Extra part

32 3 1
                                    

Bayangan di Balik Tirai


Di balik segala kemegahan kekuasaan dan ketakutan yang diciptakan oleh Duke Vincent, ada sesuatu yang selalu mengintai dalam kegelapan—sesuatu yang belum tersentuh oleh intrik atau kekuatan politik. Malam itu, Vincent duduk di kamarnya yang sunyi, cahaya lilin memantul samar di dinding batu. Meskipun ia telah memenangkan banyak pertempuran, rasa dingin yang merayap di balik kesadarannya tak bisa ia abaikan.

Di hadapannya, selembar kertas kuno terbuka, isinya penuh dengan simbol-simbol yang tak ia pahami. Itu adalah salah satu dari banyak warisan yang ia temukan di ruang rahasia istana tua, peninggalan yang ditinggalkan oleh raja-raja sebelumnya. Salah satu simbol—sebuah mata yang terukir di pusat lingkaran—terasa seolah mengawasinya.

"Ini bukan hanya tentang kekuasaan," gumam Vincent pelan, tatapannya menyipit. Ia tahu ada lebih dari sekadar permainan politik di kerajaan ini. Rahasia lebih tua dari kerajaan itu sendiri tersembunyi di bawah permukaan.

Tiba-tiba, suara langkah yang tak ia harapkan terdengar. Arlen, sahabat sekaligus tangan kanannya, muncul di ambang pintu. Wajahnya penuh kegelisahan, dan Vincent segera tahu bahwa sesuatu yang tak biasa sedang terjadi.

"Yang Mulia," Arlen berbisik, "Ada kabar dari luar tembok. Para prajurit menemukan tanda-tanda pergerakan di sekitar makam kuno para raja. Sesuatu... bergerak di sana."

Vincent terdiam sejenak, lalu menutup kertas kuno di depannya. Matanya yang dingin bersinar dalam keremangan. "Ini bukan pemberontakan biasa," katanya pelan namun tegas. "Ada kekuatan yang kita tidak pahami sedang bangkit."

Arlen, yang biasanya tak gentar menghadapi musuh di medan perang, merasa sesuatu yang aneh berputar di udara. "Apa yang akan kita lakukan?"

Vincent berdiri, mengambil pedang yang selalu ia simpan di dekatnya. “Kita hadapi kegelapan ini, sama seperti kita menghadapi musuh di medan perang. Namun, musuh ini mungkin tidak bisa dikalahkan dengan pedang semata.”

Malam itu, Vincent dan Arlen berangkat menuju makam kuno, tempat di mana para raja lama dimakamkan. Di sana, di bawah cahaya bulan yang suram, mereka menemukan pintu batu besar yang telah lama terkunci... kini terbuka sedikit. Angin dingin yang keluar dari dalamnya membawa bisikan-bisikan yang membuat darah mereka membeku.

Vincent berdiri di depan pintu terbuka itu, matanya menatap ke dalam kegelapan yang tak bisa ditembus cahaya bulan. "Apa pun yang ada di dalam sana, kita harus bersiap menghadapi kebenaran yang lebih gelap dari yang pernah kita bayangkan."

Di balik pintu itu, rahasia tertua kerajaan menunggu... dan tidak semua rahasia seharusnya diungkapkan.



Bersambung.......

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Throne Of Secrets And Iron 〘TAMAT〙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang