Jangan lupa vote, follow, dan comment💗
••••
Permainan berjalan dengan senggit dengan memperebutkan juara. Semuanya sama sama berjuang untuk mendapatkan juara dan hadiah tersebut. Namun di tengah permainan suara bel pintu menggema. "Ga, ada orang di luar tuh," sahut Delion sembari terus mengerakan jarinya dengan lihai pada layar ponselnya. Lingga mengerutu kesal, "Siapa sih anjing, ganggu aja. Bentar-bentar" Salah satu dari mereka bangkit dan berjalan menuju pintu dan membuka pintu apartemennya.
Ketika pintu apartemen di buka dari dalam, sosok di luar langsung menghujamnya dengan pelukan erat. Pelukannya begitu erat hingga membuat cowok itu kesusahan bernapas. Tubuh keduanya saling bersentuhan, tubuh gadis itu yang terlabut pakaian kurang bahan itu memeluknya dengan erat. "Babe, i miss you so bad," tutur sang gadis.
••••
Beberapa mangkuk mie instan yang dimasak Agam telah jadi. Aroma mie memenuhi seluruh ruangan. Segera mereka menghentikan permainan tersebut sebelum Agam membawa makan-makan tersebut ke atas meja di hadapan mereka. "Asik enak nihhh," ujar Liam. "Enaklah orang tinggal makan aja," sambung Carel. Liam pun cenggesan dan mulai menggambil semangkuk mie untuk di santap olehnya.
"Wah mie bikinan orang lain biasanya lebih enak daripada bikinan sendiri," ucap Lingga sembari terkekeh memandangi Agam. "Udah bisa jadi suami idaman nih, tinggal cari ceweknya aja," saran Carel. Agam terkekeh ringgan sebelum menanggapi, "Gak dulu, gua sekarang gak ada waktu buat urusin cinta." Agam satu-satu cowok di antara mereka mereka yang tak pernah menjalin hubungan serius atau berpacaran dengan gadis mana pun. Pasalnya Agam masih enggan untuk membuka hati.
"Orang baru atau orang lama?" Tanya Liam pada mereka semua di sana. "Orang gak ada status," sambung Liam. "Maksud lo apaan?" Tanya Lingga pada Liam sudah bersiap untuk menghadiahi pukulan padanya. "Hehehe gak kok bos, becanda doang ealahh," ujar Liam. "Orang tuh gini, orang baru atau orang lama? Jawabannya cuman kita yang tahu, bisa aja orang lama tetap jadi pemenangnya," tutur Agam. "Tapi semuanya kembali lagi pada diri kita," sambungnya.
Akhirnya mereka semua menyantap makanan tersebut dengan pujian-pujian yang terus disanjungkan pada Agam selaku koki malam ini. Tergolong berlebihan untuk sekelas memasak mie instan, akan tetapi rasa mienya terasa berbeda dari yang biasanya. Benar apa kata Lingga tadi, mie bikinan orang lain biasanya lebih enak daripada bikinan sendiri.
Di antara semuanya yang tengah bercanda tawa, hadirlah sosok Delion yang hanya diam mengikuti arus sembari kejadian beberapa menit lalu terus berputar bak kaset rusak dalam benaknya. Dirasanya itu bak kejadian yang imajinatif dan tak dapat dipercaya. Sepertinya ia akan trauma berhadapan dengan perempuan untuk kedua kalinya.
permainan suara bel pintu menggema. "Ga, ada orang di luar tuh," sahut Delion sembari terus mengerakan jarinya dengan lihai pada layar ponselnya. Lingga mengerutu kesal, "Siapa sih anjing, ganggu aja. Bentar-bentar" Salah satu dari mereka bangkit dan berjalan menuju pintu dan membuka pintu apartemennya.
Sudah beberapa detik berlalu tak ada satu pun yang pergi untuk membuka pintu dan suara bel pintu terus mengganggu indra pendengaran. Mau tak mau salah satu yang bangkit dan pergi membuka pintu ialah Delion. Dengan enggan ia melepaskan ponselnya di atas sofa dan melangkahkan tungkai menuju pintu.
Pelan namun pasti ia akhirnya membuka pintu. Sialnya, dia lupa melihat terlebih dahulu siapa yang datang di luar sana. Ketika pintu apartemen di buka dari dalam, sosok di luar langsung menghujamnya dengan pelukan erat. Pelukannya begitu erat hingga membuat cowok itu kesusahan bernapas. Tubuh keduanya saling bersentuhan, tubuh gadis itu yang terlabut pakaian kurang bahan itu memeluknya dengan erat. "Babe, i miss you so bad," tutur sang gadis.