CHAPTER~16

169 11 4
                                    

16. RETAK

.
.
.

Malam

Setelah mengantar Laila pulang, Alden kini berada di salah satu warung penjual martabak manis. Ia akan membelikan Alana martabak manis.

"Bang, martabak manis nya dua ya," ucap Alden.

"Siap mas, mau yang rasa apa?"

"Di mix aja. Yg kotak satu nya coklat sama keju, terus kotak satunya nanas sama coklat."

"Oke."

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya pesanan Alden telah jadi, setelah membayar martabak Alden kembali memasuki mobil dan langsung tancap gas.

..

Ceklek

Memasuki rumah yang begitu gelap, tangan Alden meraba raba saklar lampu.

Ctak

Terang, lampu sudah di nyalakan, Alden pun menutup pintu dan tak lupa menguncinya.

Alden berjalan menaiki anakan tangga hingga tiba di lantai dua. Tepat di depan pintu kamar Alana ia terdiam.

Tok..tok..tok..

"Na? Alana?"

Tok..tok..tok..

"Ala?"

Ceklek

"Gak ke kunci?" Gumam Alden. Tadinya ia iseng membuka knop pintu, tadinya ia kira terkunci ternyata tidak.

Gelap. Itu adalah pandangan pertama yang Alden lihat, kamar Alana begitu gelap.

Ctak

Ia menyalakan saklar lampu yang berada tak jauh dari area pintu tadi.

Pandangan Alden jatuh pada sebuah sprinbed berukuran size.

"Dia ... tidur?" Monolog Alden. Ia melihat Alana yang tidur di atas ranjang dengan hijab yang sudah tak karuan.

Alden berjalan dan duduk di sisi ranjang. Ia menatap penuh seksama wajah sembab Alana, dengan kedua kelopak mata yang bengkak.

"Nangis?" Monolog Alden lagi.

Tangannya ter ulur merapikan hijab Alana yang sudah bengkok bengkok.

"Kapan nih gue bisa lihat mahkota lo? Masih lama ya?" Alden memasukan anakan rambut yang keluar dari hijab Alana.

"Na, lo nangis gara gara gue selingkuh sama Laila? Lo dengar semua nya, hm?" Alden berbaring di samping Alana.

"Na, sudah seminggu lebih loh kita se atap. And, lo udah berhasil ngebuat gue nyaman sama lo, bahkan belum sebulan lo udah berhasil." Alden menarik nafas. "Apalagi 3 bulan kedepan, maybe, gue bisa jatuh cinta sama lo? ..."

"Gue nyaman sama lo, gue nyaman sama sikap lo, perlakuan lo ke gue, tutur bicara, sifat dan semua yang ada di lo itu gue suka. But, buat jatuh cinta sama lo itu susah banget Na, di sisi lain gue cinta banget sama Laila, disisi lain gue juga udah mulai nyaman sama lo." Lagi lagi hembusan nafas yang panjang Alden hembuskan.

SANTRIWATI PILIHAN UMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang