Part 01

12.1K 471 5
                                    


Yok vote dulu sebelum baca


==========================================

BAGIAN

SATU (01)

==========================================


"Mamaaa!"

"Daaarrr!"

Acintya spontan menghentikan tangannya yang sedang menulis di atas tablet karena kehadiran putra tampan kesayangannya.

Acintya pun pura-pura terkejut demi bisa memberikan hiburan untuk buah hatinya.

Arjuv tentu terkikik kencang dengan rasa senang, setelah berhasil mengejutkan sang mama seperti yang batita itu inginkan.

Arjuv lalu berhambur ke pelukan ibunya.

Dan tentu dengan gembira pula, Acintya menyambut kemanjaan putra kecilnya.

Direngkuh sayang sosok Arjuv Aswamatta Dyatmika yang begitu menggemaskan.

Dikecup-kecup pucuk kepala sang buah hati untuk menunjukkan kasih sayangnya.

"Mama, Papa dah angun."

Artinya : Mama, Papa sudah bangun.

Walau pelafalan Arjuv belum sempurna, ia bisa menerjemahkan maksud sang putra.

"Papa sudah bangun, Sayang?"

"Yah, Mama."

"Dah angun."

Acintya baru saja akan menanggapi cicitan cadel sang buah hati, tapi Arjuv sudah minta segera turun dari gendongannya.

Batita itu memerosotkan tubuh. Jadi, ia tak mungkin bisa menghentikan aksi putranya.

"Mama, leh angun, Papa?"

Artinya, Mama boleh bangun, Papa?

Atas apa yang diminta jagoan kecilnya, ia pun mengabulkan kembali, tentu saja.

Seruan sarat senang pun diluncurkan oleh sang buah hati, setelah ia mengangguk.

"Bangunin Papa, ya, Sayang."

"Bilang sama Papa, sarapan sudah siap."

"Yahh, Mamaa."

Arjuv pun segera berlari ke arah kamar tidur yang ditempati sang ayah. Masih ada di lantai satu, sehingga mudah diakses.

Dan ketika batita itu hendak membuka pintu, sosok ayahnya malah muncul dari dalam ruangn. Arjuv pun kian senang.

"Papaaaa!" seru sang bocah lantang.

Lalu, berlari cepat mendekat sambil kedua tangan yang dibentangkan, tanda meminta digendong oleh ayah paling disayanginya.

Tawa cekikikan Arjuv pun keluar, setelah dipeluk dengan erat. Melepas rindu karena sudah seminggu tak bertemu ayahnya.

"Selamat pagi, Anak Papa."

Selain menyapa sang buah hati lembut, Nusra juga mempererat dekapannya.

"Agih, Papaaa."

Artinya, Pagi, Papa.

"Arjuv kangen Papa nggak, Nak?"

"Angen, Papa. Angeennn."

Artinya, kangen, Papa, kangennn.

Nusra terkekeh saat jagoan kecilnya kian menunjukkan kemanjaan, dengan kepala yang dibenamkan di bahunya.

Kerinduan akan sosok sang buah hati satu minggu belakangan di New York, tentunya bisa terobati setelah bertemu seperti ini.

"Pagi, Mas."

Tawa Nusra seketika terhenti mendengar sapaan dari Acintya Maheswari, istrinya.

Walau sapaan wanita itu terdengar halus dan sarat keramahan, berbanding terbalik dengan raut datar ditunjukkan Acintya.

Akan ada jarak di antara mereka juga yang membuat keduanya tak bisa saling dekat.

"Sarapan sudah siap."

Tentu, setelah mengatakan apa yang mesti disampaikan, Acintya memilih kembali ke dapur dan melanjutkan aktivitas di sana.

Dipertimbangkan juga untuk memberikan formulir perceraian pada Nusra Dyatmika, setelah selesai sarapan nanti.

Tak bisa ditunda lagi, setelah dua minggu belakangan ini sudah diulur waktu.

=============

Yok bab 02 udah up.

Peran Ayah Pengganti Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang