CHAPTER 34

691 84 3
                                    

----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
-
-

"Momy... Dedel laper," rengek Adel, sambil memegangi perutnya.

Gracia tertawa kecil, meski matanya masih merah karena menangis. "Kamu mau makan apa, sayang?"

Adel tersenyum tipis, menikmati perhatian itu. "Mau nasi sop aja, Momy. Suapin ya."

Gracia tersenyum lembut, menatap Adel dengan penuh kasih. "Dedel masih minta disuapin? Kamu udah gede, sayang," jawabnya, pura-pura menolak sambil tertawa kecil.

"Pleeaase, Momy," rengek Adel, menggoyangkan tangannya seperti anak kecil yang meminta perhatian. "Dedel nggak kuat pegang sendok."

Papi yang duduk di sofa hanya tertawa melihat tingkah Adel. "Aduh, nih anak, baru bangun koma aja udah manja-manja lagi," katanya sambil menggelengkan kepala.

"Udah, udah, sini Dedel makan dulu. Kamu butuh banyak makan biar cepet sembuh," ujar Gracia akhirnya menyerah, lalu mengambil mangkuk di meja dan mulai menyuapi Adel dengan lembut.

Adel membuka mulutnya perlahan, menikmati setiap suapan dari Gracia. "Mmm, enak," gumamnya. "Emang bener ya, makanan apa aja kalo disuapin rasanya pasti beda, jadi terasa lebih enak."

Antonio yang duduk di sofa mendekat, menyentuh kepala Adel dengan lembut. "Papi nggak nyangka kamu bakal bangun hari ini. Kamu bikin Papi sama Momy khawatir banget."

Adel tersenyum tipis sambil membuka mulutnya saat Momy menyuapinya dengan lembut. "Momy, suapin lagi... Enak," ucapnya dengan nada manja.

Mereka tertawa kecil, menikmati momen sederhana itu sebelum Adel tiba-tiba mengernyit. "Momy, Papi... Ci Shani masih lama kah di Paris? Dedel kangen, bisa tolong telfonin gak?"

Momy dan Papi saling berpandangan sebentar. Papi dengan lembut mengelus tangan Adel. "Ci Shani pasti lagi sibuk, sayang. Dari kemarin susah dihubungi, nanti aja ya, nunggu cici kamu telfon duluan."

Adel terdiam, tampak kebingungan, tapi kemudian dia mengangguk. "Oke... Kalau gitu nanti Dedel tungguin."

Saat suapan terakhir masuk, tiba-tiba terdengar suara gaduh dari pintu. "Adel!" seru beberapa suara sekaligus.

Adel menoleh dan melihat sekumpulan wajah familiar masuk dengan senyum lebar dan semangat. Flora, Lulu, Olla, Rasya, dan Oniel berkumpul di depan pintu, membawa cemilan dan beberapa buah. Mereka semua tampak lega melihat Adel sudah bangun.

"Akhirnya lo bangun juga, Del!" Flora sambil berteriak mendekati tempat tidur. "Gila, kita udah seminggu nunggu lo sadar. Gue pikir lo mau tidur selama-lamanya, serius."

I'M ADELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang