Bab 19

203 20 0
                                    

"Eh itu Nares ya" tanya Renna saat sadar jika ada Nares

"Hehehe iya tante" Narespun menyalami Wira dan juga Renna

"Ihhh kok makin manis aja sih" ucap Renna gemas

"Anak siapa dulu" bangga Vera

"Anak lu mana?" Tanya Dirga kepada Wira

"Dia masih ada urusan sebentar lagi kesini mungkin" ucap Wira

Sedangkan di suatu tempat lebih tepatnya di sebuah ruangan gelap terdengar suara rintih kesakitan dan juga suara tangisan yang membuat ruangan tersebut semakin mencekamkan.

Ruangan dengan 2 orang di dalamnya tetapi berbeda, bedanya yang satu sedang menahan segala siksaan yang dia terima dan yang satu sibuk memberi siksaan.

"K-kenapa lu la-kuin i-ini?" ucap lemah Clara, yapsss orang yang sedang menahan siksaan itu ialah Clara

"Lu masih berani tanya setelah apa yang lu lakuin hah" ucap orang itu sambil mengoreskan pisaunya ke wajah Clara

"Gue ba-hkan e-enggak lakuin apa-apa Davino" dan ya orang yang sedang menyiksa itu Davino

"LU UDAH BUAT NARES MARAH SAMA GUE SIALAN" marah Davino sambil menarik rambut Clara

"AKHHHH"

"LU UDAH BUAT GUE SAMA NARES MAKIN JAUH"

"A-apa hubu-ngan lu s-sama Nares?"

"Nares itu milik gue, selamanya juga akan kayak gitu, jadi" Davino semakin mengecangkan tarikannya

"AKHHHHHH S-SAKIT VIN"

"Jadi lu harus mati" ucap Davino yang membuat Clara menggelengkan kepalanya

"Lu harus mati Clara karena lu udah berani sentuh Nares dan juga udah ngerebut semua perhatian Nares" Davinopun melepaskan tarikannya dan mengeluarkan pisau yang membuat Clara semakin takut

"Vin gue minta maaf tapi pliss jangan bunuh gue, gue bakal ngejauh dari kehidupan lu dan juga Nares tapi plisss biarin gue hidup vin" ucap Clara sambil memohon

"Tapi sayang gue gak bakal biarin lu hidup Clara" Davino mulai menggoreskan tangan Clara

"AKHHHHH"

"Satu tusukan ditangan akan tiba"  ucap Davino

Jlebb

"AKHHHH"

"Dua tusukan ditangan"

Jlebb

"AKHHHHH"

"Dua tusukan di kaki"

Jlebbb

"AKHHHH"

"Dan terakhir dua tusukan di perut"

Jlebb jlebb

Darah berceceran dimana-mana bahkan baju yang di kenakan Davino pun terdapat banyak darah. Clara sekarang sudah tak mampu menahan rasa sakit itu sekarang dia terlihat sangat mengenaskan dengan banyak tusukan di tubuhnya.

Davinopun menelfon seseorang untuk membereskan mayat Clara dan untuk membersihkan tempat itu juga. Setelah itu dia akan pergi karena ada janji dengan Orang tuanya.

Setelah di beritahu orang tuanya bahwa orang yang akan dijodohkan dengannya ialah orang yang dia suka, Davino sangat senang dan bersemangat.

Tak berselang lama, Davino tiba di rumah Dirga. Dirga dan Vera sangat terkejut dan juga bahagia, ternyata yang akan menjadi calon menantunya adalah orang yang sudah ia kenal. Berbeda dengan Nares, anak itu tampak sangat terkejut, dia gak nyangka kalo dia akan di jodohin dengan Davino.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Psiko & BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang