Dion's My Baby

36

Holaa gaiss! serius ga kerasa loh dah 2bln🥲. Okeoke jadi, aku udah mutusin kalo cerita ini bakal aku lanjut sampe tamat. Seneng banget ternyata banyak dari kalian yang udah setia nunggu aku buat update, walopun Red sering ngilang dari lane wkwkw. Maafkan ya. Thank you banget buat kalian yg udah setia nungguin aku up & udah vote & komen, percaya atau ga aku baca komen kalian satu-satu. So, semua komenan kalian aku baca💋

Kalian lebih suka happy or sad end sih? Tau-tau aja nanti aku buat ending dadakan wkwkwkw. Becanda. Oke sekian dulu deh.
Ms.Red💋

Happy reading!!

Wanita yang terbakar api emosi itu terlihat melayangkan bogeman mentah kearah Helena hingga wanita itu tersungkur. Di sisi lain, Cloe refleks menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Saat melihat sosok wanita di depannya, seketika tubuh pria itu melemas.

"K-kia..?"

Kia seolah tuli, ia terus menghujami wanita dibawahnya dengan dengan emosi yang meluap. Hingga pukulan yang ketiga, Helena menangkis tangan wanita itu dan entah bagaimana langsung mendongkan pistol tepat di depan wajahnya. Kia tak sekalipun gentar, ia menatap lurus ke arah pistol itu dengan sudut bibir yang terangkat.

Prangg!!!

"Lo berani bunuh dia, gue juga mati disini," suara Cleo yang menginterupsi akhirnya berhasil membuat Helena mengurungkan niatnya, sekaligus menarik kesadaran Kia. Untuk beberapa waktu, Kia akhirnya berani menolehkan kepalanya dan seketik itu pula kedua matanya yang memerah karena marah kini semakin menggelap.

"C-cloe.." Helena terlihat ragu, namun tetap tak menurunkan pistolnya.

Ternyata benar, pria itu memang Cloe. Kia tersenyum kecut saat melihat tangan pria itu yang menggenggam potongan vas bunga dan mengarahkan tepat di lehernya sendiri dengan gemetar. Kini ia sadar, ia adalah wanita paling bodoh sedunia. Ia dibohongi oleh dua pria sekaligus, kenapa? Apa yang salah padanya? Bukankah ia memperlakukan kedua pria itu dengan tulus?

"Gue gapernah sentuh milik lo sama sekali, hanya saingan bisnis... tapi lo, lo berani sentuh milik gue, hah?!"

Diluar dugaan, Kia berhasil mengambil alih pistol itu saat Helena lengah. Kini, pistol itu mengarah ke arah Helena.

Saat Kia tak sengaja mengarahkan pandangannya kebawah, ia benar-benar dibuat linglung sesaat. Bagaimana mungkin?!

Helena tertawa kecil, wanita itu menatap ke arah Kia dengan tatapan kosong.

"Wanita busuk kayak lo emang ga pantas untuk siapapun. Dia," Helena menatap ke arah Cleo yang kini memeluk dirinya sendiri dengan tubuh yang gemetar.

Ia tahu bahwa pria itu ketakutan. Ketakutan terbesarnya sedari dulu adalah Kia mengetahui semuanya. Semua perbuatan busuknya karena telah mengkhianati wanita itu. Melihat Cleo yang terurai air mata, Helena sangat ingin menyeka air mata itu. Cleo menatap dengan putus asa ke arah Kia yang sekalipun tak memandang lagi ke arahnya. Kenapa wanita itu tak sekalipun menoleh padanya? Kenapa?!

"Dia adalah orang yang gue cintai bertahun-tahun ini. Gue rela berikan segalanya untuk dia tapi dia sama sekali ga menghargainya dan malah ngemis cinta ke lo! Lo yang bahkan cuma jadiin dia pelampiasan," Helena menatap ke arah Kia tepat pada retina matanya.

"Rasa sakit hati... lo pasti tau dengan jelas." Ungkapnya, kemudian tersenyum kecut.

Kia mengepalkan tangannya, ia benar-benar emosi, kecewa dan bingung dengan semua ini. Darimana sebenarnya semua ini bermula? Ia tidak melakukan apapun tapi kenapa bahkan dalam hal percintaan pun, pada akhirnya dia tetap gagal?