"Ciciii, mau kiss duluu,"
"Ini Ci, pake helmnya dulu. Sini, dedel pakein,"
"Ci, cici kerumah sakit sekarang ya ci"
"Adel, Ci.. "
Awalnya emang gajelas, tapi coba deh baca sampe selesai. Gabisa deskripsiin langsung baca aja.
Disclaimer ini cuman ceri...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- - - -
Pintu kamar terbuka dengan lembut, memperlihatkan seorang pelayan yang membawa nampan berisi makan malam dan dua gelas air putih.
"Permisi, non. Ini bibi bawakan makan malam untuk non Adel dan non Shani," ucap pelayan sambil melangkah masuk dengan hati-hati.
"Iya bi taroh di sini aja bi," Adel menunjuk nakas di samping tempat tidur.
"Baik, Non," pelayan meletakkan nampan dan memperhatikan Shani sejenak. "Ada lagi yang bisa bibi bantu, Non?"
"Oh ya bi, Adel minta tolong ambilin kompresan buat cici ya,bi. Soalnya cici deman," pinta Adel.
"Baik non, ada lagi?"
"Sama sekalian obat penurun panas, dan satu lagi cool fever juga ya bi," jelas Adel.
"Baik non sebentar bibi ambilkan," Pelayan itu pergi meninggalkan Adel dan Shani.
"Ci, makan dulu ya. Habis itu minum obat," ucap Adel.
"Gamau de," ucap Shani lirih.
"Makan ya, Ci. Kalau Cici nggak makan, gimana mau cepet sembuh?" bujuk Adel
"Gak mau, De. Nanti aja yaa," ucap Shani dengan lemah..
"Makan dulu ya ci, dedel suapin. Kalo cici ga makan dedel juga ga mau makan," ancam Adel.
Tok.. Tok.. Tok..
"Masuk,"
"Non, ini air kompresan sama obatnya," pelayan kembali dengan nampan kecil berisi obat dan kompresan.
"Taroh situ aja bi," Adel menunjuk nakas di samping tempat tidur.
"Makasih ya bi," ucap Adel tersenyum manis.
"Sama-sama, Non. Ya sudah, bibi kebawah ya, Non," pelayan pun pergi meninggalkan kamar, menyisakan Shani dan Adel.
"Yaudah kalau Cici nggak mau makan, Dedel tinggal ya," Adel berpura-pura beranjak dari ranjang, tapi belum sempat adel beranjak pergu tiba-tiba pergelangan tangannya dicekal oleh Shani.