Malam hari ini Davino terlihat sangat tampan. Setelan jas hitam membuatnya sangat tampan dengan rambut yang rapi. Malam ini Davino akan pergi ke pesta ulang tahun Clara dengan mengendarai mobil. Tapi sebelum itu, Davino akan ke rumah Nares untuk menjemputnya
Davino telah sampai di depan rumah Nares. Dia mengetuk pintu rumah itu dengan percaya diri.
"Haloo tan" sapa Davino dengan senyuman
"Ehh cari siapa ya" ucap mama Vera bingung
"Saya Davino tan temannya Nares"
"Owalahh temannya Nares toh, masuk-masuk"
"Mau ajakin Nares keluar ya" ucap Vera dengan antusias
"Hehehe iya tan, boleh kan?" Ujar Davino
"Tentu boleh dong, tuh anaknya ada di kamar masuk aja"
"Boleh kah tan" tanya Davino
"Boleh dong, itu tuh kamarnya di lantai 2 sebelah kanan tangga, samperin gih" Davino pun naik dan masuk ke kamar Nares. Nares yang sedang asik main game pun kaget dengan keberadaan Davino
"ANJIRRR NGAPAIN LU DISINI" teriak Nares
"Kan gue udah bilang kalo gue mau jemput lu" ucap santai Davino
"Gak, balik sana lu tiba-tiba gak mood pergi gue" ucap Nares sambil memainkan gamenya lagi.
"Kalo lu gak mau ikut, gue bakal tidur disini semalaman" ancam Davino
"Apaan sih, gak gak gak ada, pulang lu sana" ucap Nares
"Oke kalo gitu" Davino pun merebahkan dirinya di tempat tidur Nares dan dengan lancangnya memeluk Nares
"Apaan sih Vin, lepas anjing"
"Lepas woiii"
"Bangsat gue kagak bisa napas ege"
"Iya iya gue ikut" ucap Nares pasrah "sekarang lepasin biar gue bisa siap-siap dan sana keluar" ucap Nares sambil mengusir Davino
"Cepet keluar"
"Iya iya galak banget sih" Davino pun akhirnya keluar
———————————————————————
Disini lah mereka, sebuah gedung mewah yang terletak di tengah-tengah kota. Gedung yang dihiasi dengan berbagai dekor mewah dan terdapat banyak makanan minuman serta suara dentuman musik yang langsung menyambut indra pendengaran.
Davino dan Nares masuk dengan tangan Davino yang menempel ke pinggang Nares. Bahkan Nares sudah berapa kali berusaha melepaskannya tetapi Davino tetap kekeh. Clara yang melihat Davino dan juga Nares pun tersenyum manis dan menyambut mereka dengan hangat.
"Ini hadiah buat lu" ucap Davino sambil memberikan hadiah itu
"Wihhh makasih ya, harusnya kamu enggak usah repot-repot ngasih hadiah segala, kamu datang aja aku udah senang banget" ucap Clara
"Emmm kamu gak bawa hadiah buat aku" tanya Clara sambil melihat Nares
"Enggak" jawab singkat Nares
"O-ohh okeyy" setelahnya keadaan menjadi sunyi beberapa detik
"Oh iya kalian masuk aja, nikmatin acaranya aku mau nyambut yang lain juga" ucap Clara setelah itu pergi tak lupa dengan mengusap lengan Davino sekilas
Nares yang melihat itupun sangat muak "dih dasar cewek murahan" ucap batin Nares
"Udah ayo masuk" ucap Davino sambil merangkul pinggang Nares
"Bisa gak gausah rangkulan segala, geli anjir" ucap Nares sambil melepas rangkulannya
"Lepas Davino"
"Enggak mau, gue nyaman kek gini"
"Tapi gue yang gak nyaman bangsat, gue bukan cewek yang harus dirangkul-rangkul segala sialan" ucap Nares dengan nada sedikit keras yang membuatnya menjadi perhatian orang-orang
"Sssstttt lu gak lihat, lu jadi bahan tontonan orang-orang" Nares yang mendengarpun langsung melihat sekitar dan benar saja jika dirinya menjadi pusat perhatian orang-orang
"Makanya diam" Nares pun pasrah dan ikut aja apa yang Davino mau. Mereka pun masuk lebih dalam ke tempat pestanya
"NARESSSS"
"WOIIII SINIII" teriak Nathan dan Edgar
"Gue kesana, lu kalo mau pergi, pergi aja gak usah ikutan gue" tanpa menunggu balasan dari Davino, Nares segera jalan meninggalkan Davino sendiri
"Wihhhh katanya lu gak datang" tanya Edgar
"Emang awalnya gak mau datang tapi dipaksa noh sama tuh orang" jawab Nares
"Makin lengket aja lu sama si Culun itu" ujar Nathan
"Heh bukan culun lagi dia sekarang, sekarang mah dah jadi incaran para cewek" ucap Edgar
"Eh iya juga ya"
"Udah-udah ngapain malah bahas dia sih, mumpung disini kita senang-senang aja" ucap Nares
"Yeeee kemaren aja bilangnya gak mau, aneh lu bos" ucak Edgar
"Bacot"
Di sisi lain Davino sedang duduk sendirian tapi matanya tetap fokus melihat Nares yang sedang asik. Saat sedang asik melihat Nares tiba-tiba Clara datang dengan minuman ditangannya tepat di depan Davino yang membuat pemandangan indahnya terhalang
"Kamu kok sendirian, Nares mana" tanya Clara
"Tuh" ucap Davino sambil menunjuk Nares menggunakan dagunya
"Owhhh, oh iya ini aku bawain minuman, aku lihat dari tadi kamu cuma diam aja" ucap Clara
"Makasih" jawab Davino dan meminumnya sampai habis, kebetulan sekali dia memang haus. Clara yang melihat pun tersenyum licik
"Kamu malam ini ganteng banget vin" ucap Clara sambil menempelkan tubuhnya lebih tepatnya dadanya ke lengan Davino
"Lu ngapain sih, nempel-nempel segala" ucap tidak suka Davino
"Emang kenapa sih, kamu gak suka ya" sambil lebih merapatkan dirinya dengan tubuh Davino
"Kok disini panas banget, lu gak mampu beli ac apa gimana" ucap Davino sambil melepaskan jasnya. Clara yang mendengarpun tersenyum lebih lebar
"Ihhh orang disini dingin kok kamu bilang panas sih, lihat bahkan disini juga ada ac"
"Kalo kamu panas buka aja kancing kemejanya" Clara dengan lancangnya membuka dua kancing atas kemeja Davino. Davino hanya diam karena bukan hanya panas yang dia rasakan tapi ada sesuatu lain yang ingin dia hasratkan. Bahkan sekarang celananya mulai terasa sesak.
Clara yang melihat itu dengan sengaja menyentuhnya bahkan mengelusnya yang membuat Davino sedikit mengeram
"Punyamu kok tegang vin" sambil tetap mengelus junior Davino
"Kamu mau aku bantuin gak" ucap Clara sambil menjilat telinga Davino
"Kalo mau kamu bisa ikut sama aku" seakan terkena sihir, Davino tanpa sadar berdiri dan mengikuti kemana Clara pergi
Clara membawa Davino di sebuah Kamar. Clara menarik Davino untuk duduk di samping ranjang dan dengan tidak sopannya Clara duduk di pangkuan Davino dengan mengalungkan kedua tangannya di leher Davino
"Kamu ganteng banget malam ini" bisik Clara sambil menjilat daun telinga Davino. Davino hanya diam sambil menahan sesuatu yang dibawah
"Emmm kamu tegang ya?" Tanya Clara manja dan dengan sengaja menggeseknya
"Lu mau ngapain" tanya Davino saat Clara mulai berjongkok
"Bukannya kamu lagi tegang, aku cuma mau bantuin kamu" ucap Clara sambil menurunkan resleting celana milik Davino. Clara mulai memasukkan junior Davino ke dalam mulutnya.
Clara mengulum junior Davino dengan sangat lihai. Davino yang diperlakukan seperti itu tentu menikmatinya bahkan tangannya bergerak untuk memaju mundurkan kepala Clara.
⭐️⭐️⭐️
Jangan lupa vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Psiko & Badboy
FantasyNares Angelo Yuan, yang terkenal sebagai raja bully di sekolahnya, tiba-tiba menemukan dirinya takluk di hadapan seorang psikopat yang misterius. Davino Xabilo Abimanyu, seorang psikopat jenius yang menyamar sebagai culun untuk melindungi kehidupan...