Bulan yang bersinar terang di langit malam yang cerah, terlihat begitu indah hingga membuat Brad terpesona. Taburan bintang yang tampak bak taburan berlian pun menambah keindahan malamnya yang tenang, damai, dan sunyi.
Ia baru saja selesai berendam air hangat di bathtub kayu berbentuk lingkaran yang memang diletakkan di luar ruangan. Bathtub tersebut merupakan salah satu fasilitas terbaik yang ada di penginapan ini karena ia bisa menikmati indahnya malam sambil berendam dan menenangkan diri.
Saat ini, Brad sedang menikmati botol bir keduanya setelah menghabiskan seporsi daging panggang yang ia masak sendiri di tempat pemanggangan yang memang sudah disediakan oleh pihak penginapan. Brad mengangkat kedua kaki ke atas pagar kayu balkon, lalu menyilangkannya. Punggungnya bersandar rileks di kursi kayu yang terasa nyaman dengan bantalan tebal di bawah bokongnya yang besar.
Untuk kesekian kalinya, Brad meneguk bir dari bibir botol sembari membayangkan betapa bahagianya ia jika semua masalah yang berhubungan dengan Molly ini bisa segera selesai. Ia sudah tak sabar ingin bertemu dengan putri-putri kecilnya yang cantik dan sangat ia cintai. Ia juga sudah tidak sabar ingin memperbaiki nama baiknya yang saat ini tercoreng akibat keputusannya menghilang di tengah-tengah penyidikan.
Sembari menutup mata, Brad menikmati angin malam yang berembus lembut dan terasa dingin menyentuh pipinya yang bulat. Tanpa melepaskan genggamannya pada leher botol, Brad merapatkan mantel tebal yang membungkus tubuh gempalnya. Kemudian, dengan embusan napas puas, Brad kembali menatap keindahan langit malam yang cerah dan memesona.
"Brad."
Hampir saja Brad tersedak karena terkejut mendengar suara serak dan dalam yang tak asing di telinganya. Secepat kilat, Brad menoleh ke arah datangnya suara, kemudian beranjak dari kursi sembari memasang sikap waspada.
Suasana malam yang sepi dan keberadaannya yang jauh dari keramaian kota, membuat kehadiran pria itu terasa cukup mengejutkan sekaligus menakutkan. Dengan tatapan menyelidik, Brad mencoba mempertajam penglihatannya ke arah pria berusia akhir lima puluhan yang saat ini berdiri di ujung balkon kayu. Wajah pria itu tidak terlihat jelas karena lidah topi menutupi area pandang Brad.
"Kau ..., si pemberi perintah?" tanya Brad memastikan.
"Philip," sahut pria itu memperkenalkan diri tanpa menjulurkan tangan ke arah Brad. Kedua tangan Philip terus berada di dalam saku mantel panjang berwarna hitam. Bahannya yang terbuat dari kulit menunjukkan betapa mahal mantel yang menutupi kemeja hitam di baliknya.
Sebagai seorang polisi, Brad sudah terbiasa meneliti orang yang baru ia temui. Meskipun selama ini ia berhubungan dengan pria itu, tapi baru sekarang ia melihat wujud aslinya. Sehingga, rasa awasnya meningkat dengan sendirinya bak seekor singa yang sedang berusaha mempertahankan teritorialnya.
Philip. Pria bertubuh ramping, kekar, dan bugar di usianya yang sudah lanjut, membuat siapa pun tak akan percaya bahwa saat ini pria itu hampir memasuki kepala enam. Janggut serta kumis yang menghiasi wajah oval pria itu pun terpangkas rapi dan terawat. Pakaian mahal serta cara berjalannya yang tenang namun mengancam, mencerminkan pengendalian diri yang sempurna, yang malah membuat Brad mengerut curiga sekaligus terintimidasi.
Philip terkesan mahal dan berwibawa, tapi ada kesan lain yang tersirat jelas ketika Brad menatap pria itu. Terdapat amarah, kebencian, serta dendam yang mendalam di balik senyum tipis formal serta raut teduh palsunya. Sekuat apa pun pria itu menyembunyikannya, Brad dapat merasakan aura gelap yang mampu membuat siapa pun bergidik ketakutan.
"Untuk apa kau ke sini?" tanya Brad dengan sikap defensif.
"Kenapa kau ketakutan, Brad?" tanya Philip balik dengan sedikit nada mengejek seraya melangkah mendekat, "bukannya sudah kukatakan kalau aku ingin melihat bukti-bukti itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Trust You? (21+) - The "C" Series No. 4
RomantikWARNING 21++ !! (Cerita ini mengandung unsur adegan dewasa, kekerasan, dan kata-kata yang tidak diperuntukkan untuk anak di bawah umur. Harap kebijakannya dalam membaca. Sadar diri, sadar umur.) ***** Berdarah dingin. Kejam. Menyukai darah. Pecinta...