-
-
-
-Flashback off
"Jadi gitu pi, mom, ci, setelah beberapa saat dedel jatuh dari motor dedel pingsan dan dedel gatau apa-apa lagi," jelas Adel.
"Ya ampun, Dedel. Kamu harus hati-hati ya, jangan kebawa emosi gitu kalo lagi berkendara," kata Papi.
"Ya. Mau gimana, Pi... orang... " ucapannya terpotong ketika Shani tiba-tiba menyela.
"Maaf... karna cici kan," ucap Shani lirih.
"Eh.. Eh.. engga gitu ciciku.. "
"Oh ya, yang bawa Adel ke sini siapa?" tanya Adel dengan nada penasaran, mencoba mengalihkan perhatian.
"Yang bawa kamu kesini temen kamu de, Flora," ucap Shani.
"Loh, kok bisa Flora yang bawa Adel, Ci?" Adel terkejut dengan apa yang dikatakan cicinya. Matanya melebar, penuh rasa ingin tahu.
"Katanya pas diperjalanan dia mau pulang dari luar karna cici minta tolong buat bantu cariin kamu dia ngeliat kerumunan orang, karena dia penasaran dia liat ternyata kamu yang kecelakaan," jelas Shani.
"Untung aja ada Flora, kalo ga ada dia dedel gatau sekarang dedel gimana," ucap Adel.
"Besok kamu harus bilang makasih sama dia, De," ucap Shani sambil mengusap tangan Adel dengan lembut.
"Iya ci, pasti," ucap Adel.
Adel merasa tubuhnya masih lemas, namun hatinya hangat melihat perhatian dari keluarganya. Ia memandang Shani yang duduk disampingnya sejak tadi.
"Ci, Cici nggak capek apa duduk kayak gitu? Ini juga tangan Adel dari tadi dipegangin terus," ucap Adel dengan nada prihatin, memperhatikan Shani yang terlihat lelah namun tetap tersenyum.
"Enggak kok, sayang. Cici gapapa kayak gini aja. Cici nggak mau ditinggalin kamu lagi," jawab Shani dengan lembut, tangannya masih erat memegang tangan adiknya.
"Astaga, Cici. Adel lagi sakit mana mungkin bisa pergi ke mana-mana," ucap Adel heran dengan sikap posesif cicinya, namun di dalam hati ia merasa sangat senang karna perhatian yang diberikan Shani.
Papi dan Momy yang melihat tingkah kedua anaknya hanya tersenyum dan menggeleng-geleng kepala. Malam semakin larut, dan suasana di ruang perawatan semakin tenang.
"Udah malam, sayang. Tidur gih," pinta Papi kepada kedua anaknya, matanya mulai terasa berat.
"Iya, sayang. Kalian tidur gih, udah malam," ucap Momy dengan nada lembut, tangan mengelus bahu Adel.
"Cici bobo sama dedel ya disini," pinta Adel sambil menunjuk space kosong di samping dirinya.
"Emang boleh? Nanti kamu sempit loh de. Cici tidur di kasur aja ya kalo ngga di sofa," ucap Shani.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M ADELIA
Fanfiction"Ciciii, mau kiss duluu," "Ini Ci, pake helmnya dulu. Sini, dedel pakein," "Ci, cici kerumah sakit sekarang ya ci" "Adel, Ci.. " Awalnya emang gajelas, tapi coba deh baca sampe selesai. Gabisa deskripsiin langsung baca aja. Disclaimer ini cuman ceri...