Pagi ini terlihat dua laki-laki yang masih tertidur dengan lelap dengan satunya yang sedang memeluk. Pagi ini pukul 05.30 Davino bangun lebih dulu. Dia berinisiatif untuk membuatkan Nares sarapan sebagai tanda maaf karena telah menyakitinya. Sebelum turun ke bawah, Davino melihat ke arah sosok yang paling dicintainya bahkan sampai-sampai dia tidak rela jika orang yang dicintainya di ambil orang lain.
Davino melihat Nares dengan tatapan lembut dan tulus tanpa ada tatapan kemarahan seperti kemarin, Davino melihatnya sambil membelai rambut Nares yang menurutnya halus dan wangi, setelah puas memandangi Davino-pun segera turun untuk membuatkan Nares sarapan.
Mungkin dia akan buat susu dan nasi goreng saja. Sebenarnya para maid sudah menawarkan agar mereka saja yang menyiapkan sarapan buat Nares tetapi Davino kekeh ingin membuatnya sendiri, mau tidak mau para maid-pun membiarkan tuan mereka yang menyiapkannya.
Di sisi lain, Nares telah bangun dari tidurnya dia merasakan sakit di perutnya tapi anehnya lukanya tidak terlalu sakit seperti kemarin. Saat dia lihat ternyata lukanya itu sudah diobati. Setelah itu Nares turun ke bawah, saat sampai di tengah anak tangga ternyata dia berpapasan dengan Davino yang ingin memanggilnya juga.
"Udah bangun hmm?" Tanya Davino lembut
"Ayo makan dulu" sambil menggandeng tangan Nares
"Kenapa?" Tanya Davino saat Nares masih diam saja
"Pulang" ucap Nares datar
"Lu belum makan lho, sarapan dulu yuk" ucap Davino
"Pulang" jawab Nares
"Okey tapi nanti sekarang kita makan dulu"
"Pulang Davino" ucap Nares dengan sedikit penekanan
"Huftt...kenapa pengen pulang hmm?" Tanya Davino
"Sekolah"
"Lu hari ini gak usah sekolah dulu ya, nanti biar gue ijinin"
"Kenapa?" Tanya Nares masih dengan muka datarnya
"Perut lu masih sakit, jadi istirahat dulu aja ya jangan sekolah dulu" ucap Davino lembut
"Yang bikin gue kayak gini siapa"
"Iya, gue minta maaf kemarin gue emosi jadi sampai nyakitin lu, maaf ya sayang" ucap Davino sambil menggegam tangan Nares
"Gue mau sekolah" ucap Nares
"Yaudah kalo lu emang pengen sekolah tapi lu berangkat bareng gue"
"Enggak, gue bisa berangkat sendiri" ucap Nares dengan nada sedikit tinggi
"Itu terserah lu, kalo lu gak mau gak usah sekolah hari ini" tegas Davino
"Hufhh...okey gue berangkat bareng lu" pasrah Nares. Davino yang mendengarnya pun tersenyum
"Sekarang kita sarapan dulu" ucap Davino sambil menggendong Nares ala bridal style
"Gue gak cacat vin, jadi turunin gue"
"Tapi lu lagi sakit" ucap Davino yang membuat Nares pun hanya bisa pasrah. Keduanya makan dengan hening tapi di dalam keheningan tersebut Davino masih saja memperhatikan Nares bahkan saat ada coklat di bibir Nares, Davino akan dengan sigap membersihkannya.
Keduanya sudah siap untuk berangkat ke sekolah, tapi hari ini ada yang berbeda dengan Davino. Yapsss dia mengubah penampilannya. Sekarang tidak ada Davino yang culun lagi, sekarang adanya Davino yang tampan dan menawan. Bahkan Nares sempat terbengong melihat penampilan Davino.
———————————————————————
Suasana di sekolah hari ini sangatlah heboh, bagaimana tidak heboh jika mereka dikejutkan dengan seorang Nares berangkat bareng dengan Davino. Yang membuat mereka lebih kaget dan heboh yaitu penampilan Davino bahkan sekarang Davino dapat membuat seluruh siswi berteriak histeris.
Davino tidak memperdulikan teriakan dari para siswi itu, dia lebih peduli dengan keadaan Nares, seperti sekarang ini dia sedang membantu menuntun Nares tapi dengan kasarnya Nares menepis itu.
"Gak usah pegang-pegang gue" ucap Nares setelah itu meninggalkan Davino.
Saat Nares sampai di kelas, semua orang melihatnya terutama temannya itu, dia yakin pasti habis ini teman-nya itu ngeceng-ngecengin dia. Nares-pun segera duduk di bangkunya, dia udah badmood gara-gara Davino. Edgar dan Nathan yang melihat Nares duduk pun ikut duduk sebelahnya sambil tersenyum jahil.
"Ekhemm ada yang dianterin nih" ucap Nathan dengan muka-muka jahil
"Aduhh aduhh sekarang akrab ya" ucap Edgar
"Mana sekarang udah gak culun lagi tuh si Davino" ujar Nathan
"Takuttt banget lhoo bos kita di tusuk" ucap Edgar yang langsung dapet tatapan tajam dari Nares
"Lu kalo ngomong kek gitu lagi gue tonjok lu beneran" ucap Nares sambil menunjuk Edgar
"Hehehe maap bos, soalnya auranya si Davino itu dominan banget, kan gue jadi takut" ucap Edgar
"lu gak diapa-apain kan sama dia" tanya Nathan
"Kalian bisa lihat kan gue gak kenapa-kenapa"
"Tapi bos..."
"Udah diam gue malas ngomong sama kalian" ucap sensi Nares
"Ya ampun sensi banget dah kayak anak cewek" ceplos Edgar yang langsung mendapatkan tatapan tajam lagi
"Hehehe maap maap bos, kita pergi kita pergi" ucap Edgar sambil menarik Nathan
Di sisi lain, sekarang Davino menjadi pusat perhatian di kelas-nya, apalagi Clara yang dari tadi terus melihatnya membuat Davino risih. Clara yang melihat Davino duduk pun menghampirinya.
"Haiiii" ucap Clara dengan sok manis. Davino yang mendengarnya pun hanya melihatnya dan menatap seolah bertanya ada apa
"Emm itu...maaf ya soal kemarin"
"Gapapa lupain aja" ucap Davino singkat
"Emmm gimana kalo sebagai permintaaan maaf gue, lu gue traktir" ucap antusias Clara
"Gak usah, lupain aja"
"Eh gapapa mau ya, gue bener-bener gak enak sama lu"
"Terserah lu aja" ucap Davino yang membuat Clara senang
"Oke kalo gitu, nanti kita ke kantin bareng ya" ucap Clara setelah itu kembali ke tempat duduknya.
———————————————————————
Davino sama Clara jalan di koridor menuju kantin bareng dengan bergandengan tangan. Sebenarnya Davino risih dengan tingkah Clara, bahkan dia sempat melepas gandengan tangannya itu tapi Clara tetap saja memaksa buat gandengan
"Mau makan apa?" Tanya Clara antusias
"Terserah"
"Oke deh lu cari tempat duduk, biar gue yang pesan makanannya, oke?" Davino memilih duduk di pojok kanan karena dia terlalu malas dengan suasana yang ramai
"Hm" dehem DavinoSaat Clara memesankan makanan buat mereka, Davino hanya menatap sekitar dengan datar, dia sedang mencari seorang yang dia tunggu-tunggu, siapa lagi kalo bukan Nares.
Saat sedang sibuk mencari tiba-tiba dia dikagetkan dengan suara Clara.
"Makanan datang" ucap antusias Clara
"Silahkan dimakan" ucapnya manis sambil menaruh makanannya di hadapan Davino.
Di sisi lain, Nares, Edgar dan Nathan sampai di kantin. Saat sampai di kantin mereka dikejutkan dengan keberadaan Clara dan Davino yang sedang makan. Nares yang melihat pemandangan tersebut tentu sangat cemburu. Apalagi saat melihat Davino, emosinya seakan mau meledak.
"Wihhhh kek nya ada yang lagi pdkt nih" ucap Edgar
"Padahal udah punya pacar masih aja gatel sama orang lain" sambung Edgar yang membuat Nares makin marah
Brakkk
⭐️⭐️⭐️
Jangan lupa vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Psiko & Badboy
FantasíaNares Angelo Yuan, yang terkenal sebagai raja bully di sekolahnya, tiba-tiba menemukan dirinya takluk di hadapan seorang psikopat yang misterius. Davino Xabilo Abimanyu, seorang psikopat jenius yang menyamar sebagai culun untuk melindungi kehidupan...