CHAPTER~21

165 15 8
                                    

21. TIDUR BERSAMA

.
.
.

Jam 22:30

"Tidur Na, tenang aja aku gak bakal ngapain kamu kok." Alden terkekeh saat melihat Alana yang hanya duduk di sisi ranjang.

Alana menggeleng dengan wajah cemberut
"Gak ngantuk."

"Oke kalau gitu, cuma mau ngasih tahu aja, kamar ini angker dan kalau tengah malam tuh biasanya ada kunti yang suka ketawa ketawa di balkon kamar, aku mau tidur duluan ya." Alden mulai berbaring dan membelakangi Alana.

Mata Alana melirik ke arah Alden yang tidur dengan posisi nyaman. Lalu menoleh ke arah pintu balkon kamar yang sedikit terbuka.

Glek

Alana menelan salivanya dengan bulu kuduk yang merinding, apalagi sudah hampir jam 11 malam, dan suasana makin menyeramkan bagi Alana.

"Oke Alana gakpapa, kamu punya Allah kok yang bisa jagain kamu." Gumam Alana, ia mulai bergumam membaca doa doa.

Hihihihihi

Alana langsung terduduk dengan hati yang menegang, bulu kuduknya tambah berdiri.

Hihihihihi

"Kak!" Pekik Alana, ia langsung mendepetkan tubuhnya ke tubuh Alden.

Sedangkan Alden yang memamg hanya berpura-pura tidur itu tersenyum dengan mata yang tertutup.

"Kak kak bangun, ada suara mbak kunti." Alana mulai menggoyang goyangkan lengan Alden.

"Hmmm."

"Jangan ham hem ham hem aja, bangun dulu aku takut." Suara Alana mulai bergetar, tanda bahwa ia ingin menangis karena ketakutan.

"Apa Na? Aku ngantuk besok aku ada jadwal kuliah pagi," sahut Alden dengan suara yang sengaja di buat memelas agar Alana percaya bahwa dirinya benar benar mengantuk.

"Hiks makanya bangun duluuu ..."

Dan sudah, tangis Alana pecah.

"Hahahaha," Alden langsung bangun dan duduk sambil tertawa.

Alana menatap Alden dengan wajah sendu nya.

"Ya Allah gemas banget! Istri siapa sih lo?" Alden mencubit hidung Alana yang memerah.

"Auchh sakit!" Alana menepuk tangan Alden.

"Istri kakak lah, Istri siapa lagi emangnya?" Ujar Alana sambil membersihkan cairan yang keluar dari hidungnya.

"Nangis kenapa hm? Gak takut apa nanti ada yang ngikutin suara tangis kamu?" Ucap Alden, ia semakin menakut nakuti Alana.

"Ihh gara gara kakak nih! Mending aku tidur di kamar aku, sepi aman damai dan tenteram, gak ada suara kunti kayak tadi." Sungut Alana.

"Emang beneran tadi dengar suara mbak kunti?" Tanya Alden.

"Iya." Jawab Alana.

"Dia ngajakin kamu karaoke an tuh Na," kata Alden sambil terkekeh.

"Emang mbak kunti bisa karaoke an?" Bingung Alana.

Alden menatap datar istrinya.

***

Pagi, jam 7, Alden baru saja terbangun dari tidurnya.

Alden mengambil ponselnya yang berada di atas nakas, ia mengecek apakah ada pemberitahuan dari grup atau tidak.

SANTRIWATI PILIHAN UMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang