Pertarungan dan Pengorbanan

1.8K 210 4
                                    

----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
-
-

Di sebuah kamar yang didominasi dengan warna putih, coklat, dan cream, dua gadis cantik masih tertidur pulas. Kamar itu penuh dengan hiasan girly dan lampu-lampu putih yang menambah kesan elegan dan estetik. Selimut masih setia melekat di tubuh mereka, memberikan kenyamanan ekstra di pagi yang dingin.

"Eunghh... "

Shani terbangun terlebih dahulu mengerjap-ngerjakpakn matanya hingga kesadarannya seratus persen kembali. Ia memandang lekat wajah damai adiknya yang masih tertidur pulas sambil memeluk dirinya.

"Gemes," itu kata yang pertama keluar dari mulut shani setelah beberapa saat menatap lekat wajah adiknya, bagi Shani wajah adiknya ketika tidur sangat teduh dan menenangkan. "Jangan pernah berubah ya adik kecilnya cici," gumam shani pelan lalu mengecup singkat pucuk kepala adiknya.

"Jam berapa ini," gumam Shani perlahan menyingkirkan tangan adik kesayangannya dan bangkit dari tidurnya. Shani mengambil ponselnya dan mengecek jam.

"Jam 5 ternyata, mandi dulu kali ya," ucap Shani pada dirinya sendiri. Ia beranjak dari tempat tidur, meninggalkan Adel yang masih tertidur pulas, dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

"Eunghh... "

Adel terbangun dengan perlahan, matanya masih setengah tertutup dan tubuhnya terasa sedikit berat. Ia meraba-raba tempat tidur di sebelahnya, namun tidak menemukan sosok Shani di sana. Adel langsung bangkit dari tidurnya merubah posisinya menjadi duduk dengan kepala yang disandarkan ke headboard ranjang.

"Cici kemana ya," gumam Adel bertanya-tanya. Ia menguap lebar dan meregangkan tubuhnya sebelum turun dari tempat tidur.

Setelah 15 menit, Shani selesai dengan kegiatan mandi paginya dan sudah siap dengan kemeja putih dan celana lost pants coklat. Shani berjalan ke luar dari kamar mandi menghampiri Adel.

"Dedel, udah bangun, " ucap shani lembut, dan mendapat anggukan dari Adel.

"Morning cici," ucap Adel dengan suara serak khas bangun tidur.

"Morning sayang," ucap Shani lembut lalu duduk disamping Adel.

"Morning kiss dulu," pinta Adel manja.

"Cup.. Cup.. Cup.." Shani mengecup singkat kening juga pipi kanan dan kiri Adel.

"Yaudah gih siap-siap, katanya mau nganterin momy sama papi ke bandara," lanjut shani.

"Ay, ay captain. Cup..." Adel mengecup sebelah pipi Shani kemudian buru-buru beranjak pergi menuju kamarnya.

****************

Di meja makan

Papi yang sedang duduk dengan tenang dan Momy yang menyajikan sarapan kini menatap Shani yang baru turun dari atas.

I'M ADELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang