-
-
-
-Di dalam ruang inap kini Adel, Shani, Oniel, Lulu, Flora, Mira, menatap heran ke arah Olla. Hingga Olla kembali membuka suara membuyarkan pikiran teman-temannya dan Shani.
"Ini punya siapa dah del," ucap Olla menunjuk balon berbentuk kucing yang ada disamping Adel.
KIRA-KIRA GINI GUYS BALONNYA, PUNYA ADEL WARNA ABU.
"Weh iya, anjir! Gue baru ngeh ada balon beginian," ucap Lulu sambil tertawa kecil, matanya berbinar karena terkejut.
"Duh mampus, pake acara lupa ni balon masih ada disini," batin Adel.
"Eh, emm, itu...," ucap Adel dengan suara gemetar karena gugup.
Adel, yang biasanya tampil garang dan tegas, terlihat agak canggung. Teman-temannya tidak bisa menahan senyum melihat situasi yang lucu ini. Shani, yang selalu tahu kelemahan adiknya, tertawa kecil sebelum menjawab.
"Punya Adel itu," jawab Shani dengan cepat, membuat Adel terkejut karena belum sempat memberikan alasan.
Seketika, tawa mereka meledak. "Pftt... buahahahahah..." Semua tertawa keras, bahkan Oniel sampai memegangi perutnya.
"Buset, Del! Ini beneran punya lo Hahaha..." ucap Oniel, tertawa terbahak-bahak.
"Anjir, si Adel seriusan ini, Del? Wkakakaka..." tambah Lulu sambil menggeleng-gelengkan kepala, matanya menyipit karena tertawa terbahak-bahak.
Adel merasa semakin tersudut, dia mencoba untuk tetap tenang, namun wajahnya merah padam. "Ih, cici mah! Dedel malu tau," ucapnya sambil menutupi wajahnya dengan tangan.
Tawa semakin meriah, bahkan Shani, yang biasanya lebih kalem, ikut tertawa melihat reaksi malu adiknya yang lucu. Adel dikenal sebagai sosok yang cool dan badas, namun situasi ini menunjukkan sisi lain dirinya yang lebih lembut dan kekanak-kanakan.
"Gak nyangka gue, seorang Adel yang terkenal badas, cool, datar kek triplek, ternyata masih suka balon karakter. Buahahaha," ejek Olla dengan tawa yang masih tersisa di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M ADELIA
Fanfiction"Ciciii, mau kiss duluu," "Ini Ci, pake helmnya dulu. Sini, dedel pakein," "Ci, cici kerumah sakit sekarang ya ci" "Adel, Ci.. " Awalnya emang gajelas, tapi coba deh baca sampe selesai. Gabisa deskripsiin langsung baca aja. Disclaimer ini cuman ceri...