SANTRIWATI PILIHAN UMI

CHAPTER~22

22. ALANA DAFTAR KULIAH

.
.
.

"Na Na Na,"

"Alana Alana,"

"Na, Alana, mbak santri."

"Apasih kak? Aku lagi sibuk nih." Kata Alana.

Alden duduk di karpet ruang tengah, ia tengah memperhatikan istrinya yang sangatlah sibuk mengurus berkas berkasnya.

"Nanti mau ngambil jurusan apa?" Tanya Alden.

"Jurusan apa ya? Aku juga masih bingung sih kak," jawab Alana.

Alden berbaring di dekat Alana sambil memperhatikan wajah istrinya dari bawah.

"Hobi kamu apa?" Tanya Alden secara tiba-tiba.

Alana mengetuk ngetuk dagunya, tanda bahwa ia sedang berpikir.

"Eumm ... hobi aku lumayan banyak sih, tapi yang paling aku suka tuh baca novel, hehehe." Ucap Alana.

"Oh kamu suka baca novel?" Alden tersenyum tipis, setiap kali istrinya bercerita ia sangat semangat untuk mendengarkannya.

Alana mengangguk
"Tapi kalau lagi mondok gak bisa baca novel."

"Loh, kenapa?"

"Dimarah. Kalau ketahuan bawa atau baca novel bakal di hukum." Kata Alana menjelaskan peraturan yang ada di pondoknya dulu.

"Kamu pernah di hukum?" Tanya Alden penasaran.

"Pernah." Jawab Alana.

Alden meninju kuat karpet bulu tersebut
"Gila! Siapa yang nge hukum lo? Berani beraninya dia nge hukum istri gue, siapa Na? Pasti kembarannya Aca kan? Gus Naren yang nge hukum kamu?"

Alana menggeleng
"Bukan."

Alden bingung
"Terus siapa?"

"Bu nyai, tante Syakila yang ngehukum aku."

"Omagat! Kalau itu mana berani aku Na." Alden terkekeh.

Alana menggeleng gelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Eum kak," panggil Alana.

"Ya?" Alden menoleh.

"Berarti besok udah boleh mulai antar berkas ya?" Tanya Alana.

Alden mengangguk
"Iya. Kan besok udah semester baru, dan penerimaan mahasiswa baru juga."

Alana tertunduk lesu.

"Kenapa hm?"

"Nanti kalau aku udah mulai kuliah pasti udah banyak kesibukan." Kata Alana sedih.

"Nggak juga kok Na, buktinya gue gak sibuk sibuk amat," ujar Alden.

"Iya itu kan karena kakak jarang masuk plus jarang ngerjain tugas juga. Padahal kakak udah semester 4 loh."