Yok vote sebelum baca yok.==========================================
BAGIAN
TIGA (03)
==========================================
“Aku minum kopi sebentar, Mas.”
Acintya menjawab pertanyaan sang suami di ujung telepon, pria itu mengonfirmasi keberadaannya karena belum pulang juga.
Satu jam lalu, ia pergi untuk mengantar buah hatinya ke tempat kids center, sejenis sekolah informal bagi anak di bawah usia empat tahun, sebelum masuk PAUD.
Arjuv sangat suka bersosialisasi. Mudah dekat dengan siapa pun. Pandai bergaul. Jiwa ekstrovert yang begitu kuat.
Jadi, ia dan sang suami memutuskan mencarikan wadah yang tepat agar buah hati mereka bisa mencari banyak teman, sekaligus juga belajar sejak dini.
Selama empat bulan berada di kids center, Arjuv begitu bersemangat bersekolah.
“Aku pulang setengah jam lagi, Mas.”
Acintya menyahuti pertanyaan Nusra yang bertanya kapan dirinya akan kembali.
“Mas sudah akan ke kantor?” tanyanya balik agar pembicaraan terjadi dua arah.
Nusra Dyatmika mengiyakan. Singkat saja tanpa penjelasan lebih lanjut dikatakan.
Lalu, terjadi kekosongan pembicaraan di antara mereka, sehingga hening tercipta.
Bukan sekali terjadi, tapi telah berulang, saat mereka bertelepon seperti ini.
Andai Nusra Dyatmika tak menghubungi lebih dulu, maka mereka berdua tidak akan berkomunikasi secara intens.
Mengobrol ketika di rumah pun jarang, hanya akan bicara hal-hal penting.
Terutama terkait pengasuhan Arjuv.
“Iya, Mas, baik.” Acintya menyahuti cepat tatkala sang suami mengatakan jika harus menutup panggilan karena bekerja.
Tentu, tidak akan dihalangi.
“Tunggu, Mas …” Acintya teringat akan sesuatu yang harus ditanyakan.
“Mas akan pulang makan siang?”
Nusrra Dyatmika mengiyakan.
“Mau makan apa, Mas?”
Dirinya belum memasak. Jadi, apa yang ingin pria itu makan akan dibuatnya.
Namun, Nusra Dyatmika tak meminta, dan bilang akan menyantap apa saja yang nanti dirinya masak. Jadi, sudah sangat jelas.
“Oke, Mas.”
Lalu, pembicaraan mereka berakhir, tentu saja acara bertelepon keduanya disudahi.
“Sudah selesai?”
Acintya langsung terkesiap karena ia baru sadar akan kehadiran dari Mahira Stevens.
Memang sejak tadi sudah ditunggu, namun ia tak menyangka mantan kekasih Nusra Dyatmika itu sudah ada di mejanya.
“Iya, sudah.” Acintya menjawab apa yang ditanya oleh wanita itu padanya.
“Aku nggak bisa lama-lama, Acintya. Aku harus ke kantor dan menemani Mas Nusra rapat nanti jam sebelas dengan klien.”
Sebagai bentuk kepahaman akan apa yang disampaikan oleh Mahira Stevens, ia pun segera saja menganggukkan kepalanya.
“Jadi, Mbak mau membicarakan apa?”
Ya, Acintya lanjut mengonfirmasi karena wanita itu yang meminta bertemu dengan dirinya pagi ini, pesan dikirim kemarin.
“Aku ingin mengembalikan kemeja Mas Nusra yang aku pinjam dari dia saat kami di Swiss. Aku bisa titip ke kamu?”
Sembari mengambil tas diberikan Mahira Stevens, ia pun mengangguk kembali.
“Kapan kamu akan bercerai dengan Mas Nusra? Apa jadi bulan ini, Acintya?”
“Iya, bulan ini.”
“Rencananya minggu ini, aku akan bilang ke Mas Nusra soal rencanaku bercerai.”
Ya, Acintya merencanakan perpisahannya karena ingin berikan ruang untuk Nusrta Dyatmika dan Mahira Stevens bersama.
Mereka harus menyudahi romansa di masa lalu karena dirinya juga. Jadi, ia tentunya harus bertanggung jawab mengembalikan semua ke asal, sebagaimana mestinya.
Andai sejak dulu sudah tahu jika Nusra Dyatmika memilih meninggalkan Mahira Stevens untuk menikahinya, maka tidak akan diterima tawaran pria itu.
Namun, ia baru saja mengetahui beberapa bulan lalu dari Mahira Stevens langsung.
Sejak saat itu, dirinya pun tak bisa tenang dan merasa sangat bersalah.
“Acintya?”
Mahira Stevens memanggilnya, setelah tak ada pembicaraan di antara mereka.
“Kalau kamu dan Mas Nusra akan benar bercerai nantinya, jangan sampai dia tahu jika aku yang memintanya, Acintya.”
=========
Ayo dong, ramaikan dengan komen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Peran Ayah Pengganti
General Fiction[Follow dulu untuk bisa membaca part dewasa 21++] Nusra Dyatmika (36th) tak berencana mengikat diri dalam sebuah pernikahan. Namun, pada akhirnya ia harus meminang Acintya Maharasti (28th), mantan istri mendiang adik laki-lakinya. Nusra harus menjad...