Pagi itu, Bianca terbangun dalam pelukan Richard yang masih tertidur damai. Tubuhnya terasa hangat, dibalut oleh tangan pria itu yang melingkar di pinggangnya. Bianca tak berani bergerak, takut mengganggu tidurnya. Tatapannya tertuju pada wajah Richard, melihat ekspresi tenangnya yang jarang ia lihat.
Pikirannya berputar, bingung mengapa semalam Richard memutuskan untuk tidak menyentuhnya, padahal biasanya ia tak pernah menahan diri. Ada kelegaan dalam dirinya, tetapi juga rasa heran. Apakah ini berarti sesuatu? Ataukah hanya kebetulan semata?
Bianca menarik napas pelan, menahan setiap gerakannya agar tidak membangunkan Richard. Namun, di balik kebingungannya, ada juga perasaan yang tidak bisa ia abaikan—kelegaan sementara yang jarang ia rasakan di dekat Richard.
Richard terusik dengan cahaya matahari yang mulai masuk ke kamar. Perlahan, ia membuka matanya dan melihat Bianca yang sudah terjaga. Matanya tertuju pada jari-jari Bianca yang sedang memainkan kancing bajunya sendiri, seolah kebosanan karena tak bisa terlepas dari pelukannya.
Tanpa berkata-kata, Richard menarik Bianca lebih erat ke dalam dekapannya, mengejutkan Bianca yang tak menyangka gerakannya tiba-tiba. Tubuh mereka semakin dekat, dan Richard memejamkan matanya kembali, menikmati kehangatan tubuh Bianca yang kini terperangkap dalam pelukannya.
Namun, di antara mereka ada sesuatu yang membuat Richard merasa tidak nyaman—dorongan di bawah sana yang tak tertahankan mulai terasa. Bianca pun bisa merasakannya bagian bawah Richard yang mengganjal, tapi ia hanya diam, menunggu bagaimana Richard akan bereaksi.
Richard dengan cepat memposisikan dirinya di atas Bianca, menatapnya dengan lekat. "Bianca, kau tahu sepertinya kali ini aku benar-benar menginginkannya," bisiknya, suaranya penuh hasrat.
Dengan rasa percaya diri, ia menekan penisnya tubuh Bianca, memastikan bahwa semua keraguannya akan sirna. "Aku tak bisa membiarkanmu lolos lagi kali ini, Bianca." lanjutnya, nada suaranya memancarkan ketegasan.
Bianca hanya bisa menatapnya, jantungnya berdebar kencang. Dia tahu betul apa yang akan terjadi selanjutnya.
Richard menekankan tubuhnya lebih menggesek di depan vagina Bianca, suaranya rendah dan menggoda. "Kau bisa merasakannya, Bianca," bisiknya, menekankan kehadirannya dengan intensitas yang semakin meningkat.
Setiap detak jantung Bianca seakan berdentum di telinganya, tubuhnya merespons tanpa bisa ditahan. Richard mengamati reaksi Bianca, menginginkan lebih banyak dari apa yang dia tawarkan. "Rasakan betapa aku begitu menginginkanmu" lanjutnya, sambil menggeser jarinya lembut di sepanjang kulit Bianca, menyalurkan arus panas antara mereka.
Bianca menggigit bibirnya, berjuang antara keinginan dan keraguan. Dia tahu betapa berbahayanya ini, tetapi setiap bisikan dan sentuhan Richard semakin membuatnya tenggelam dalam lautan emosi yang tak bisa dia kendalikan.
Richard bangkit dari tubuh Bianca, menatapnya dengan sorot mata yang penuh kendali. "Buka semuanya pakaianmu Bianca." perintahnya tegas, suaranya dalam dan memerintah.
Bianca menelan ludah, jemarinya bergetar sedikit saat dia mulai mengikuti instruksinya. Tubuhnya merespons perintah itu meskipun pikirannya dipenuhi keraguan. Tatapan Richard tidak teralihkan darinya, memperhatikan setiap gerakan yang dia lakukan. Atmosfer di ruangan semakin tegang, seakan udara semakin tebal dengan kehadiran mereka berdua.
Saat Bianca selesai, dia merasa telanjang bukan hanya secara fisik tetapi juga emosional di hadapan Richard, yang kini menatapnya dengan rasa kepemilikan yang jelas.
Richard menjilat bibirnya perlahan, matanya memancarkan keinginan saat tubuh Bianca terpampang di hadapannya. Dia mengamati setiap lekuk tubuhnya dengan pandangan yang penuh nafsu, seolah menikmati pemandangan itu sepuasnya. Tubuh Bianca yang terbuka di depannya membuat Richard semakin tak sabar, dia mengulurkan tangannya dan menyentuh kulit halusnya, mengelus perlahan namun penuh kuasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Maid 21+
Fiksi Remaja21+ Demi membayar biaya perawatan kekasihnya yang sedang Koma akibat kecelakaan, Bianca terjebak menjadi Maid di Rumah mewah milik keluarga Richard Allexander. Tanpa bianca sadari hidupnya sudah sepenuhnya milik Richard tanpa bisa pergi darinya "Say...