CHAPTER~19

150 12 4
                                    

19. MAAF

.
.
.

"Aku kecewa sama kak Alden, untuk kesekian kalinya aku kecewa sama kakak." Ucap Alana, dengan kedua mata yang sudah berembun.

Alden meneguk salivanya dengan wajah penuh ketegangan.

"Alana, a-aku minta maaf ya?" Alden memegang kedua bahu Alana.

Alana terperangah
"Aku?" Batin Alana.

"Menikah dengan bukan orang yang tepat hanya membuat hati sakit." Celetuk gus Narendra.

Alden berbalik badan, menatap tajam pada gus Narendra. Gus Narendra pun tak mau kalah, tatapannya tak kalah tajam dari tatapan Alden.

"Ngapain lo kemari? Mau rebut istri gue?" Ucap Alden dengan nada ketus.

Gus Narendra tersenyum smirk
"Saya gurunya, saya kemari hanya untuk mengembalikan buku buku Alana." Gus Narendra menyodorkan sebuah paper bag pada Alden..

Alden menerimanya
"Yaudah sana, gue mau mesra mesra sama ISTRI gue." Alden sengaja menekankan kata 'istri'.

"Alana saya pamit dulu ya, assalamualaikum." Gus Narendra melirik Alana yang hanya terdiam dengan kepala menunduk.

"Waalaikumsallam." Jawab Alden dan Alana bersamaan.

Selepas perginya mobil gus Narendra, Alden menarik tangan Alana masuk ke dalam rumah.

Setelah menutup pintu dan menguncinya, Alden mendudukan Alana di sofa ruang tamu.

"Na, masih inget pesan gue tadi pagi kan?"

Alana mengangguk.

"Apa pesan gue?" Tanya Alden.

"Jangan membukakan pintu pada siapapun selain keluarga keluarga dekat saja." Jawab Alana, masih dengan kepala yang menunduk.

Alden mengangkat dagu Alana
"Tatap gue Na, gue udah halal buat lo tatap."

"Tadi aku, sekarang gue, kak Alden gak jelas." Batin Alana.

Setelah melihat wajah cantik Alana dengan sempurna, kedua ibu jari Alden menghapus jejak air mata di bawah kedua mata Alana.

"Kenapa nangis hm? Marah? Kecewa sama gue?"

Alana terdiam.

"Gue buat hati lo sakit lagi?"

Lagi lagi Alana terdiam.

"Alana, ngomong aja, gakpapa. Bagian mana yang gue buat lo sakit? Hm?" Dengan penuh lembut Alden berbicara pada Alana yang sedari tadi hanya diam saja.

Dengan ragu tangan Alana terangkat menyentuh bagian dadanya.

"Ini?" Alden menunjuk posisi tangan Alana.

"Hati lo yang gue buat sakit?" Tanya Alden memastikan.

Dengan polosnya Alana mengangguk, dan tiba tiba air mata nya kembali jatuh.

SANTRIWATI PILIHAN UMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang