora.

Alden kembali menghampiri Alana
"Alana, kamu gak ada buka pintu depan atau belakang kan? Jendela ruang tamu juga ketutup sama pagar jendela kan?" Tanya Alden memastikan.

Alana yang tadinya sedanga asik menonton film, kini langsung duduk tegak dan menatap panik ke arah Alden.

"Kakkkk ..." cicit Alana.

Alden mengusap wajahnya dengan helaan nafas, ia menatap Alana dengan tatapan hangatnya
"Kenapa hm? Pasti lupa lagi ya nutup pintu sama pager jendela nya?"

Alana menunduk sambil mengangguk kecil
"Maaf." Ujarnya.

Alden ingin marah. Namun, saat melihat wajah Alana yang ingin menangis membuatnya tak tega untuk memarahinya.

Alden mendekati Alana
"Gakpapa Na, udah jangan nangis ya?" Alden memeluk tubuh Alana yang sedang dalam keadaan duduk, ia menenggelamkan wajah Alana di perutnya.

Tangan Alana melingkar sempurna di pinggang Alden.

"Maaf, lagi lagi aku ceroboh." Ucap Alana dengan nada bergetar.

Alden mengusap kepala Alana
"Gakpapa Alana, nanti kita sama sama nyari Amora ya?"

Alana menarik tubuhnya dari dekapan Alden
"Sekali lagi maaf ya kak? Tadi aku buka pintu karena habis beli jajanan gerobak yang lewat tadi, terus Amora nya emang sempet aku bawa tadi. Tapi aku bawa Amora masuk lagi kok, tapi aku letakin dia di sofa sini tadi, aku keluar lagi buat bayar jajanannya." Alana menceritakan kronologi awal mula Amora hilang.

"Terus pas aku balik lagi Amora nya udah hilang, aku pikir Amora lagi makan atau pup atau lagi main sama kakak di atas, eh taunya beneran hilang." Lanjut Alana, ia menghela nafas penuh penyesalan.

"Yaudah gini aja, kamu cari Amora di bagian rumah ini aja, aku nyari Amora di halaman sekitar sini, kalau gak ada di area halaman aku bakal nyari di sekitaran kompleks. Amora kan punya kalung lonceng, terus ada fotonya juga, jadi semakin mudah buat nyariin dia." Kata Alden. Alana mengangguk mengiyakan.

Alana pun mulai mencari Amora di beberapa sudut ruangan yang tersembunyi, karena kucing itu suka sekali bermain di sudut sudut ruangan yang banyak barangnya.

SANTRIWATI PILIHAN UMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang